Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Baca di App
Lihat Foto
Twitter/yusing
Tangkap layar unggahan yang menyebut tidur dalam kamar tanpa jendela menyebabkan TBC [Twitter/yusing].
|
Editor: Mahardini Nur Afifah

KOMPAS.com - Sebuah unggahan warganet menyebut tidur dalam kamar di kos atau rumah yang tidak memiliki jendela dapat mengakibatkan penyakit tuberkulosis (TBC). 

Unggahan tersebut awalnya dibagikan akun media sosial X atau Twitter @yusing, Selasa (23/4/2024).

Dalam cuitannya, pengunggah yang merupakan arsitek dari Studio Akonama itu menyatakan banyak kamar kos yang dihuni mahasiswa tidak memiliki jendela. Karena itu, perlu ada regulasi mengatur ventilasi kamar.

"Byk anak2 kos itu jd TBC akibat krg ventilasi dan matahari di kamar kosnya. Generasi masa depan bangsa loh," tulisnya.

Hingga Kamis (25/4/2024), unggahan tersebut telah dilihat sebanyak 1,2 juta kali, dibagikan 2.000 kali, dan disukai 4.000 warganet.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lalu, benarkah tidur di kamar tanpa jendela dapat menimbulkan penyakit seperti TBC?

Baca juga: Meningkat Drastis, Kemenkes Sebut Ada 809.000 Kasus Aktif TBC di Indonesia


Dokter sebut kamar tanpa jendela bisa tingkatkan risiko TBC

Dokter spesialis paru dan konsultan onkologi di RSUD Pirngadi Medan Mohammad Ramadhani Soeroso membenarkan tinggal di kamar tak berjendela atau tanpa ventilasi memadai dapat meningkatkan risiko TBC.

"Soal penyakit TB Paru apakah bisa terkena? Jawabannya bisa," kata dia, saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (24/4/2024).

Ramadhani menuturkan, ruangan atau kamar yang tidak dilengkapi ventilasi atau jendela dapat mengakibatkan minimnya pertukaran udara atau oksigen.

Jika ada penderita TBC masuk ke kamar tanpa ventilasi kemudian batuk atau bersin, bakteri penyebab TBC atau Mycobacterium tuberculosis (M.Tb) kemudian keluar dari paru-paru dan bertahan di udara.

Ini mengakibatkan orang di dalam kamar dapat menghirup kuman TBC sehingga masuk ke badan dan menginfeksinya.

"Ini (ruangan minim ventilasi udara) sangat berbahaya bagi kesehatan, dapat mengakibatkan penyakit paru seperti TBC, asma, atau alergi," tambah dia.

Tak hanya di kamar, Ramadhani menyebut kondisi yang sama dapat terjadi pada orang yang berada di ruang tertutup tanpa ventilasi dan hanya dilengkapi AC, seperti bioskop atau gedung pertemuan. 

Penonton film di bioskop atau orang yang berada di kerumunan tertutup tidak mengetahui ada penonton sakit TBC.

Ketika penderita tiba-tiba batuk atau bersin tanpa tutup mulut, bakterinya dapat keluar dan terhirup orang lain sehingga menularkan TBC. 

Baca juga: Cara Membedakan Batuk Biasa dan TBC

Sederet penyakit akibat tidur di kamar tanpa jendela

Dihubungi secara terpisah oleh Kompas.com, Kamis (25/4/2024), Direktur Utama RSUP Persahabatan dr. Agus Dwi Susanto mengungkapkan tinggal dalam ruangan dengan sirkulasi udara dan sinar matahari yang tidak baik berdampak buruk bagi kesehatan.

Berikut rincian beberapa dampak tinggal di ruangan tanpa sirkulasi udara dan sinar Matahari yang cukup:

1. Memicu berbagai penyakit fisik

Agus menyatakan ruangan dengan ventilasi tidak baik membuat kualitas udara dalam ruangan tersebut menurun. 

"Udara yang fresh dan bersih tidak masuk dalam ruangan tersebut, udara yang menetap di ruangan tidak tergeser dan sirkulasi keluar ruangan. Ditambah sinar Matahari tidak masuk membuat ruangan cenderung menjadi lembab," jelas Agus.

Menurut Agus, minimnya sirkulasi udara dan cara bisa membuat banyak polutan udara terakumulasi dan terperangkap dalam ruangan.

Orang-orang yang dalam ruangan tersebut berpotensi terpapar polutan berbahaya untuk kesehatan seperti partikel debu, serbuk, bulu-bulu halus binatang, spora jamur, kutu binatang, dan volatile organic compounds (VOCs).

Paparan jangka panjang bahan polutan atau kontaminan tersebut dapat mengakibatkan serangan penyakit pernapasan, seperti asma, bronkitis, ISPA, dan Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK).

Buruknya sirkulasi udara di dalam ruangan juga dapat meningkatkan risiko TBC, alergi, sampai memengaruhi imunitas.

"Pada aspek lain, bila kita bernapas dalam ruangan dengan ventilasi tidak baik, udara yang mengandung oksigen akan berkurang dan udara dalam ruangan banyak mengandung CO2. Hal ini dapat mengakibatkan keluhan napas berat, sesak, dan sakit kepala," imbuhnya.

Agus melanjutkan, masalah lain yang mungkin ditimbulkan akibat tidak adanya ventilasi dalam kamar adalah meningkatkan kelembaban ruangan.

"Hal ini dapat memicu pertumbuhan jamur dan pertumbuhan kuman-kuman lainnya. Potensi risiko infeksi jamur dapat terjadi, termasuk infeksi jamur di saluran napas dan paru," terang dia.

2. Memengaruhi kesehatan mental

Menurut Agus, riset menunjukkan ruangan tertutup, ventilasi tidak baik, dan cahaya kurang sinar Matahari membuat napas terasa tidak nyaman, pendek, dan berdampak pada kesehatan fisik dan mental.

"Bisa berdampak pada kesehatan mental juga," tambah dia.

Adapun masalah kesehatan mental yang ditimbulkan akibat tidur di kamar tanpa jendela antara lain sebagai berikut:

  • Penurunan konsentrasi
  • Penurunan fungsi kognitif atau kemampuan berpikir
  • Dampak pada mood atau suasana hati
  • Dampak pada kualitas tidur
  • Dampak pada produktivitas.

Baca juga: Mengenal TBC pada Anak, Gejala, dan Bagaimana Cara Pencegahannya?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi