Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Trombosit? Berikut Pengertian dan Fungsinya

Baca di App
Lihat Foto
iStockphoto/ktsimage
Ilustrasi sel darah manusia.
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Trombosit adalah salah satu dari tiga jenis sel darah, di mana dua lainnya adalah sel darah merah dan sel darah putih.

Trombosit, yang juga dikenal dengan nama platelet, terbentuk di sumsum tulang dari sel yang dikenal sebagai megakariosit.

Memiliki trombosit yang terlalu banyak, terlalu sedikit, atau trombosit yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya dapat menyebabkan masalah bagi tubuh.

Dan biasanya, memeriksa jumlah trombosit dalam darah dapat membantu mendiagnosis terkait penyakit atau kondisi tertentu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Manfaat Mengonsumsi Kubis untuk Menurunkan Tekanan Darah


Pengertian trombosit

Trombosit adalah sepotong kecil sel berbentuk cakram yang ditemukan di darah dan limpa, menurut National Cancer Institute NIH.

Sebagaimana telah disebutkan, darah mengandung banyak jenis sel, yakni sel darah putih (monosit, limfosit, neutrofil, eosinofil, basofil, dan makrofag), sel darah merah (eritrosit), dan juga trombosit.

Dilansir dari laman Britannica, trombosit adalah sel terkecil dalam darah, dengan diameter rata-rata sekitar 2 hingga 4 mikrometer.

Baca juga: Mengenal Perbedaan Fungsi Sel Darah Merah dan Darah Putih

Seperti sel darah merah, mereka tidak memiliki inti dan tidak mampu membelah sel (mitosis), namun mereka memiliki metabolisme dan struktur internal yang lebih kompleks daripada sel darah merah.

Jika dilihat pada darah segar, mereka tampak bulat, namun cenderung mengeluarkan filamen mirip rambut dari membrannya.

Trombosit menempel satu sama lain tetapi tidak pada sel darah merah dan sel darah putih. Butiran kecil di dalam trombosit mengandung zat penting untuk aktivitasnya yang meningkatkan pembekuan darah.

Baca juga: 5 Air Rebusan Bahan Alami untuk Menurunkan Gula Darah

Fungsi trombosit dalam tubuh

Fungsi utama trombosit adalah membantu membentuk pembekuan darah untuk memperlambat atau menghentikan pendarahan dan membantu penyembuhan luka.

Ketika pembuluh darah robek, trombosit akan saling menempel membentuk gumpalan, menyumbat robekan untuk menghentikan pendarahan.

Baca juga: Jarang Diketahui, Ini 5 Tanda Tersembunyi Anda Memiliki Tekanan Darah Rendah

Dikutip dari laman Verywell Health, trombosit membentuk gumpalan melalui proses multi-langkah yang meliputi:

1. Tahap adhesi

Ini adalah tahapan pertama di mana trombosit bergegas ke tempat yang mengalami pendarahan, misalnya jari Anda tergores dan pembuluh darahnya pecah.

Untuk menghentikan aliran darah, trombosit dalam pembuluh darah yang pecah mulai menempel pada lokasi cedera, kemudian mengirimkan sinyal kimia untuk bantuan.

Baca juga: Jarang Diketahui, Ini Potensi Khasiat Lidah Buaya untuk Turunkan Darah Tinggi

2. Tahap agregasi

Pada tahapan berikutnya ini, lebih banyak trombosit menjawab panggilan bantuan tersebut dan mulai terhubung satu sama lain untuk membentuk gumpalan.

3. Tahap koagulasi

Ketika trombosit menumpuk di lokasi luka, mereka menutup pembuluh darah yang disebut kaskade koagulasi.

Protein struktural yang dikenal sebagai fibrin bergabung dengan trombosit untuk menyatukan bekuan darah. Fibrin inilah yang membentuk keropeng pada luka.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi