Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Baca di App
Lihat Foto
Freepik
Ilustrasi katarak. WNI berhasil operasi katarak di Korea.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Seorang warga negara Indonesia (WNI) yang mengidap katarak berhasil pulih setelah menjalani operasi di Korea Selatan.

Samuel Paul (57), nama pria tersebut, menderita katarak yang membuat penglihatannya semakin kabur, sehingga menyulitkan aktivitasnya sehari-hari.

Dia mengaku telah mengunjungi sejumlah rumah sakit di Indonesia untuk menjalani pengobatan katarak.

Samuel bahkan terbang ke Penang, Malaysia untuk berobat, tetapi lagi-lagi tak membuahkan hasil karena kondisi yang dinilai sulit.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saya mengunjungi rumah sakit di Jakarta, Indonesia dan Penang, Malaysia untuk berobat, namun diberi tahu bahwa pengobatannya sulit," ujarnya, seperti diberitakan Newsis, Senin (1/4/2024).

Baca juga: Gejala Katarak yang Muncul Setelah Usia 40 Tahun


Terbang ke Korea untuk jalani operasi katarak

Hingga pada Juli 2023, staf medis dari Konyang University Hospital mengunjungi salah satu rumah sakit di Jawa Tengah untuk memberikan layanan medis.

Saat itu, dokter-dokter setempat merekomendasikan agar pasien menerima perawatan dari staf medis Korea.

Atas rekomendasi tersebut, di tahun yang sama, Samuel pun langsung terbang dari Indonesia ke Daejeon, Korea Selatan untuk menerima pengobatan dan perawatan.

Profesor di Konyang University Hospital, Jang Young-seok, yang bertanggung jawab atas pengobatan tersebut menilai, Samuel mengidap katarak kutub posterior di kedua matanya.

Dilansir dari laman Mayo Clinic, katarak adalah kondisi saat lensa mata yang biasanya bening menjadi keruh.

Sementara itu, katarak kutub posterior ditandai dengan kekeruhan berwarna putih di tengah kapsul posterior, sebuah lapisan untuk membungkus serat lensa mata.

Katarak jenis ini umumnya hanya menimbulkan sedikit gejala atau bahkan tidak bergejala. Namun, saat berkembang, katarak kutub posterior akan memengaruhi kualitas penglihatan penderita.

Jang Young-seok pada awal April lalu mengungkapkan, kekeruhan kapsul posterior pada pria asal Indonesia yang menjadi pasiennya terpantau cukup parah.

Baca juga: Cermati 7 Gejala Katarak sejak Dini

Perlu penanganan berbeda

Menilik kondisi tersebut, Jang memperkirakan, kapsul posterior berpotensi pecah selama operasi. Oleh karenanya, butuh tindakan berbeda untuk menangani kasus ini.

"Pasien tidak menderita katarak biasa, namun membutuhkan bantuan spesialis vitreoretinal," tutur Jang.

Vitreoretinal sendiri merupakan operasi mata untuk mengatasi kelainan retina atau selaput syaraf mata, maupun vitreus atau cairan bening yang menjaga bentuk mata.

Pada kondisi normal, vitreous seharusnya berwarna bening, sehingga cahaya dapat masuk ke dalam mata manusia.

Kepada Samuel, Jang menjelaskan bahwa kondisi kataraknya dapat ditangani melalui pembedahan.

Jang dan tim kemudian melakukan operasi pada kedua mata pasien sesuai jadwal, sebelum kepulangan Samuel ke Indonesia.

Sehari setelah operasi, penglihatan Samuel Paul mulai membaik dan gejala penglihatan kaburnya pun perlahan menghilang.

Sebelum kembali ke Tanah Air, Samuel mengunjungi rumah sakit di Distrik Seo, Daejeon itu untuk mengungkapkan rasa terima kasih kepada para dokter, perawat, dan koordinator penerjemah yang bertanggung jawab.

Dia juga mensyukuri keputusannya untuk menjalani operasi mata di Korea, dengan mengatakan bahwa itu adalah keputusan yang sangat bijaksana.

"Kami senang dan merasa puas karena penglihatan pasien telah dipulihkan melalui perawatan bedah. Senang melihat pasien kamu dapat melihat dan hidup di dunia yang lebih cerah," ujar Jang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi