Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Irlandia, Spanyol, dan Norwegia Akui Negara Palestina, Israel Marah dan Tarik Duta Besar

Baca di App
Lihat Foto
SPENCER PLATT/GETTY IMAGES/AFP
Irlandia, Norwegia, dan Spanyol mengakui negara Palestina. Bendera Palestina berkibar untuk pertama kalinya di markas Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di New York, Rabu (30/9/2015).
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Tiga negara Eropa, yakni Irlandia, Norwegia, dan Spanyol, telah mengumumkan akan secara resmi mengakui negara Palestina pada 28 Mei 2024.

Spanyol dan Irlandia mengatakan, keputusan tersebut tidak menentang Israel atau mendukung Hamas, tetapi mendukung perdamaian.

Hamas dan Otoritas Palestina menyambut baik pengakuan terhadap negara Palestina tersebut.

Berbanding terbalik, Israel bereaksi marah dengan memperingatkan bahwa tindakan itu akan berdampak pada lebih banyak ketidakstabilan di wilayah tersebut.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel juga menarik kembali duta besar yang menjadi wakil pemerintahannya dari Dublin (Irlandia), Madrid (Spanyol), dan Oslo (Norwegia).

Baca juga: Whistleblower Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem


Irlandia, Norwegia, dan Spanyol akui negara Palestina

Dilansir dari BBC, Rabu (1/5/2024), ketiga negara Eropa membuat pengumuman pengakuan terhadap negara Palestina dalam sebuah langkah terkoordinasi pada Rabu.

Perdana Menteri Norwegia Jonas Gahr Store mengatakan, langkah ini bertujuan mendukung kekuatan moderat yang mengalami kemunduran dalam konflik kejam dan berkepanjangan.

"Ini adalah investasi dalam satu-satunya solusi yang dapat membawa perdamaian abadi di Timur Tengah," ujarnya, mengacu pada solusi dua negara.

Solusi dua negara tersebut akan menjadikan negara Israel dan Palestina hidup berdampingan secara damai.

Menyusul, Menteri Luar Negeri Irlandia Micheal Martin mengungkapkan dukungan negaranya terhadap kemanusiaan.

"Hari ini, kami menyatakan dengan jelas dukungan kami terhadap persamaan hak atas keamanan, martabat, dan penentuan nasib sendiri bagi masyarakat Palestina dan Israel," kata Martin.

Taoiseach (Perdana Menteri) Irlandia Simon Harris pun menekankan, Palestina memiliki hak sah untuk menjadi sebuah negara.

"Ini adalah pernyataan dukungan tegas terhadap solusi dua negara, satu-satunya jalan yang kredibel menuju perdamaian dan keamanan bagi Israel, Palestina, dan rakyatnya," tegasnya, seperti dikutip The Guardian, Rabu.

Komentar Harris juga diamini oleh Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez, yang mengatakan bahwa tindakan tersebut tidak melawan Israel atau Yahudi.

"Hal ini tidak menguntungkan Hamas, seperti yang telah dikatakan. Pengakuan ini tidak merugikan siapa pun, ini mendukung perdamaian dan hidup berdampingan," ungkapnya.

Baca juga: Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Israel marah dan peringatkan konsekuensi parah

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengecam tindakan Irlandia, Norwegia, dan Spanyol, serta mengecapnya tidak akan membawa perdamaian.

"Mereka akan mencoba melakukan pembunuhan pada 7 Oktober lagi dan lagi, dan kami tidak akan menyetujuinya," kata Netanyahu.

Secara terpisah, Menteri Luar Negeri Israel Katz memerintahkan duta besar negaranya segera kembali ke tiga negara untuk berkonsultasi dan memperingatkan "konsekuensi parah" lebih lanjut yang dapat terjadi.

"Saya mengirimkan pesan yang jelas hari ini, Israel tidak akan berpuas diri terhadap mereka yang merusak kedaulatannya dan membahayakan keamanannya," ungkap Katz.

Diberitakan Reuters, Rabu, Israel Katz mengatakan, keputusan mengakui negara Palestina melemahkan hak Israel untuk membela diri.

Keputusan yang telah diumumkan oleh tiga negara Eropa itu juga diklaim akan melemahkan upaya untuk mengembalikan 128 sandera yang ditahan oleh Hamas di Gaza.

"Israel tidak akan diam. Kami bertekad untuk mencapai tujuan kami, memulihkan keamanan warga kami dan menyingkirkan Hamas serta mengembalikan para sandera," tuturnya.

"Tidak ada tujuan yang lebih baik dari ini," sambung Katz.

Hamas, yang memimpin Jalur Gaza, mengatakan bahwa pengumuman pada Rabu lalu itu akan menjadi titik balik masalah Palestina dalam posisi internasional.

Melalui sebuah pernyataan kepada AFP, seorang tokoh senior Hamas, Bassem Naim, menyampaikan, perlawanan berani rakyat Palestina berada di balik keputusan tersebut.

Sementara itu, Otoritas Palestina (PA) yang memimpin Tepi Barat, Palestina, mengungkapkan bahwa Norwegia, Spanyol, dan Irlandia telah menunjukkan komitmen teguh untuk memberi keadilan yang telah lama tertunda bagi rakyat Palestina.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi