Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Baca di App
Lihat Foto
web.usd.ac.id
Penyair Joko Pinurbo meninggal.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Penyair Joko Pinurbo (Jokpin) mengembuskan nafas terakhirnya pada Sabtu (27/4/2024) pukul 06.03 WIB di kediamannya yang berada di kawasan Yogyakarta.

Kabar duka ini disampaikan oleh editor Penerbit Gramedia Pustaka Utama, Mirna Yulistianti, yang selama ini mengedit buku-buku Jokpin.

Mirna menyampaikan telah menerima kabar meninggalnya sang penyair tersebut dari istri Joko, Nurnaeni Amperawati Firmina, pada Sabtu pagi, melalui pesan WhatsApp.

Joko Pinurbo meninggal dunia usai mendapakan perawatan intensif di Rumah Sakit Panti Rapih, Yogyakarta karena memiliki gangguan pernapasan.

Sebelumnya, pada November 2023, Joko juga sempat dirawat di rumah sakit selama beberapa waktu. Nurnaeni menyebut, suaminya itu mengalami keluhan di paru-paru.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Setelah tahun 2023, beberapa kali Mas Jokpin opname (rawat inap di rumah sakit). Saya juga sempat menjenguk beliau,” tutur Mirna dikutip dari Kompas id.

Penyiar yang akrab dipanggil Jokpin ini merupakan sastrawan terkemuka di Indonesia dengan segudang karya dan prestasi.

Berikut prestasi dan karya-karya dari Joko Pinurbo (Jokpin):

Baca juga: Profil Joko Pinurbo, Penyair Karismatik yang Meninggal di Usia 61 Tahun


Karya sastra Joko Pinurbo

Jokpin adalah pria kelahiran Sukabumi, Jawa Barat yang telah menciptakan sejumlah buku puisi yang dikenal luas oleh masyarakat.

Puisi-puisi karya Jokpin dinilai memiliki tempat tersendiri di kalangan penikmat sastra lantaran memiliki perpaduan humor dan ironi yang dikemas dalam karya apik dan jenaka.

Selain itu, beberapa puisi ciptaannya juga membahas hal-hal sederhana dari kehidupan serta kejadian sehari-hari, dilansir dari Kompas TV.

Diksi dalam puisinya pun sederhana, tapi mampu ”menyentil” pembacanya. 

Puisi karya Jokpin juga cenderung singkat, jelas, dan padat. Lantaran kesederhanaannya itu pula, puisinya tidak sukar dipahami, bahkan oleh orang yang mengaku bukan penikmat puisi.

Berikut beberapa karya dari Joko Pinurbo:

Selain berpuisi, Jokpin juga menulis karya sastra lain seperti cerita pendek yang tak kalah apik.

Beberapa cerita pendek karya Jokpin juga berhasil dimuat di media massa, bahkan terpilih menjadi isi dari buku kumpulan Cerpen Pilihan Kompas tahun 2013, 2014, dan 2015.

Tak hanya itu, Jokpin juga sempat menjajal dunia novel. Karya novel perdananya berjudul Srimenanti dan terbit pertama kali pada 2019.

Berikut beberapa puisi karya Joko PInurbo:

Celana 3

Ia telah mendapatkan celana idaman

yang lama didambakan, meskipun untuk itu

ia harus berkeliling kota

dan masuk ke setiap toko busana.

Ia memantas-mantas celananya di cermin

sambil dengan bangga ditepuk-tepuknya

pantat tepos yang sok perkasa.

“Ini asli buatan Amerika,” katanya

kepada si tolol yang berlagak di dalam kaca.

Ia pergi juga malam itu, menemui kekasih

yang menunggunya di pojok kuburan.

Ia pamerkan celananya: “Ini asli buatan Amerika.”

Tapi perempuan itu lebih tertarik

pada yang bertengger di dalam celana.

Ia sewot juga: “Buka dan buang celanamu!”

Pelan-pelan dibukanya celananya yang baru,

yang gagah dan canggih modelnya,

dan mendapatkan burung

yang selama ini dikurungnya

sudah kabur entah ke mana.

(1996)

 

Ayah Khong Guan

Ayah sedang

khusyuk menikmati

remah-remah

sisa kenangan

dalam kaleng

Khong Guan

ketika rumahnya

yang sunyi

disambangi petugas:

“Selamat malam.

Apakah kondisi

kejiwaan Anda

aman terkendali?”

Ayah menjawab,

“Maaf, saya

sedang

berbahagia.

Negara

dilarang

masuk

ke dalam hati saya.”

(2019)

Baca juga: Penyair Joko Pinurbo Meninggal Dunia di Usia 61 Tahun

Penghargaan yang pernah diraih Joko Pinurbo

Penyair yang berbasis di Yogyakarta ini mendapatkan sejumlah penghargaan atas karya sastranya.

Berikut beberapa penghargaan yang diperoleh Jokpin selama kariernya:

  • Penghargaan Buku Puisi Dewan Kesenian Jakarta (2001)
  • Hadiah Sastra Lontar dan menjadi Tokoh Sastra Pilihan Tempo (2001)
  • Penghargaan Sastra Badan Bahasa Kemendikbud (2002)
  • Kusala Sastra Khatulistiwa (2005)
  • Tokoh Sastra Pilihan Tempo (2012)
  • Penghargaan Sastra Badan Bahasa Kemendikbud (2014)
  • Southeast Asia Writers Award (2014)
  • Kusala Sastra Khatulistiwa (2015)
  • Anugerah Kebudayaan Gubernur DIY (2019).

"Jarak itu sebenarnya tak pernah ada. Pertemuan dan perpisahan dilahirkan oleh perasaan." (Joko Pinurbo).

Selamat jalan, Jokpin. 

Baca juga: Joko Pinurbo Meninggal, Jenazah Dikebumikan di Sleman 28 April 2024

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi