Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ragam Perayaan Waisak di Berbagai Negara, Seperti Apa?

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/ Suci Wulandari Putri
Festival Lampion Waisak 2023
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Hari Raya Waisak merupakan salah satu hari besar umat Buddha di seluruh dunia.

Kendati demikian, Waisak dirayakan dalam berbagai cara, sesuai dengan aliran dan negara masing-masing.

Dikutip dari Voice of America, di beberapa negara Asia, Waisak diperingati pada hari kedelapan bulan keempat kalender lunisolar yang tahun ini jatuh pada tanggal 15 Mei 2024.

Meski demikian, di beberapa negara Asia Selatan dan Tenggara, perayaan ini dirayakan pada bulan purnama pertama yang jatuh pada Kamis (23/5/2024).

Hari Raya Waisak sendiri merupakan sebuah perayaan yang bertujuan untuk memperingati Trisuci Waisak, yakni kelahiran, pencerahan, dan kematian Sang Buddha Gautama.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut sejumlah tradisi perayaan Waisak dari berbagai negara:

Baca juga: Ritual Thudong 2024 Dimulai dari Semarang, Ini Alasannya

1. Korea Selatan

Peringatan Hari Raya Waisak di Korea Selatan dijadikan sebagai hari libur nasional.

Puncak perayaan Waisak biasanya digelar di Seoul dengan festival lentera teratai yang disebut Yeondeunghoe.

Ini merupakan sebuah parade ribuan lentera kertas berwarna-warni yang menyala dan sering kali berbentuk seperti bunga teratai yang digantung di kuil atau jalan.

Nantinya, akan ada banyak kuil yang menyediakan makanan dan minuman gratis untuk semua pengunjung.

Selain itu, perayaan Waisak biasanya dilakukan di halaman dan taman kuil dengan menghadirkan berbagai permainan tradisional, serta pertunjukan seni. 

Baca juga: 35 Ucapan dan Twibbon Hari Waisak 23 Mei 2024

2. China

Umat Buddha di China merayakan Waisak dengan melakukan ritual bernama Fodan. Ritual ini dilakukan di sejumlah kuil Buddha dengan memberikan persembahan kepada biksu dengan menyalakan dupa.

Saat hari perayaan, umat Buddha di negara tersebut akan melakukan upacara Yufojie atau memandikan Buddha.

Ritual dilakukan dengan cara menuangkan air berkah beraroma ke atas patung bayi Buddha yang jari telunjuk kanannya mengarah ke atas langit dan jari telunjuk kiri mengarah ke Bumi.

Menurut legenda, Sang Buddha mengumumkan segera setelah dilahirkan bahwa ia tidak akan mengalami kelahiran kembali lagi, dan para naga di surga membaptisnya dengan air murni.

Baca juga: Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

3. Jepang

Jepang memiliki tradisi mengelilingi bunga teratai yang konon tumbuh dari tempat bayi Buddha berjalan.

Sama seperti di China, Jepang juga memiliki tradisi memandikan patung Sang Buddha yang ditaburi ama-cha, sejenis teh dari berbagai jenis macam daun hydrangea (hortensia).

Setelah acara pemandian selesai, rangkaian bunga teratai akan digantungkan di patung Sang Buddha.

4. Thailand

Perayaan Waisak disebut dengan Visakha Puja dan dijadikan sebagai hari libur nasional.

Saat peringatan, umat Buddha umumnya akan berkumpul di kuil untuk mendengar khutbah para biksu dan dilanjutkan dengan lantunan doa.

Selain itu, masyarakat yang merayakan juga turut menyumbang atau mempersembahkan makanan, bunga, dan lilin yang dijadikan simbol keterbatasan dari kehidupan material.

Baca juga: Sejarah dan Perayaan Hari Waisak di Indonesia

5. India

India juga memiliki perayaan Waisak yang disebut sebagai Buddha Purnima atau Buddha Jayanthi.

Dilansir dari Times of India, kata "purnima" berarti bulan purnama dalam bahasa Sanskerta.

Saat perayaan, umat Buddha akan menggelar berbagai acara yang umumnya kental akan budaya tradisional setempat, dengan Kota Dharamsala berfungsi sebagai pusat ajaran Buddha Tibet.

Umat Buddha di India biasanya akan memakai pakaian putih, lalu pergi ke kuil guna mendengarkan sutra atau khotbah.

Selain itu, umat Buddha tersebut juga akan menjalani diet vegetarian, salah satunya dengan menyantap kheer, sejenis puding beras manis.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi