KOMPAS.com - Tabrakan antara Kereta Api (KA) Pandalungan dengan mobil terjadi di Pasuruan, Jawa Timur pada Selasa (7/5/2024) pukul 08.41 WIB.
Mobil yang mengalami tabrakan dengan KA Pandalungan adalah Kijang LGX dengan nomor polisi N 1475 WU yang dikemudikan oleh M Rofiq Abdillah.
Lokasi tabrakan KA Pandalungan dengan mobil berada di JPL 146 kilometer 70+8/9 tepatnya di Desa Patuguran, Kecamatan Rejoso, Pasuruan.
Manager Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember Cahyo Widiantoro mengatakan, empat orang yang berada di dalam mobil meninggal dalam kecelakaan tersebut.
Tiga orang meninggal di tempat kejadian perkara (TKP), sementara satu korban lainnya mengembuskan napas setelah menjalani perawatan di RSUD Dr Soedarsono, Pasuruan.
Tak hanya itu, tiga orang juga dilaporkan mengalami luka-luka setelah mobil yang ditumpangi menabrak KA Pandalungan.
“Sedangkan untuk bangkai mobil sudah diamankan menjauh dari rel sehingga rel kembali aman dilalui kereta api,” ujar Cahyo dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Selasa.
Baca juga: Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil Terjadi di Pasuruan, 3 Orang Meninggal Dunia
Korban meninggal dari Pondok Pesantren Sidogiri
Cahyo mengatakan bahwa korban tabrakan KA Pandalungan dengan mobil berasal dari Pondok Pesantren (Ponpes) Sidogiri di Pasuruan.
Atas meninggalnya para korban, KAI mengucapkan duka cita yang mendalam kepada para korban, baik yang meninggal dan korban luka serta keluarga yang ditinggalkan.
“KAI Daop 9 juga menyesalkan atas terjadinya insiden ini,” ujar Cahyo.
Dilansir dari Kompas.id, Selasa, identitas korban tabrakan KA Pandalungan dengan mobil di Pasuruan yang meninggal di TKP adalah Munjiah (62), Aidah (60), dan Alwiyah (55).
Sementara korban yang meninggal di RSUD Dr Soedarsono, Pasuruan adalah Maslahah.
Dalam insiden tersebut, tidak ada korban jiwa maupun luka dari pihak masinis, asisten masinis, maupun penumpang KA Pandalungan.
Baca juga: Mengenal KA Pandalungan, Kereta dengan Rute Terpanjang di Indonesia, Tempuh Jarak 919 Kilometer
Kronologi tabrakan KA Pandalungan dengan mobil di Pasuruan
Wakapolres Pasuruan Kota Kompol Andria Diana Putra mengatakan, korban tabrakan KA Pandalungan dengan mobil mengalami kecelakaan ketika akan mengunjungi kerabatnya di Rejoso.
Andria mengatakan bahwa tabrakan KA Pandalungan dengan mobil terjadi pukul 08.41 WIB.
Tabrakan bermula ketika Kijang LGX yang dikendari M Rofiq Abdillah melaju dari arah selatan ke utara.
Pada saat yang bersamaan, KA Pandalungan sedang melaju dari arah barat menuju timur atau dari Jakarta menuju Jember.
Saksi mata sekaligus sukarelawan penjaga lintasan, Sadullah, mengatakan bahwa ia sudah memperingatkan sopir mobil agar berhenti karena KA Pandalungan hendak melintas.
Namun, peringatan tersebut diabaikan. Sopir mobil nekat melintas dan terjadilah tabrakan dengan KA Pandalungan.
Mobil yang dikemudikan M Rofiq Abdillah terseret sejauh 150 meter dari titik tabrakan. Mobil ditemukan dalam kondisi hancur setelah tertabrak KA Pandalungan.
Baca juga: 14 Kampus Ini Bisa Dapatkan Diskon Tiket Kereta dari KAI pada 2024, Berikut Caranya
KA Pandalungan sudah beroperasi kembali
Cahyo mengatakan KA Pandalungan yang berangkat dari Stasiun Gambir menuju Stasiun Jember mengalami keterlambatan 150 menit dari pukul 10.45 WIB menjadi pukul 13.15 WIB.
KAI memberikan service recovery kepada penumpang KA Pandalungan yang mengalami keterlambatan keberangkatan karena kecelakaan di Pasuruan.
“Meski terjadi kelambatan, KA Pandalungan dari Jember tujuan Gambir hari ini Selasa (7/5), dapat diberangkatkan kembali tepat pukul 14.55 WIB dari Stasiun Jember,” kata Cahyo.
Selain itu, KA Logawa dari Jember tujuan Stasiun Purwokerto yang seharusnya bersilang dengan KA Pandalungan di Stasiun Rejoso juga mengalami keterlambatan.
Cahyo menuturkan, KA Logawa berangkat dari Stasiun Pasuruan menuju Purwokerto mengalami keterlambatan selama 140 menit.
“KAI Daop 9 Jember akan melakukan komunikasi yang intensif dengan para pemangku kepentingan, baik dari Dinas Perhubungan (Dishub), Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA), Kepolisian dan masyarakat sekitar terkait perlintasan sebidang agar hal serupa tidak terulang lagi,” imbuh Cahyo.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.