Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus dan Rekam Jejak Daud Kim, YouTuber yang Klaim Mau Bangun Masjid di Korea

Baca di App
Lihat Foto
Instagram/@jaehan9192
Tangkapan layar unggahan Daud Kim yang menyebut telah membeli tanah di Incheon, Korea Selatan, untuk membangun masjid
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - YouTuber Korea Selatan, Daud Kim, menuai perhatian karena banyak pihak yang meragukan rencananya untuk membangun masjid di Incheon.

Daud Kim, seorang pembuat konten berusia 30 tahunan, mengaku berhasil membeli tanah di Kota Incheon, Korea Selatan, untuk membangun masjid.

Pengakuan tersebut dia umumkan melalui unggahan Instagram dengan 3,5 juta pengikut, Sabtu (13/4/2024).

"Saya akhirnya membeli tanah untuk masjid di Korea. Impian saya akan menjadi kenyataan," ujar akunnya, @jaehan9192, diterjemahkan dari bahasa Inggris.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ide ini semula disambut baik, tetapi lambat laun mulai diragukan seiring peringatan dari sejumlah orang untuk berhati-hati.

Sosok Daud Kim sendiri memperoleh banyak pengikut dari luar negeri setelah secara terbuka mengumumkan masuk Islam pada September 2019.

Baca juga: Korea Selatan Darurat Krisis Penduduk, Angka Kelahiran Terendah di Dunia


Kasus Daud Kim, rencana bangun masjid diragukan

Diberitakan Korea Herald, kontrak pembelian properti yang diunggah Daud Kim menunjukkan pembelian tanah seluas 284,4 meter persegi di Unbuk-dong, Yeongjong-do, Jung-gu, Incheon.

Properti tersebut dibeli dengan harga 189,2 juta won atau sekitar Rp 2,2 miliar (kurs Rp 11,80 per won).

Mantan penyanyi dengan nama panggung sebelumnya Jay Kim ini berharap dapat mengisi tanah kelahirannya dengan tempat ibadah umat Islam, dan meminta bantuan keuangan dari para penggemarnya.

Namun, seorang pejabat dari Jung-gu, Incheon, mengatakan kepada kantor berita Yonhap, rencananya untuk membangun masjid diperkirakan akan menghadapi kesulitan.

"Tampaknya Kim baru menandatangani kontrak penjualan tanah dan belum mendaftarkan dirinya sebagai pemiliknya," ujarnya, mengacu pada proses yang dilakukan pembeli.

Baca juga: Masyarakat Korsel Memelihara Batu untuk Mengusir Sepi

Menurutnya, suatu properti perlu mendaftarkan kepemilikannya di pusat layanan masyarakat setempat setelah menandatangani kontrak pembelian.

Kim juga perlu mendapatkan izin mendirikan masjid sebagai sebuah tempat yang digunakan untuk pertemuan keagamaan.

Kendati demikian, pejabat yang tidak disebutkan namanya ini mengungkap, izin tersebut sulit diperoleh hingga saat ini.

Pasalnya, kondisi jalan di sekitarnya berpotensi sulit mendapatkan izin mendirikan bangunan untuk tempat ibadah.

Penentangan dari penduduk Korea non-muslim di sekitar lokasi juga merupakan potensi masalah lainnya.

Baca juga: Pemerintah Korea Selatan Minta Warga Tak Makan Tusuk Gigi Goreng

Penggalangan dana pribadi bersifat ilegal

Bukan hanya itu, penggalangan dana yang dibuka oleh Daud Kim juga menuai kontroversi di kalangan muslim di Korea.

Dilansir dari Koreaboo, Farah Lee, seorang pemengaruh (influencer) Malaysia yang tinggal di Korea selama beberapa tahun, menjelaskan alasan penggalangan dana untuk masjid di sana tidak mungkin dilakukan.

Salah satu alasannya, menggalang donasi melalui rekening pribadi menurut hukum Korea adalah ilegal, dan mendapatkan uang kembali jika terjadi penipuan akan sangat sulit.

Terpisah, pemengaruh Korea, Ayana Jihye Moon, juga mendesak untuk tidak berdonasi ke akun pribadi.

Baca juga: Kisah Yu-sol, Kepala Desa Termuda di Desa Penuh Lansia di Korsel

Dia menyarankan, Muslim yang ingin berdonasi hanya menyumbangkannya melalui organisasi yang terdaftar secara resmi, seperti Federasi Muslim Korea (KMF).

Sementara itu, seorang informan, pelajar asal Pakistan yang menjalankan komunitas muslim di Korea, mengaku menerima usulan Daud Kim untuk menggalang sumbangan.

"Saya akan menggalang dana dan memberikannya kepada Anda, jadi mari kita bangun masjid," kata dia, dikutip dari JTBC.

Oleh karena itu, keluarga, kerabat, dan kenalan di negara asalnya dimobilisasi untuk menyumbang ke rekening pribadi Daud Kim.

Baca juga: Daftar Negara yang Melarang Konsumsi Daging Anjing, Terbaru Korea Selatan

Tidak ada transparansi laporan dana terkumpul

Sayangnya, seiring berjalannya waktu, tidak ada kabar terkait dana yang dikumpulkan di rekening YouTuber tersebut.

Saat informan menanyakan hal ini kepada Daud, dia hanya mengatakan situasinya tidak baik dan telah menerima 2 juta won (Rp 23,5 juta), serta akan mengembalikan jumlah tersebut.

Namun, Daud Kim sebelumnya mengumumkan melalui video YouTube bahwa 50.000 dollar AS atau sekitar Rp 810 juta (kurs Rp 16.218 per dollar AS) telah terkumpul.

"Saya belum pernah menerima konfirmasi apa pun mengenai perincian sponsorship. Prosesnya tidak jelas," ujar informan.

Menanggapi, Daud Kim mengatakan bahwa dia akan segera mengungkapkan perincian dukungan finansial yang telah masuk.

Di sisi lain, Federasi Muslim Korea dalam pernyataan resmi menegaskan tidak mengizinkan kegiatan penggalangan dana yang dilakukan Daud Kim.

"Kegiatan penggalangan dana yang dilakukan Daud Kim hanyalah kegiatan penggalangan dana orang yang bersangkutan dan tidak diizinkan oleh Federasi Islam Korea," tuturnya.

Baca juga: Sosok Megawati, Atlet Indonesia Jadi MVP di Liga Voli Korea Selatan

Rekam jejak Daud Kim, pernah gelar aksi serupa

Dalam artikel lain, JTBC melaporkan, Daud Kim pernah melakukan aksi serupa pada 2022 untuk masjid di daerah Daegu, Korea.

Perwakilan Komunitas Musim Kyungpook National University, Daegu, Muaz Razaq mengatakan, Daud Kim menggalang dana untuk masjid di Daegu, tetapi tidak transparan.

"Dia mengirimkan 2 juta won pada 19 November 2022. Itu adalah satu-satunya transaksi dan tidak ada kontak lebih lanjut setelah itu," ungkapnya.

Padahal, Daud Kim sempat mengumumkan, perkiraan pendanaan untuk masjid di Daegu yang membutuhkan bantuan telah terkumpul 70 juta won atau sekitar Rp 825,9 juta.

Penggalangan dana minim transparansi dengan rekening pribadi bukan satu-satunya kasus yang pernah menjerat Daud Kim.

Baca juga: Ilmuwan Korsel Kembangkan Beras Hibrida yang Mengandung Protein Daging Sapi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi