KOMPAS.com - Perlombaan antariksa atau space race antara Amerika Serikat (AS) dengan Uni Soviet pada abad ke-20 memakan beberapa korban jiwa.
Selain Vladimir Komarov, kosmonot yang tewas setelah jatuh dari ruang angkasa, perlombaan antariksa AS dengan Uni Soviet juga menyebabkan tiga astronot Apollo 1 tewas usai terbakar dalam keadaan hidup-hidup pada 27 Januari 1967.
Korban tewas adalah Gus Grissom, Ed White, dan Roger Chaffee.
Mereka terpanggang di dalam Apollo 1 saat latihan di Cape Kennedy Air Force Station Launch Complex 34.
Baca juga: Kalimat Terakhir Kosmonot Uni Soviet Sebelum Jatuh dari Ruang Angkasa
Kronologi astronot Apollo 1 terbakar hidup-hidup
Dilansir dari laman resmi Badan Penerbangan dan Antariksa AS, NASA, peristiwa astronot Apollo 1 terbakar dalam keadaan hidup-hidup menjadi tragedi terburuk dalam sejarah penerbangan ruang angkasa Negeri Paman Sam.
Sebelum tewas terpanggang, Gus Grissom, Ed White, dan Roger Chaffee sedang berlatih untuk penerbangan berawak pertama Apollo, sebuah misi mengorbit Bumi yang dijadwalkan diluncurkan pada 21 Februari 1967.
Mereka mengambil bagian dalam uji plug-out ketika modul komando dipasang pada Saturn 1B di landasan peluncuran seperti halnya peluncuran sebenarnya.
Tetapi Saturn 1B tidak diisi bahan bakar. Rencananya adalah menjalani seluruh rangkaian hitung mundur.
Pada 27 Januari 1967 pukul 13.00 waktu setempat, Gus Grissom, Ed White, dan Roger Chaffee memasuki kapsul di Pad 34 untuk memulai pengujian.
Sejumlah masalah kecil muncul yang membuat pengujian tertunda dan akhirnya kegagalan komunikasi memaksa penghitungan ditunda pukul 17.40 waktu setempat.
Gus Grissom sempat mengeluhkan caranya berkomunikasi seandainya ia mendarat di Bulan.
Baca juga: Kisah Kosmonot yang Tahu Tidak Akan Kembali ke Bumi dalam Keadaan Hidup
Terjadi korsleting di Apollo 1
Pukul 18.31 waktu setempat, NASA mencatat terjadi lonjakan dalam pembacaan tegangan AC bus 2 yang kemungkinan mengindikasikan adanya korsleting di Apollo 1.
Pada saat itu, salah satu astronot yang diduga adalah Roger Chaffee sempat berteriak ada api di dalam kokpit.
Dua detik setelahnya giliran Ed White yang mengatakan bahwa ada api di dalam kokpit.
Api kemudian menyebar dengan cepat di dalam kokpit yang menyebabkan para astronot berteriak bersamaan.
Komunikasi terakhir kru berakhir 17 detik setelah indikasi pertama dimulainya kebakaran diikuti dengan hilangnya seluruh telemetri.
Pada saat itu, palka (ruang muat) Apollo hanya bisa dibuka ke dalam dan ditutup dengan sejumlah kait yang harus dioperasikan dengan ratchet (baut).
Palka Apollo juga ditahan oleh tekanan interior yang lebih tinggi daripada tekanan atmosfer luar dan memerlukan ventilasi modul perintah sebelum palka dapat dibuka.
Butuh setidaknya 90 detik untuk membuka palka di Apollo dalam kondisi ideal.
Baca juga: Pengakuan Kosmonot yang Terdampar di Ruang Angkasa Selama 311 Hari
Kalimat terakhir astronot Apollo 1 sebelum tewas terbakar
NASA menjelaskan, api menyebar dengan cepat dan para astronot tidak memiliki kesempatan untuk membuka palka Apollo.
Teknisi di dekatnya mencoba mencapai palka tetapi berulang kali terdorong mundur karena panas dan asap.
Ketika teknisi berhasil membuka palka, sekitar lima menit setelah kebakaran terjadi, para astronot telah tewas.
Ada kemungkinan para astronot tewas 30 detik pertama setelah api muncul karena menghirup asap dan menderita luka bakar serius.
Program Apollo pun ditunda sementara penyelidikan mendalam dilakukan atas kecelakaan tersebut.
Disimpulkan bahwa penyebab yang paling mungkin adalah percikan api dari korsleting pada seikat kabel yang membentang ke kiri, tepat di depan tempat duduk Grissom.
Banyaknya bahan yang mudah terbakar di kabin dalam lingkungan oksigen memungkinkan api berkobar dan menyebar dengan cepat.
Majalah TIME mencatat kalimat terakhir astronot Apollo 1 sebelum mereka terbakar dalam keadaan hidup-hidup.
Roger Chaffee sempat mengatakan, “Api. Ada kebakaran di kokpit. Ayo keluar. Kami terbakar.” Rekaman suara Roger Chaffee berakhir dengan suara teriakan saat ia terbakar.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.