Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deret Kader PDI-P yang Keluar Sepanjang Pemilu 2024, Terbaru Jokowi dan Gibran

Baca di App
Lihat Foto
DOK. Humas Kementan
Deret kader PDI-P yang keluar sepanjang Pemilu 2024, terbaru Jokowi, Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) didampingi oleh Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melakukan kunjungan ke lokasi panen padi serta gerakan olah tanah dan percepatan tanam di hamparan persawahan yang dialiri Bendung Daerah Irigasi Gumbasa, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Sepanjang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, sejumlah kader ternama Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) keluar dari partai berlogo kepala banteng tersebut.

Sebagian kader PDI-P tersebut memutuskan untuk keluar, tapi ada pula yang dipecat. Terbaru, kader PDI-P yang sudah tidak lagi menjadi bagian dari partai tersebut adalah Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka.

Ketua Bidang Kehormatan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P Komarudin Watubun menegaskan bahwa Jokowi dan Gibran sudah bukan lagi bagian dari PDI-P.

Ia mengatakan, baik Jokowi maupun Gibran dinilai sudah memihak kubu Prabowo dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ah, orang sudah (memihak) di sebelah sana (Prabowo-Gibran), bagaimana mau dibilang masih bagian dari PDI Perjuangan. Yang benar saja," ujar Komarudin, dilansir dari Kompas.id, Senin (22/4/2024).

Keputusan itu menambah panjang daftar kader PDIP yang keluar sepanjang Pemilu 2024. Siapa saja mereka?

Baca juga: 5 Hasil Putusan MK soal Dugaan Jokowi Cawe-cawe di Pilpres 2024

Daftar kader PDI-P yang keluar sepanjang Pemilu 2024

Berikut Kompas.com merangkum daftar nama kader PDI-P yang keluar sepanjang Pemilu 2024:

1. Jokowi

PDIP menyampaikan, Jokowi sudah bukan lagi bagian dari kader partai tersebut. Jokowi dan keluarganya disebut telah berkhianat dalam konteks Pilpres 2024 lantaran mendukung Prabowo-Gibran.

Kendati demikian, Komarudin menyatakan bahwa PDIP tidak memecat atau memberhentikan status keanggotaan Jokowi dari PDIP.

Menurutnya, Jokowi dianggap sebagai kader PDI-P yang sudah mencapai tingkat tertinggi dengan menjabat sebagai Presiden RI. Oleh karena itu, tidak dilakukan pemecatan atau pemberhentian.

"Pak Jokowi itu adalah kader yang mencapai tingkat tertinggi menjadi Presiden, dan tentu dari situ kita juga menjaga etika dan kehormatan beliau," kata dia, masih dari sumber yang sama.

Namun, Komarudin menghormati pilihan Jokowi apabila hendak meninggalkan partainya.

Sementara itu, Jokowi hanya tersenyum tipis dan mengucapkan terima kasih saat ditanya wartawan tentang responsnya usai tidak lagi menjadi kader PDI-P.

"Ya, terima kasih," kata dia, dilansir dari Kompas.com, Rabu (24/4/2024).

Baca juga: Lengser Oktober 2024, Jokowi Akan Dapat Rumah dan Rp 30 Juta Per Bulan

2. Gibran Rakabuming Raka

Selain Jokowi, PDIP menyatakan bahwa Gibran juga sudah tidak lagi berstatus sebagai kader PDI-P.

Status Gibran sebagai kader PDI-P sudah hilang setelah ia memutuskan maju sebagai cawapres Prabowo dan melawan capres-cawapres yang diusung PDI-P, yakni Ganjar-Mahfud.

”Gibran itu sudah bukan kader partai lagi. Saya sudah bilang sejak dia ambil keputusan (menjadi cawapres Prabowo) itu,” kata Komarudin, dikutip dari Kompas.id.

Komarudin juga menyinggung soal kebohongan Gibran kepada PDI-P. Sebelum maju sebagai cawapres dalam Pilpres 2024, Gibran pernah menegaskan akan setia kepada PDI-P.

Bahkan, dalam Rapat Kerja Nasional PDI-P yang dihadiri Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Juni 2023, Gibran juga mengaku akan tetap berada di PDI-P meski dilirik partai lain.

Namun, putra sulung Jokowi itu justru maju sebagai cawapres bersama Prabowo.

Baca juga: Resmi Ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden Terpilih, Kapan Prabowo-Gibran Dilantik?

3. Bobby Nasution

Keluarga Jokowi lainnya yang keluar dari PDI-P sepanjang gelaran Pemilu 2024 adalah Bobby Nasution.

Menantu Jokowi itu dipecat oleh DPC PDI-P Medan pada 10 November 2023.

Dikutip dari Kompas.com, Rabu (17/1/2024), keputusan itu diambil usai dirinya menyatakan dukungan kepada Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024.

Surat pemberhentian Bobby ditandatangani oleh Ketua DPC PDI-P Medan dengan nomor surat 217 /IN/DPC-29.B-26.B/XI/2023 tertanggal 10 November 2023.

4. Maruarar Sirait

Maruarar Sirait memutuskan untuk keluar dari PDI-P pada Senin (15/1/2024). Ia telah mengembalikan kartu tanda anggota (KTA) ke kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta.

Maruarar menyatakan mundur sebagai kader PDI-P karena ingin mengikuti jejak Jokowi.

Menurutnya, Jokowi adalah kepala negara yang disayangi rakyatnya.

"Beliau (Jokowi) sudah memperjuangkan banyak hal. Bagaimana tegas menghadapi radikalisme, bagaimana membuat mayoritas saham Indonesia di Freeport dan bagaimana juga membantu rakyat kecil dan juga memindahkan ibukota adanya pemerataan," ucapnya,
masih dari sumber yang sama.

Baca juga: Dapat Sejumlah Kritik Pedas dari Sekjen PDI-P, Ini Tanggapan Gibran

5. Budiman Sudjatmiko

Nama Budiman Sudjatmiko yang merupakan eks kader PDI-P dan mantan aktivis 98 itu dipecat PDI-P pada 24 Agustus 2023.

Ia dipecat PDI-P usai mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo dalam Pilpres 2024.

Pemecatan Budiman dari PDI-P tertuang dalam Surat Keputusan Nomor 887/KPTS/DPP/VIII/2023.

6. Murad Ismail

PDI-P juga memecat Gubernur Maluku Murad Ismail usai istrinya memilih Partai Amanat Nasional (PAN) ketimbang PDI-P.

Ketua DPP PDI-P Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Djarot Saiful Hidayat mengatakan, partainya memecat Murad karena adanya ketentuan yang mengatur bahwa satu keluarga harus satu partai.

Apabila ada anggota keluarga yang memiliki politik berbeda, satu-satunya pilihan adalah keluar dari PDI-P.

"Otomatis (diberhentikan sebagai kader) dong. Karena istrinya sudah (pindah partai). Supaya kompak lah sama istri," terang Djarot.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi