Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengulik Racunomologi

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi racun
Penulis: Jaya Suprana
|
Editor: Sandro Gatra

MENTERI Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan memberikan pesan kepada Presiden Terpilih Prabowo Subianto.

Pesan tersebut disampaikan Luhut dalam acara Jakarta Futures Forum di Hotel JW Marriot, Jakarta, Jumat (3/5/2024).

Saat itu, Luhut membahas prospek kerja sama antara Indonesia dengan India.

"Kepada Presiden Terpilih (Prabowo Subianto), saya katakan jangan membawa orang-orang toxic ke dalam pemerintahan Anda, karena itu akan sangat merugikan kita (Indonesia)," kata Luhut dalam pidato sambutannya.

Pernyataan Menko Marves tersebut memicu reaksi berbagai pihak sehingga istilah “toxic” merambah dari ranah bahasa gaul masuk ke dalam kemelut panggung politik Indonesia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sementara ini masih belum ada kesepakatan tentang batasan baku yang membedakan yang dianggap toxic dengan tidak toxic.

Secara etimologis istilah toxic berasal dari bahasa Inggris yang di dalam bahasa Indonesia maknanya sama dengan racun.

Maka judul naskah sederhana ini menggunakan istilah racunomologi sebagai upaya menerjemahkan istilah toxicology.

Sementara menurut ensiklopedi Brittanica, makna toxicology adalah “study of poisons and their effects, particularly on living systems. Because many substances are known to be poisonous to life (whether plant, animal, or microbial), toxicology is a broad field, overlapping with biochemistry, histology, pharmacology, pathology, and many other disciplines.”

Saya mendukung gerakan saintifikasi Jamu terutama di jalur racunomologi demi mencegah dampak keracunan pada konsumen jamu mengingat bahan ramuan jamu sebagai ramuan nabati tanaman secara alami potensial mengandung bahan beracun.

Menjelang akhir abad XIX ilmuwan forensik, Matthieu Orfila yang pada abad XIX memelopori racunomologi sebagai studi dan klasifikasi racun.

Semula fungsi racunomologi terfokus pada upaya mengindentifikasi racun serta mencari antidot dan/atau cara mengobati gangguan kesehatan akibat racun.

Forensik racunomologi juga memiliki sejarah cukup berkepanjangan sebagai padanan upaya menanggulangi penggunaan racun secara kriminal.

Dengan proliferasi berkembangnya ilmu membuat racun, maka jangkauan kreatifitas praktik aplikasi racunomologi juga berkembang mengejar kreatifitas membuat racun.

Di sains ekologikal, racunomologi berperan utama pada indentifikasi sekaligus eliminasi kontaminasi terhadap lingkungan hidup. Evaluasi okupasional eksposur terhadap zat-zat beracun juga merupakan wilayah penting racunomologi.

Di Amerika Serikat, para racunomolog bahu-membahu dengan para farmakolog bekerja sama dengan Federal Government’s Food and Drug Administration mengindentifikasi demi mencegah ancaman marahabaya racun di samping uji-keamanan terhadap setiap produk makanan, minuman dan obat baru.

Maka layak disimpulkan bahwa tujuan utama uji klinis pada hakikatnya justru bukan demi membuktikan khasiat, namun demi preventif optimal mencegah unsur racun menyelinap masuk ke dalam produk industri makanan, minuman dan obat.

Racunomologi enviromental makin berperan penting akibat limbah beracun dari proses industri memang de facto mencemarkan udara, air dan bumi dengan memicu berbagai ancaman kesehatan yang tidak terdeteksi oleh masyarakat awam.

Yang dirisaukan para racunomolog dan ekolog masa kini antara lain penggunaan cholorofluorcarbon yang merusak lapisan ozon pada atmosfer, dampak rumah kaca serta dampak hujan asam terhadap hutan maupun pelepasan substansi radioaktif yang berbahaya terhadap bumi, air dan udara.

Segenap data kerusakan lingkungan hidup tersebut merupakan fakta yang membuktikan secara tak terbantahkan bahwa pada hakikatnya racunomologi memang memegang peran penting dalam perjuangan manusia melestarikan kehidupan di planet bumi yang cuma satu dan satu-satunya di jagad raya.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi