KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa wilayah Indonesia sedang dilanda cuaca panas dengan suhu berkisar antara 34,5 hingga 35 derajat Celsius.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menyampaikan, cuaca panas di Indonesia itu disebabkan gerak semu Matahari yang merupakan suatu siklus tahunan.
“Cuaca panas disebabkan gerak semu Matahari. Diprakirakan (terjadi) sampai Agustus atau September 2024,” ujar Guswanto saat dihubungi Kompas.com, Kamis (2/5/2024).
Cuaca panas yang melanda sejumlah wilayah Indonesia perlu diwaspadai karena bisa berdampak pada kesehatan. Berikut dampak dan tips menghadapinya.
Baca juga: Ramai soal Wilayah Indonesia Dilanda Suhu Panas di Awal Mei 2024, BMKG: Terjadi hingga Agustus
Dampak cuaca panas bagi tubuh
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, seseorang bisa mengalami heatstroke atau serangan panas jika sering terpapar cuaca panas ekstrem.
"(Dampak cuaca panas bagi tubuh) heatstroke namanya," ucap Nadia dikutip dari Kompas.com (26/4/2023).
Heatstroke adalah dampak paling berat akibat cuaca panas ketika tubuh tidak dapat mengontrol suhu badan.
Selain itu, terang Nadia, dampak paparan cuaca panas bagi tubuh lainnya yang perlu diwaspadai yaitu dehidrasi.
Diketahui, dehidrasi adalah kondisi ketidakseimbangan tubuh yang ditandai dengan defisiensi atau kekurangan cairan dan elektrolit.
Baca juga: Gelombang Panas Menerjang Kawasan Asia, Apa Penyebabnya?
Tips menghadapi cuaca panas
Berikut ini tips menghadapi cuaca panas yang sedang melanda wilayah Indonesia agar tidak menimbulkan dampak buruk bagi tubuh:
- Cegah dehidrasi dengan minum air yang banyak, jangan menunggu haus
- Hindari minuman berkafein, minuman berenergi, alkohol, dan minuman manis
- Hindari kontak dengan sinar matahari secara langsung, gunakan topi atau payung
- Memakai baju yang berbahan ringan dan longgar
- Hindari menggunakan baju berwarna gelap agar tidak menyerap panas
- Jangan meninggalkan siapapun di dalam kendaraan dalam kondisi parkir baik dengan jendela terbuka maupun tertutup
- Sebisa mungkin berteduh di antara pukul 11.00-13.00
- Gunakan sunscreen minimal 30 SPF pada kulit yang tidak tertutup oleh baju sebelum keluar rumah
- Sediakan botol semprot air yang dingin di dalam kendaraan.
Baca juga: Sepanjang 1816 Bumi Tak Mengenal Musim Panas, Apa Penyebabnya?
Lihat Foto
Gejala heatstroke yang perlu diwaspadai
Kondisi heatstroke akibat cuaca panas ekstrem perlu diwaspadai karena bisa menganggu kinerja sejumlah organ tubuh. Berikut beberapa gejala heatstroke:
- Keringat berlebih
- Kulit terasa panas dan kering
- Rasa berdebar atau jantung terasa berdetak lebih cepat
- Kulit terlihat pucat
- Kram pada kaki maupun abdomen
- Mual, muntah, pusing
- Urine yang sedikit dan berwarna kuning pekat.
Jika muncul gejala-gejala tersebut, sebaiknya segera dinginkan tubuh dengan kain atau sponge basah pada pergelangan tangan, leher, dan lipatan tubuh lainnya, serta perbanyak minum air.
Namun apabila gejalanya tidak segera menghilang, segera kunjungi fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan.
Baca juga: Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.