Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Tak Boleh Minum Teh Setelah Makan dan Saat Haid? Ini Penjelasan Ahli Gizi UGM

Baca di App
Lihat Foto
X/@tanyakanrl
Tangkapan layar soal tidak boleh minum teh setelah makan
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Larangan minum teh setelah makan ramai dibicarakan di media sosial X (Twitter).

Unggahan tersebut diunggah oleh akun X @tanyakanrl pada Senin (29/4/2024) pada pukul 20.10 WIB.

Dalam unggahan itu, warganet bertanya mengenai alasan dari larangan minum teh setelah makan.

“Semoga orang2 yg abis makan trus minum teh atau ciwi2 yg lg haid malah minum teh, segera Allah beri hidayah,” tulis keterangan dalam foto.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Aku liat di sw temenku, kira kira alasannya kenapa ya gais? ada yg bisa jelasin?” tanya pengunggah.

Lantas, benarkah tak boleh minum teh setelah makan dan saat haid?

Baca juga: Amankah Memanaskan Kembali Teh yang Sudah Dingin?

Penjelasan ahli gizi

Ahli gizi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Toto Sudargo mengatakan, larangan tersebut tidak sepenuhnya benar.

Menurutnya, di dalam teh, terutama teh yang cukup sepat, terkandung zat flavonoid dan vitamin C yang merupakan antioksidan.

Kandungan antioksidan tersebut akan melawan peradangan dalam tubuh yang dapat menyebabkan penyakit kronis seperti kanker.

“Sebenarnya kalau orang tersebut sehat-sehat saja, mau minum teh panas, teh dingin, teh tawar, maupun teh manis boleh-boleh saja dan menyehatkan,” kata Toto saat dihubungi Kompas.com, Selasa (30/4/2024).

Baca juga: Es Teh Vs Teh Hangat, Mana yang Lebih Baik Diminum Saat Buka Puasa?

Toto menjelaskan, budaya minum teh yang sehat dapat melihat pada masyarakat Jepang.

Pasalnya, teh yang dikonsumsi orang Jepang semuanya tidak memiliki rasa dan tanpa tambahan gula atau tawar.

Ia menilai, kebiasaan tersebut lebih menyehatkan.

Terkait dengan konsumsi teh dengan campuran lain, seperti susu, krimer, dan gula, tidak menjadi masalah apabila tak memiliki kondisi kesehatan tertentu.

“Sebetulnya teh yang manis itu tidak masalah. Hanya saja, orang dengan penyakit diabetes memang harus mengurangi teh yang diberi gula. Jadi yang dikurangi gulanya, bukan kebiasaan minum tehnya,” jelas Toto.

Baca juga: 7 Teh Ampuh Turunkan Kadar Gula Darah, Cocok untuk Penderita Diabetes

Perempuan haid disarankan mengurangi minum teh

Terkait dengan konsumsi teh saat haid, Toto mengungkapkan bahwa beberapa jenis teh memang mengandung zat tanin.

Zat tanin diketahui akan menghambat pembentukan dan penyerapan zat besi dalam tubuh.

Padahal, perempuan haid akan mengeluarkan darah, sedangkan salah satu zat pembentuk sel darah merah adalah zat besi.

Nantinya, penyerapan tablet tambah darah (TTD) yang dikonsumsi saat haid akan terhambat, jika dikonsumsi bersamaan dengan teh.

“Ketika perempuan sedang haid, saya sarankan sebaiknya mengurangi konsumsi teh,” ungkap Toto.

Baca juga: Hindari Minum Teh Tepat Sebelum Tidur, Ini Alasannya

Selain perempuan yang sedang haid, beberapa kelompok orang yang sedang mengonsumsi TTD, seperti ibu hamil dan ibu menyusui, juga disarankan mengurangi konsumsi teh.

Toto menyarankan agar perempuan yang akan atau sedang haid untuk mengonsumsi minuman lain, seperti air putih atau jus buah.

Jus buah yang kaya akan vitamin C nantinya akan membantu meningkatkan pembentukan zat besi pada tubuh.

“Kalau masih ingin minum teh, sebaiknya diberi jarak 2-3 jam setelah minum TTD agar tidak menghambat penyerapan zat besi,” jelas Toto.

Baca juga: Jarang Diketahui, Ini Tanda Tubuh Terlalu Banyak Minum Teh

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi