Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Yusril Ihza Mundur dari Ketua Umum PBB Setelah 16 Tahun Menjabat

Baca di App
Lihat Foto
ADITYA PRADANA PUTRA
Alasan Yusril Ihza mundur dari Ketum PBB, Ketua tim pembela pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Yusril Ihza Mahendra menyampaikan tanggapan atas gugatan terhadap kliennya saat sidang lanjutan sengketa hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Kamis (28/3/2024). Tim kuasa hukum Prabowo-Gibran membantah seluruh tuduhan dalam gugatan paslon nomor urut 01 dan 03, termasuk anggapan yang menyebut terdapat intervensi Presiden Joko Widodo dan jajaran pemerintah untuk memenangkan mereka. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.
|
Editor: Mahardini Nur Afifah

KOMPAS.com - Pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Bulan Bintang (PBB).

Keputusan Yusril Ihza mundur dari Ketum PBB disampaikan dalam sidang Musyawarah Dewan Partai (MDP) yang diselenggarakan di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PBB di Jakarta, Sabtu (18/5/2024).

Sebagai penggantinya, dilakukan pemungutan suara untuk memilih Pejabat Ketum PBB sementara.

Hasilnya, Ketua Mahkamah Partai Fahri Bachmid terpilih menggantikan Yusril setelah mendapat dukungan 29 suara, unggul dari Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Afriansyah Noor yang hanya memperoleh dukungan 20 suara.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, apa alasan Yusril Ihza mundur dari jabatan Ketum PBB?

Baca juga: Profil Yusril Ihza Mahendra, Pimpin Tim Hukum Prabowo Hadapi Sengketa Pilpres 2024

Alasan Yusril Ihza mundur dari jabatan Ketum PBB

Diberitakan Kompas.com, Minggu (19/5/2024), Yusril mengungkap alasannya mundur dari jabatan yang telah diamanatkannya selama lebih dari 16 tahun.

Wakil Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka itu mengatakan bahwa dirinya sudah terlalu lama memimpin partai tersebut.

"Sudah saatnya terjadi regenerasi dalam kepemimpinan," ujar Yusril.

Kendati mundur dari posisi ketum, Yusril memastikan dirinya tetap akan aktif di politik sesuai kapasitasnya dengan latar belakang akademisi dan pengalaman panjangnya.

Menurutnya, dengan tidak terafiliasi sebagai partai politik, Yusril bisa lebih bebas menyumbangkan tenaga dan pikirannya untuk bangsa dan negara, khususnya dalam pembangunan hukum dan demokrasi di Indonesia.

Baca juga: Profil Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra yang Didukung Jokowi Jadi Capres atau Cawapres 2024

Rekam jejak Yusril Ihza sebagai Ketum PBB

Merujuk catatan Kompas.id, Yusril menduduki jabatan Ketum PBB selama 3 periode, yakni pada 1998-2004, 2014-2019, dan 2019-2024.

Untuk diketahui, pria kelahiran Lalang, Manggar, Belitung Timur, pada 5 Februari 1956 ini merupakan salah satu pendiri Partai Bulan Bintang (PBB).

Pada 1998, ia bersama dengan tokoh islam lainnya mendirikan PBB, partai yang digadang-gadang sebagai pewaris Partai Masyumi yang digagas oleh 22 ormas Islam.

Sejak didirikan, Yusril telah didapuk menjadi Ketum untuk periode 1998-2004.

Dia juga pernah menduduki jabatan penting selama masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, Presiden Megawati, dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Setelah tidak menjadi pejabat negara, Yusril memilih kembali ke kampus dan mendirikan perusahaan hukum bersama adiknya Yusron Ihza dengan nama Ihza & Ihza Law Firm.

Namun, pada 2015 melalui Muktamar IV PBB, Yusril kembali terpilih menjadi Ketum PBB untuk periode 2014-2019.

Jabatan itu diembannya hingga pemilihan berikutnya. Pada Muktamar PBB yang digelar di Belitung pada September 2019, Yusril terpilih menjadi Ketum PBB untuk periode 2019-2024.

Pada 2024, Yusril memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai Ketum PBB. Pengunduran diri ini sudah disebut sudah berjalan secara demokratis, sah, dan konstitusional dengan menjunjung tinggi semangat kekeluargaan dan kebersamaan.

(Sumber: Adhyasta Dirgantara | Editor: Fitria Chusna Farisa).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi