Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Hamil Ubah Kondisi Organ dan Lebih Rentan Terkena Penyakit Usai Melahirkan?

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Pixel-Shot
Ilustrasi ibu hamil.
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Sebuah unggahan bernarasi kehamilan bisa mengubah organ perempuan, beredar di media sosial.

Tak hanya itu, perempuan setelah melahirkan juga lebih rentan terkena berbagai penyakit, seperti gangguan irama jantung.

Narasi tersebut diungkapkan oleh akun media sosial X (Twitter) @catsbutanything, Selasa (23/4/2024).

"Pengalaman praktik selama ini membuat ku yakin kalau pregnancy-labor is not for everyone," tulisnya.

Kendati demikian, ia juga memastikan bahwa banyak kehamilan yang tidak berdampak buruk pada organ tubuh.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, bernahkan kehamilan mengubah kondisi organ perempuan dan lebih rentan terkena penyakit setelah melahirkan?

Baca juga: Dokter Ingatkan Bahaya Toksoplasma bagi Kehamilan, Bisa Picu Keguguran


Perubahan perempuan hamil dan melahirkan

Dokter spesialis obgyn di RSIA Anugerah Semarang, Irwin Lamtota Lumbanraja membantah kehamilan dapat mengubah kondisi organ perempuan.

"Tidak benar kehamilan mengubah kondisi organ perempuan," tegasnya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (24/4/2024).

Menurutnya, sejauh ini belum ada penelitian yang membuktikkan adanya hubungan antara perempuan yang pernah melahirkan dengan penyakit hipertensi, diabetes melitus, dan gangguan irama jantung.

Namun, dia membenarkan perempuan yang tengah hamil mungkin akan mengalami perubahan tubuhnya.

Baca juga: 4 Makanan yang Sebaiknya Dihindari jika Ingin Segera Hamil

 

Perubahan ini dapat berupa struktur ataupun ciri-ciri fisik tubuh perempuan hamil.

"(Perubahan ini muncul sebagai) adaptasi tubuh ibu untuk mengakomodasai kehamilan," ungkapnya.

Irwin mencontohkan, rahim ibu hamil akan membesar sebagai sarana mengakomodasi kehamilan yang berisi bayi, ari-ari, dan air ketuban.

Perubahan lain juga akan dialami pada darah, jantung, pencernaan, pernapasan, dan bagian tubuh lainnya.

Termasuk di antaranya adalah volume air tubuh meningkat, pernapasan lebih cepat, jantung sedikit lebih membesar, gerakan lambung, dan usus menjadi lebih lambat.

Baca juga: 8 Makanan yang Tidak Boleh Dikonsumsi Ibu Hamil, Apa Saja?

Cepat kembali normal

Kendati demikian, ia memastikan bahwa perubahan struktur dan fisiologis pada tubuh perempuan yang tengah hamil merupakan hal yang normal dan tidak membahayakan.

"Semua perubahan ini normal," tegas dia.

Selain itu, semua perubahan yang terjadi pada tubuh perempuan hamil juga akan kembali normal setelah dia melahirkan.

Irwan mengatakan, tubuh perempuan pascamelahirkan akan kembali menyesuaikan keadaannya seperti sebelum hamil pada saat masa nifas.

"Tepatnya selesai masa nifas (dalam jangka waktu) 6 minggu atau 40 hari pascabersalin," imbuhnya.

Meski perubahan tubuh perempuan hal yang normal terjadi, perempuan tetap perlu memeriksakan kondisinya ke dokter agar kondisi tubuhnya saat hamil, melahirkan, serta pascamelahirkan, tetap sehat.

Baca juga: Ingin Hamil Anak Laki-laki atau Perempuan? Simak Cara Ini Menurut Dokter

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi