Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan KAI soal Nomor Kursi Kereta Tambahan Yogyakarta-Gambir New Generation yang Acak-acakan

Baca di App
Lihat Foto
Twittr/merapi_uncover
Tangkap layar video nomor gerbong KA Tambahan Yogyakarta-Gambir new generation eror dan tidak urut [Twittr/merapi_uncover].
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Unggahan video yang menampilkan suasana di dalam kereta api tambahan Yogyakarta-Gambir ketika para penumpang kebingungan mencari tempat duduknya, beredar di media sosial.

Video tersebut dibagikan akun media sosial X (Twitter) @merapi_uncover, Senin (22/4/2024).

Dalam unggahannya, tampak banyak penumpang kereta tambahan Yogyakarta-Gambir new generation kebingungan mencari tempat duduk, karena nomor gerbong eror.

Akibat masalah itu, nomor yang tertera pada kursi menjadi tidak berurutan.

"Mungkin bisa dikatakan ini kekurangan dari sarana new generation saat ini yang di hilangkan penomoran angka kereta pada umumnya," tulis pengunggah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Padahal, kereta new generation yang digunakan dalam perjalanan itu terbilang baru, yakni diluncurkan pada 2024.

Lantas, apa yang menyebabkan nomor kereta new generation berubah menjadi acak?

Baca juga: Penjelasan Daop 6 Yogyakarta soal Parkir VIP di Pintu Selatan Stasiun Tugu Yogyakarta


Penyebab nomor kereta new generation teracak

Manager Humas Daop 6 Yogyakarta Krisbiyantoro membenarkan video tersebut. 

Menurutnya, insiden itu terjadi pada Kamis (18/4/2024) pada kereta api tambahan nomor 10555 dengan keberangkatan pukul 23.40 WIB dari Stasiun Yogyakarta menuju Stasiun Gambir, Jakarta.

"Rangkaian kereta tersebut disiapkan masuk jalur 2 kurang lebih pukul 23.10 WIB. Kemudian kondektur menuju rangkaian untuk melakukan pengaturan penomoran urutan kereta pada Passenger Informasi Display System (PIDS)," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Senin (22/4/2024).

Namun, Krisbiyantoro menuturkan, kondektur menerima laporan dari bagian fasilitas mengenai nomor kereta yang tidak berurutan pada kelas ekonomi.

Baca juga: Penjelasan KCIC soal Indomaret Buka Toko di Dalam Kereta Cepat Whoosh

Bukan karena eror pada PIDS, ini disebabkan adanya perubahan susunan gerbong ketika dijadikan satu rangkaian sebelum berangkat.

Awalnya, kereta api keluar dari depo dengan urutan tertentu. Urutan gerbong ini disesuaikan dengan teknis perawatan, kondisi angin saat perjalanan, sistem pengereman, dan kelistrikan kereta.

"Dengan perubahan susunan rangkaian itu, otomatis sistem PIDS-nya ngacak. Dia ngikut karena susunan keretanya diubah-ubah," tambahnya.

Karena ada perubahan susunan rangkaian kereta, pihak kondektur dan stasiun keberangkatan harus mengatur ulang nomor setiap gerbong agar kembali urut.

Baca juga: 15 Rute Kereta Api Diskon Bursa Pariwisata 20 Persen, Ini Ketentuannya

Nomor kereta tidak sempat diurutkan

Krisbiyantoro menambahkan, nomor rangkaian kereta sebenarnya dapat diurutkan sesuai kebutuhan perjalanannya di depo, sebelum berangkat menuju stasiun.

"Sebenarnya bisa asal ada waktu. Tapi waktu itu tidak memungkinkan karena kereta api itu masih angkutan lebaran. Di depo, untuk parkir kereta, penuh. Jadi harus cepat keluar-masuk. Untuk pemeriksaan juga harus cepat," tuturnya.

Dia memastikan, nomor gerbong kereta new generation akan urut setelah selesai masa angkut lebaran, selama tidak ada perubahan terhadap rangkaian.

Namun, perubahan nomor gerbong tetap mungkin terjadi karena adanya teknis perawatan kereta atau penyelesaian penjualan tiket. Misalnya, gerbong akan diperbaiki ataupun ada gerbong yang tiket kursinya tidak laku dijual.

Dibandingkan kereta new generation yang baru diproduksi, Krisbiyantoro menyebutkan bahwa kereta produksi lama memang tidak terlalu rumit ketika gerbongnya tidak urut.

"(Nomor kereta lama) manual ndak masalah. Kalau manual masih pakai board, papan diselipkan. Itu tenaga manusia, tinggal dilepas pasang petugas (kalau salah urutan)," tambahnya.

Baca juga: Ramai soal Penumpang Mudik Motis Buka Pintu Kereta Saat Perjalanan, KAI Ingatkan Bahaya dan Sanksinya

Solusi salah urutan nomor kereta

Krisbiyantoro menyatakan, pihak kondektur dan petugas stasiun yang menemukan nomor gerbong kereta tidak sesuai urutan akan melakukan perbaikan sebelum keberangkatan.

"Kondektur dibantu teknisi kereta membantu para penumpang menentukan posisi kereta dan tempat duduk sebelum diberangkatkan dari stasiun," lanjutnya.

Para penumpang yang mengalami kebingungan akibat nomor gerbang tidak urut, bisa melapor ke petugas keamanan stasiun dan bagian fasilitas untuk menemukan kursinya.

Ketika kondektur yakin urutan nomor kereta sudah benar dengan memeriksa ke ruang operator bersama teknisi, kereta akan siap berangkat.

 

Kondektur lalu melakukan announcement opening dengan kondisi penomoran sudah sesuai urutan kereta.

Sepanjang perjalanan, kondektur melakukan pemeriksaan bersama Polisi Khusus Kereta Api (Polsuska) dan teknisi untuk memastikan penumpang sudah duduk di kursi yang benar.

Hal yang sama dilakukan terhadap penumpang kereta tambahan Yogyakarta-Gambir yang salah nomor gerbong. Penumpang yang salah tempat duduk, akan dibantu menemukan kursinya.

"Kereta api tambahan berangkat tepat dari stasiun awal Yogyakarta dengan kondisi aman dan lancar," pungkasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi