KOMPAS.com - Sejumlah fenomena astronomi akan muncul selama Mei 2024. Fenomena langit ini dapat diamati dari Bumi, termasuk indonesia.
Beberapa fenomena langit yang muncul pada Mei ini antara lain berupa bulan purnama "Flower Moon", puncak hujan meteor Eta Aquarids, konjungsi antara Bulan dan planet lain, serta elongasi Merkurius.
Untuk dapat melihat fenomena astronomi secara langsung, masyarakat perlu mengetahui waktu terjadinya peristiwa tersebut.
Berikut sejumlah fenomena astronomi yang akan muncul selama Mei 2024.
Baca juga: Jangan Lewatkan, Ada 23 Fenomena Astronomi Sepanjang 2024
Konjungsi merupakan fenomena astronomi yang terjadi ketika dua atau lebih benda langit terlihat saling bertemu karena posisi keduanya berdekatan pada garis edar.
Dikutip dari akun YouTube Planetarium dan Observasi Jakarta, fenomena konjungsi Bulan dan Saturnus akan terjadi pada 4 Mei 2024 ketika keduanya berada pada posisi berdekatan dengan jarak satu derajat.
Fenomena ini dapat diamati pada Sabtu (4/5/2024) di arah timur setelah Saturnus terbit mulai pukul 02.15 WIB hingga Matahari terbit 05.55 WIB.
2. Konjungsi Bulan dan Mars (5 Mei 2024)Keesokan harinya, fenomena konjungsi Bulan dan Mars akan terjadi pada posisi berdekatan dengan jarak 1,5 derajat.
Fenomena ini terjadi pada Minggu (5/5/2024) dan dapat diamati dari arah timur pada pukul 3.13 WIB setelah Mars terbit hingga saat Matahari terbit 05.55 WIB.
3. Konjungsi Bulan dan Merkurius (6 Mei 2024)Selanjutnya, konjungsi Bulan dengan Merkurius terjadi pada Senin (6/5/2024) dengan jarak sekitar 4,5 derajat.
Fenomena ini dapat diamati di arah timur pukul 04.20 WIB setelah Merkurius terbit sampai Matahari terbit 05.55 WIB.
4. Bulan di Perigee (6 Mei 2024)Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, fase Bulan saat di Perigee diprakirakan terjadi pada 6 Mei 2024 pukul 05.10 WIB. Saat itu, jarak Bumi dan Bulan mencapai 363.165 km.
Fenomena Perigee terjadi ketika Bulan berada pada titik terdekatnya dengan Bumi. Kondisi ini membuat Bulan terlihat lebih besar dan lebih terang.
Baca juga: 13 Hujan Meteor yang Akan Terjadi Sepanjang 2024, Apa Saja?
5. Puncak hujan meteor Eta Aquarids (6-7 Mei 2024)Dilansir dari situs Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), meteor Eta Aquarid akan muncul dengan kecepatan sekitar 148.000 mph (66 km/s) ke atmosfer Bumi. Sekitar 30 meteor Eta Aquarid yang memiliki ekor berpijar dapat dilihat per jam pada waktu puncaknya.
Hujan meteor Eta Aquarids mulai aktif pada 19 April-28 Mei 2024. Puncak hujan meteor Eta Aquarids diperkirakan terjadi di Indonesia pada 6-7 Mei 2024.
Hujan meteor ini dapat diamati dari rasi bintang Aquarius pada pukul 01.28 WIB hingga Matahari terbit.
Fase Bulan baru akan terjadi pada Rabu (8/5/2024) pukul 10.21 WIB. Saat fenomena ini terjadi, Bumi dan Bulan akan berjarak sekitar 366.739 km.
Fase Bulan baru membuat permukaan Bulan yang menghadap ke Bumi tidak memantulkan cahaya Matahari. Ini menyebabkan jadi waktu terbaik dalam sebulan untuk mengomati objek-objek langit seperti galaksi dan gugus bintang.
7. Elongasi barat maksimum Merkurius (10 Mei 2024)Elongasi barat maksimum adalah fenomena alam yang terjadi ketika sudut antara Bumi, Matahari, dan planet mencapai nilai tertinggi. Saat elongasi barat maksimum, planet akan terlihat lebih jelas dan terang dari Bumi.
Planet Merkurius dapat diamati di langit arah timur mulai pukul 04.14 WIB hingga Matahari terbit 05.55 WIB.
8. Bulan di Apogee (18 Mei 2024)Fase Bulan di Apogee diprakirakan akan terjadi pada 18 Mei 2024 sekitar pukul 01.59 WIB. Saat fenomena ini terjadi, Bumi dan Bulan berjarak sekitar 404.639 km.
Beda dengan Perigee, fenomena Apogee terjadi saat posisi Bulan berada di titik terjauh dari Bumi. Ini membuat Bulan akan tampak jauh lebih kecil dan gelap dari Bumi.
9. Bulan Purnama "Flower Moon" (23 Mei 2024)Data dari BMKG menyatakan, fenomena Bulan Purnama akan terjadi pada Kamis (23/4/2024) pukul 20.53 WIB.
Fenomena yang juga dikenal sebagai "Flower Moon" ini akan menjadi Bulan Purnama terakhir pada musim semi, seperti diberitakan Kompas.com (2/1/2024).
Bulan Purnama ini mendapatkan julukan "Flower Moon" dari penduduk asli Amerika karena terjadi saat bunga tumbuh melimpah selama akhir musim semi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.