Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/kei907
Ilustrasi vagina. Sunat vagina dilarang oleh WHO dan Kemenkes karena berisiko bagi kesehatan.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Seorang warganet perempuan meluapkan kekecewaannya lewat unggahan di media sosial usai mengetahui dirinya pernah disunat sewaktu bayi.

Unggahan tersebut dia bagikan melalui akun media sosial X atau Twitter @gavlliard, Selasa (7/5/2024).

Dalam unggahannya, ia menyayangkan tindakan sunat bayi yang masih dianggap tradisi oleh sebagian besar orang.

"SIAPA SIH YANG NGIDE BUAT SUNAT BAYI CEWE? SEMOGA YANG NYUNAT GUE WAKTU BAYI DULU MASUK NERAKA. gue beneran nangis bgt gemeter setelah ngeberaniin diri nanya ini ke orang tua, TERNYATA GUE DISUNAT," tulisnya.

Hingga Kamis (9/5/2024), unggahan itu viral usai ditonton 3,6 juta kali, dibagikan ulang 2.366 kali, dan disukai 12.900 warganet.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah mengeluarkan resolusi WHA61.16 tentang penghapusan sunat perempuan pada 2008.

WHO melarang tindakan Female Genital Mutilation (FGM) yang dikenal sebagai sunat perempuan.

Lalu, apa risiko jika perempuan disunat dan bagaimana tindakan yang harus dilakukan korban?

Baca juga: Ramai soal Sunat Perempuan yang Dilarang Kemenkes, Ini Risikonya


Risiko dan bahaya sunat perempuan

Dokter spesialis obgyn RSIA Anugerah Semarang, Irwin Lamtota Lumbanraja mengungkapkan tindakan sunat perempuan memang sudah dilarang.

"Sunat perempuan atau Female Genital Mutilation (FGM) dilarang oleh WHO dan Kemenkes (Kementerian Kesehatan)," ujarnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (8/5/2024).

Menurut Irwin, tindakan sunat perempuan dilakukan dengan berbagai bentuk seperti menggores klitoris sampai mengambil dan menutup liang kemaluan perempuan.

Dia menyebut, perempuan yang disunat dapat mengalami nyeri pada organnya, tidak bisa menstruasi, bahkan tidak mampu hamil.

Selain itu, sunat perempuan juga dapat memengaruhi saat perempuan tersebut melakukan hubungan seksual.

"Sehingga badan kesehatan dunia dan nasional sudah melarang praktek ini," tegasnya.

Irwin menyebut, kondisi nyeri serta sulit menstruasi dan tidak bisa hamil itu terjadi karena organ perempuan terluka atau dimutilasi akibat sunat.

Di sisi lain, perempuan yang disunat berpotensi mengalami komplikasi langsung seperti perdarahan berlebihan, pembengkakan jaringan genital, dan infeksi.

Perempuan juga dapat mengalami masalah saluran kemih, masalah vagina, komplikasi persalinan, masalah psikologis, bahkan kematian.

Baca juga: Ramai soal Sunat Perempuan, Adakah Bahayanya?

Hal yang perlu dilakukan jika sudah telanjur disunat

Lebih lanjut, Irwin mengungkapkan, perempuan yang disunat sejak kecil tetap dapat mengalami risiko berbahaya saat dewasa.

"Efeknya bisa menetap sampai dewasa karena ada luka permanen," tambah dia.

Jika ada perempuan yang disunat saat bayi, Irwin menyarankan agar perempuan itu segera melakukan pemeriksaan dengan dokter spesialis obstetri dan ginekologi.

"Kalau ada perlengketan dan mengakibatkan lubang kemaluan tertutup dapat diperbaiki," katanya.

Tindakan tersebut, lanjut Irwin, dilakukan dengan tujuan membuka kembali liang kemaluan perempuan agar bisa menstruasi teratur dan dapat berhungan seksual.

"Sebaiknya dilakukan pemeriksaan untuk menilai apakah ada timbul masalah akibat dari tindakan sunat perempuan sebelumnya," imbuh dia.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi