KOMPAS.com - Rafael Struick mengakhiri rekor clean sheet atau tak pernah kebobolan timnas Korea Selatan selama Piala Asia U23 2024.
Hal itu setelah dia menyarangkan dua gol ke gawang Korsel saat waktu normal laga perempat final, Jumat dini hari (26/4/2024).
Dia membobol gawang Korsel di menit ke-15 dari luar kotak penalti dengan melepaskan tembakan keras menggunakan kaki kanan hingga bola bersarang ke atas gawang Korea Selatan.
Tak hanya mengakhiri rekor clean sheet, Rafael juga mencetak brace atau dua gol dalam pertandingan perempat final Piala Asia U23 itu.
Gol keduanya diciptakan pada menit 45+3 setelah memanfaatkan dengan baik umpan jarak jauh Ivar Jenner.
Berdiri di antara dua bek lawan, Rafael melepaskan tembakan untuk mencetak gol kedua.
Lantas, siapa sosok Rafael Struick ini?
Baca juga: 5 Fakta Indonesia Tundukkan Korsel Lewat Adu Penalti, Shin Tae-yong Kalahkan Negara Sendiri
Profil Rafael Struick
Dilansir dari laman PSSI, Rafael Struick memiliki nama lengkap Rafael William Struick. Dia lahir di Leidschendam, Belanda pada 27 Maret 2003.
Rafael lahir dari orang tua yang memiliki garis keturunan Indonesia. Ayahnya, Brian Struick adalah warga negara Belanda keturunan Indonesia.
Sementara ibunya, Soraya Noraly Soedito merupakan warga Belanda keturunan Suriname-Jawa.
Nenek Rafael Struick dari pihak ayahnya bernama Eleonora Fredrika Rientsma Struick yang lahir di Semarang, Jawa Tengah.
Rafael menimba ilmu sepak bola di Akademi Forum Sport, kemudian pindah ke RKAVV Leidschendam pada 2020. Tak berselang lama, dia memutuskan untuk masuk ke Akademi ADO Den Haag.
Dilansir Transfermarkt, Rafael tercatat sebagai pemain senior di tim Laga 2 Belanda sejak 1 Juli 2022 sampai dengan 30 Juni 2025.
Ia biasanya bermain sebagai pemain sayap kiri, tetapi bisa juga menjadi sayap kanan hingga penyerang utama.
Baca juga: 4 Drama Indonesia vs Korsel, Diwarnai 2 Kartu Merah dan Manuver Ernando Ari
Pemain naturalisasi timnas Indonesia
Rafael merupakan pemain naturalisasi timnas Indonesia. Pada Mei 2023, pria yang sebelumnya memegang kewarganegaraan Belanda itu resmi berstatus sebagai Warga Negara Indonesia (WNI).
Sebelum bergabung dengan timnas Indonesia, Rafael harus merampungkan perpindahan federasi dari Federasi Sepak Bola Belanda (KNVB) ke PSSI.
Dilansir dari Kompas.com (2022), ide menaturalisasi Rafael muncul dari pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong.
Saat itu, pelatih asal Korea Selatan tersebut terpikat dengan permainan Rafael yang berhasil mencetak gol untuk timnas Indonesia U20 saat menjalani laga uji coba dalam rangkaian Training Camp di Spanyol.
Melihat kemampuan Rafael, Shin Tae-yong meminta PSSI untuk menaturalisasi pemain muda ADO Den Haag tersebut.
Dokumen naturalisasi Rafael Struick diserahkan bersama dengan dua pemain lain, Justin Hubner dan Ivar Jenner, agar bisa segera memperkuat timnas Indonesia U20 pada Piala Dunia U20 2023 di Indonesia.
Saat proses naturalisasi itu selesai, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir mengucapkan selamat. Dia percaya kehadiran Rafael akan menambah kekuatan skuad Garuda Muda Indonesia.
Baca juga: Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama
Rafael Struick absen di Semifinal Piala Asia U23
Meski tampil apik dalam laga perempatfinal antara Indonesia dan Korea Selatan, Rafael harus absen dalam babak semifinal Piala Asia U23 di Qatar.
Hal itu karena dirinya menerima kartu kuning dari wasit Shaun Evans. Rafael dinilai melanggar keras seorang pemain lawan di tengah lapangan.
Kartu kuning tersebut menambah koleksi kartu kuning yang diterima Rafael. Sebelumnya, ia pernah kartu kuning pada laga terakhir fase grup kontra Yordania.
Ketika itu, Rafael diperingati wasit pada injury time babak pertama.
Dengan koleksi 2 kartu kuning, Rafael dipastikan tidak bermain dalam babak semifinal Piala Asia U23 di Qatar pada Senin (29/4/2024).
Sanksi tersebut sesuai dengan Pasal 12.4 dari Kode Disiplin dan Etik AFC yang berbunyi:
"Jika seorang menerima kartu kuning dalam dua (2) Pertandingan terpisah di kompetisi AFC sama, ia secara otomatis diskors dari Pertandingan berikutnya dalam kompetisi tersebut kecuali peraturan kompetisi menentukan lain. Skorsing tersebut harus dijalani sebelum penangguhan lainnya."
Aturan ini dipertegas oleh Pasal 54.1.3 dari Regulasi Kompetisi Piala Asia U23 2024:
"Pemain atau Ofisial Partisipan yang menyelesaikan fase grup dengan hanya menerima satu (1) kartu kuning akan membawa kartu tersebut ke Perempat final."
Kartu kuning baru diputihkan apabila pemain atau ofisial hanya menerima satu kartu kuning setelah fase grup dan perempat final selesai, seperti dikutip dari Kompas.com, Jumat.
Keputusan ini tentu akan memberatkan timnas Indonesia karena Rafael memiliki peran penting di lini depan.
Namun, di tengah absennya penyerang berusia 21 tahun ini, pelatih Shin Tae-yong masih memiliki beberapa opsi lain seperti Ramadhan Sananta, Jeam Kelly Sroyer, dan Hokky Charaka.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.