Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

100 Gerai KFC Malaysia Tutup di Tengah Aksi Boikot Produk Pro-Israel

Baca di App
Komentar Lihat Foto
Wikimedia/Chongkian
Ilustrasi KFC di Malaysia. Ratusan gerai KFC di Malaysia tutup di tengah aksi boikot produk Israel.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Lebih dari 100 gerai restoran cepat saji Kentucky Fried Chicken (KFC) di Malaysia tutup sementara di tengah marak aksi boikot produk terafiliasi Israel.

Dikutip dari CNA (30/4/2024), media China Nanyang Siang Pau melaporkan sebanyak 108 gerai KFC dilaporkan berhenti beroperasi di Malaysia hingga 27 April 2024.

Gerai KFC yang tutup terbanyak berada di negara bagian Kelantan dengan hampir 80 persen atau mencapai 21 gerai.

Selain itu, 15 toko di Johor, masing-masing 11 toko di Selangor dan Kedah, 10 toko di Terengganu, 10 toko di Pahang, 9 toko di Perak, 6 toko di Negeri Sembilan, 2 toko di Perlis, 2 toko di Malaka, 5 toko di Penang, 3 toko di Kuala Lumpur, dua di Sarawak, serta satu di Sabah juga tutup.

Situs QSR mencatat terdapat lebih dari 600 gerai KFC di Malaysia. Gerai makanan cepat saji itu pertama dibuka di Kuala Lumpur pada 1973.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: MUI Buka Suara soal Beredarnya Daftar 121 Produk Pendukung Israel yang Viral Setelah Terbitnya Fatwa MUI


Alasan penutupan gerai KFC Malaysia

QSR Brands (M) Holdings Bhd selaku perusahaan yang mengoperasikan restoran KFC di Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan Kamboja mengonfirmasi penutupan banyak gerai KFC di Negeri Jiran.

Dalam pernyataannya, QSR memutuskan menutup ratusan gerai KFC di Malaysia sebagai respons terhadap kondisi ekonomi yang kurang baik.

Mereka menutup sementara gerai sebagai cara untuk mengelola biaya bisnis yang meningkat dan fokus pada gerai yang berada di zona perdagangan dengan banyak pembeli.

Meski banyak gerai ditutup, QSR memastikan karyawan yang terdampak ditawari kesempatan untuk pindah ke toko yang masih dioperasikan dan lebih banyak pembeli. Ini merupakan strategi untuk mengoptimalkan sumber daya dan optimalisasi perusahaan.

“Berkontribusi secara positif kepada komunitas Malaysia, menjaga kecintaan terhadap merek KFC dan melindungi karyawan terhadap merek tersebut adalah prioritas bagi organisasi ini," tulis perusahaan itu dalam pernyatannya, dikutip dari New Straits Times (29/4/2024).

QSR menekankan, perusahaan yang melayani masyarakat Malaysia selama lebih dari 50 tahun itu tetap akan fokus menyediakan produk dan layanan berkualitas bagi pelanggan.

Mereka juga mengaku berkontribusi terhadap perekonomian Malaysia dengan memberikan keamanan kerja bagi 18.000 pekerjanya yang mayoritas sekitar 85 persen merupakan Muslim.

Perusahaan itu meyakinkan publik dengan menyatakan menjadi salah satu pembayar pajak terbesar di Malaysia. Mereka juga berkontribusi kepada masyarakat melalui KFC Add Hope dan Wakalah Zakat Fund.

“Kami sangat yakin bahwa rakyat kami akan mengakui asal usul kami di Malaysia, ketulusan kami, dan kerja keras kami dalam berkontribusi terhadap ekosistem Malaysia,” tulisnya.

QSR diketahui mengoperasikan lebih dari 850 restoran KFC di Malaysia, Singapura, Brunei, dan Kamboja.

Perusahaan ini juga membawahi waralaba Pizza Hut di Malaysia dan Singapura dengan lebih dari 500 restoran dan gerai pengiriman di kedua negara tersebut.

Baca juga: Kata Media Asing soal Aksi Boikot Produk Israel di Indonesia

KFC Malaysia tutup di tengah aksi boikot produk Israel

Penutupan gerai-gerai KFC di Malaysia dikaitkan dengan maraknya aksi boikot terhadap produk yang terafiliasi dengan Israel sejak konflik di Gaza, Palestina pada 2023.

Ketua kelompok pro-Palestina Boikot, Divestasi, Sanksi (BDS) Malaysia Professor Mohd Nazari Ismail menyatakan KFC bukan termasuk perusahaan yang menjadi target utama boikot.

“KFC tidak termasuk dalam daftar perusahaan sasaran BDS. Tapi banyak warga Malaysia yang melihat operator makanan cepat saji Amerika ada hubungannya dengan Israel termasuk KFC," ujarnya, dilansir dari BBC (29/4/2024).

Meski bukan target utama, aksi yang dilakukan warga Malaysia terhadap KFC terbukti memengaruhi strategi pemasaran restoran tersebut untuk mengurangi boikot.

KFC sempat berusaha memasang tanda di papan menu dan membagikan brosur yang menekankan gerai itu dimiliki Johor Corporation atau perusahaan milik pemerintah negara bagian Johor, Malaysia. 

Sementara itu, boikot produk Israel juga dikabarkan menyebabkan sejumlah gerai McDonalds dan Starbucks di Malaysia tutup.

Tak hanya di Malaysia, diberitakan Anadolu Ajansi (29/4/2024), KFC terpaksa menutup cabang pertama di Aljazair hanya dua hari setelah pembukaannya pada awal April 2024 menyusul protes kepada Israel.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi