Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com/Muhammad Zaenuddin
Ilustrasi aplikasi SatuSehat mobile.
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Masyarakat bisa mengecek jenis vaksin Covid-19 yang diterimanya melalui aplikasi SatuSehat.

Aplikasi SatuSehat merupakan bentuk rebranding dari PeduliLindungi yang sebelumnya digunakan untuk pengawasan sebaran vaksinasi saat pandemi Covid-19.

Jenis vaksin Covid-19 yang pernah diterima nantinya akan muncul dalam sertifikat vaksin yang juga bisa diunduh melalui smartphone, mulai dari dosis 1 sampai dengan dosis 4.

Untuk diketahui, Indonesia menggunakan sejumlah merek vaksin untuk vaksinasi Covid-19, yakni Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, Moderna, Janssen, dan Sinopharm. 

Lantas, bagaimana cara mengecek jenis vaksin Covid-19 yang pernah diterima?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Penjelasan BPOM dan Kemenkes soal Vaksin AstraZeneca Picu Pembekuan Darah

Cara cek jenis vaksin Covid-19

Dikutip dari laman Kemenkes, berikut cara mengecek jenis vaksin vaksin Covid-19 yang ditermia melalui aplikasi SatuSehat:

  1. Unduh aplikasi SatuSehat di smartphone
  2. Login akun pada aplikasi SatuSehat
  3. Di halaman utama, pilih Menu "Vaksin dan Imunisasi"
  4. Pilih menu "Riwayat & Sertifikat Vaksin"
  5. Pilih data sertifikat sesuai dengan nama
  6. Pilih sertifikat yang akan diunduh (dosis 1, dosis 2, dosis 3, dosis 4)
  7. Jika sudah muncul sertifikat, klik "Unduh Sertifikat"
  8. Sertifikat Anda telah berhasil diunduh.

Untuk diketahui, vaksin Covid-19 merek AstraZeneca belakangan ramai diperbincangkan usai mengakui adanya potensi efek samping berupa pembekuan darah.

Baca juga: Warganet Keluhkan Sering Sakit Usai Vaksin AstraZeneca, Epidemiolog: Vaksin Tak Bikin Rentan Sakit

Dikutip dari The Telegraph, dalam kasus yang sangat jarang, penerima vaksin AstraZeneca disebut dapat menyebabkan trombosis dengan trombositopenia (TTS).

Hal ini diketahui dari dokumen hukum yang diserahkan ke pengadilan tinggi di London, Inggris pada Februari 2024.

Pada Selasa (7/5/2024), perusahaan farmasi Inggris-Swedia itu pun telah menarik vaksin Covid-19 buatannya dari perderan.

Penarikan ini disebut untuk menggantikan vaksin lama dengan jenis terbaru yang mampu mengatasi varian Covid-19 paling baru.

Kendati demikian, masyarakat tak perlu khawatir terkait potensi efek samping ini, karena sangat jarang terjadi.

Baca juga: Vaksin Covid-19 AstraZeneca Ditarik Peredarannya di Seluruh Dunia

Tak ada kasus TTS di Indonesia

Sebelumnya, Ketua Komnas PP KIPI Prof Hinky Hindra Irawan Satari pernah menegaskan, efek samping TTS akibat penggunaan vaksin AstraZeneca tidak terjadi di Indonesia.

Hal ini didasarkan pada surveilans aktif dan pasif yang hingga kini terus dijalankan oleh Komnas PP KIPI.

“Tidak ada kasus TTS terkait vaksin Covid-19,” kata Hinky, dilansir dari laman Kemenkes.

Menurutnya, keamanan dan manfaat vaksin AstraZeneca sudah melalui berbagai tahapan uji klinis tahap 1, 2, 3 dan 4 sebelum dikeluarkannya izin edar.

Bahkan, proses pemantauan terhadap keamanan vaksin juga masih terus dilakukan setelah vaksin beredar.

Hinky menerangkan, Komnas KIPI bersama Kemenkes dan BPOM telah melakukan surveilans aktif terhadap berbagai macam gejala atau penyakit yang dicurigai ada keterkaitan dengan vaksin Covid-19 termasuk TTS.

Survei dilakukan di 14 rumah sakit di 7 provinsi yang memenuhi kriteria selama lebih dari satu tahun. Hasilnya, tidak ditemukan penyakit atau gejala yang dicurigai berkaitan dengan vaksin Covid-19.

Baca juga: Mengenal Ilmuwan di Balik Vaksin AstraZeneca, Dua Nama Asal Indonesia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi