Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan TNI AL soal Lettu Eko Disebut Akhiri Hidup karena Judi

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/SHUTTERSTOCK/JAN H ANDERSEN
ilustrasi jenazah.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

DISCLAIMER: Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

KOMPAS.com - Personel Satuan Tugas Mobile RI-PNG Batalion Infanteri 7 Marinir Letnan Satu (Lettu) Eko Damara meninggal dunia diduga bunuh diri karena terlilit utang judi online.

Lettu Eko memilik utang sebanyak Rp 819 juta. Dari jumlah tersebut, Rp 177 juta di antaranya saat ia bertugas di daerah operasi.

Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal Endi Supardi mengatakan, Lettu Eko mengakhiri hidupnya di Pos Komando Taktis Komando Rakyon Militer Dekai, Papua Sabtu (27/4/2024) sekitar pukul 13.00 WIT.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korps Marinir sempat menyampaikan kepada media bahwa Lettu Eko meninggal karena malaria. 

Baca juga: Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Sebut meninggal karena malaria

Endi menyatakan, alasan mengumumkan bahwa Lettu Eko meninggal karena malaria untuk menjaga nama baik keluarga.

“Saya menjaga nama baik keluarga, saya menjaga nama baik almarhum, marwah almarhum di mata tetangga dan saudara-saudara,” ujarnya dalam konferensi pers di Markas Korps Marinir, Jakarta Pusat dikutip dari Kompas.com, Senin (20/5/2024).

“Lebih malu mana meninggal karena malaria dengan meninggal bunuh diri karena judi online? Lebih terhormat mana? Malaria kan. Maka saya buat beritanya malaria,”tambahnya.

Endi menjelaskan, kesimpulan Lettu Eko bunuh diri diambil berdasarkan hasil digital forensik pada ponsel milik almarhum.

Baca juga: 6 Temuan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT

Pinjam uang ke prajurit

Endi juga menyampaikan, Lettu Eko sempat meminjam uang ke prajurit lain ketika bertugas di Papua.

Lettu Eko tidak mengutarakan alasannya meminjam uang, namun prajurit lain mau memberikan pinjaman dengan alasan teman seperjuangan di daerah operasi.

Endi mengatakan Lettu Eko merupakan sosok yang tertutup berdasarkan pengakuan rekan-rekannya di lapangan.

Namun, apa yang disampaikan Endi berbeda dengan penuturan Komandan Satgas Pamtas Mobile RI-PNG Batalyon Infanteri 7 Marinir Letkol (Mar) Alex Zulkarnaen.

Menurut Alex, Lettu Eko merupakan sosok yang gampang berbaur dengan seluruh anggota dan masih bertegur sapa, termasuk ke warga sekitar dan pihak rumah sakit

“Untuk tanda-tanda almarhum mau bunuh diri, kami yang berada (di sana) tidak ada yang mengetahui dan tidak ada tanda-tanda sedikitpun,” ujarnya dikutip dari Kompas.com, Senin.

Hasil penyelidikan Korps Marinir menunjukkan, Lettu Eko mencari cara bunuh diri melalui internet di ponselnya.

Ada juga catatan yang mengindikasikan bahwa Lettu Eko mengalami frustrasi. Ia kemudian mengakhiri hidupnya dengan melepaskan tembakkan dari kepala sebelah kanan yang menembus kepala bagian kiri atas.

Baca juga: Kapten Tim Sepak Bola Thailand yang Pernah Terjebak di Dalam Gua, Bunuh Diri di Inggris

Kejanggalan kematian Lettu Eko

Meski Korps Marinir telah menyatakan Lettu Eko meninggal akibat bunuh diri, pihak keluarga tidak serta merta percaya dengan keterangan ini.

Menurut kakak kandung Lettu Eko, Dedi Pranajaya (39), TNI AL terlalu cepat mengambil kesimpulan bahwa adiknya meninggal karena bunuh diri.

“Kami diberitahu kalau Lettu Eko meninggal karena bunuh diri. Kami merasa hal ini sangat janggal karena TNI AL sangat cepat mengambil kesimpulan tanpa autopsi atau penyelidikan hukum,” ujarnya dikutip dari Kompas.com, Senin.

Di sisi lain, pihak keluarga juga menerima informasi yang berbeda-beda dari Korps Marinir ihwal kematian Lettu Eko.

Prajurit TNI tersebut sempat disebut meninggal karena depresi akibat sakit malaria, terlilit utang, termasuk adanya bekas luka tembak dari atas telinga kanan yang menembus ke kening kiri.

Pihak keluarga juga menemukan luka bakar seperti disulut rokok di punggung dan luka lebam di punggung, mata, bawah ketiak, lutut kanan, dan kaki kanan jenazah.

Baca juga: Pria Bandung Bunuh Diri karena Sulit Dapat Kerja, Berapa Jumlah Pengangguran Saat Ini?

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi