KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini kekeringan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Senin (20/5/2024) hingga Jumat (31/5/2024).
Kepala Stasiun Klimatologi BMKG DIY, Reni Kraningtyas, menyampaikan potensi kekeringan DIY pada akhir Mei 2024 berkaitan dengan hari tanpa hujan yang terjadi dalam durasi panjang atau selama 21-30 hari ketika musim kemarau.
Namun, ia memastikan potensi kekeringan di DIY tidak berkaitan dengan El Nino karena fenomena ini sudah meluruh ke kondisi netral atau normal pada Mei 2024.
Untuk diketahui, El Nino adalah fenomena memanasnya suhu muka laut di Samudera Pasifik bagian tengah hingga timur yang menyebabkan Indonesia dalam kondisi kering dan curah hujan berkurang.
“Monitoring hari tanpa hujan berturut-turut update 20 Mei 2024 di wilayah DI Yogyakarta berdasarkan data-data yang sudah masuk pada dasarian II (tanggal 11 s/d 20) dari pos hujan yang tersebar di wilayah DIY,” ujar Reni, kepada Kompas.com, Jumat (24/5/2024).
Baca juga: Kenapa Pagi Hari Terasa Dingin Saat Indonesia Dilanda Suhu Panas? Ini Kata BMKG
Wilayah yang berpotensi mengalami hari tanpa hujan
Reni mengatakan, beberapa wilayah di DIY mengalami hari tanpa hujan dengan durasi sangat pendek (1-5 hari), pendek (6-10 hari), menengah (11-20 hari), dan sangat panjang (21-30 hari, berpotensi kekeringan).
Berikut wilayah DIY yang mengalami hari tanpa hujan dengan durasi sangat pendek, pendek, dan menengah:
1. Sangat pendek- Kabupaten Kulon Progo:
- Kokap.
- Kabupaten Bantul:
- Dlingo.
- Kota Yogyakarta:
- Tegalrejo
- Danurejan.
- Kabupaten Gunung Kidul:
- Nglipar
- Patuk
- Panggang
- Semanu
- Purwosari
- Playen
- Gedangsari
- Wonosari
- Saptosari
- Ngawen.
- Kabupaten Kulon Progo
- Samigaluh
- Nanggulan
- Kalibawang.
- Kabupaten Sleman
- Kalasan
- Godean
- Tempel
- Seyegan
- Minggir
- Moyudan.
Baca juga: Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya
Wilayah DIY yang berpotensi kekeringan
Sementara itu, berikut wilayah DIY yang berpotensi mengalami kekeringan pada akhir Mei 2024:
Kabupaten Bantul:- Jetis
- Bantul
- Pundong
- Kasihan
- Bambanglipuro
- Imogiri
- Banguntapan
- Pandak
- Sewon
- Srandakan
- Pleret
- Kretek
- Sanden
- Pajangan
- Sedayu
- Piyungan.
- Tepus
- Paliyan
- Tanjungsari
- Girisubo
- Rongkop
- Semin
- Ponjong
- Karangmojo.
- Umbulharjo.
- Wates
- Pengasih
- Galur
- Sentolo
- Temon
- Panjatan
- Lendah.
- Cangkringan
- Ngemplak
- Gamping
- Prambanan
- Pakem
- Berbah
- Depok
- Sleman
- Turi
- Ngaglik
- Mlati.
Baca juga: Indonesia Dilanda Suhu Panas Awal Mei 2024, Benarkah Itu “Heatwave”?
Imbauan BMKG
Berkaitan dengan potensi kekeringan di DIY pada akhir Mei 2024, Reni meminta masyarakat untuk mewaspadai kondisi ini karena dapat memicu kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Kekeringan juga dapat menyebabkan dehidrasi atau kekurangan cairan, serta krisis air bersih.
“Petani diimbau menyesuaikan pola tanam. Namun, yang perlu menjadi perhatian pula bahwa pada bulan Agustus tanda-tanda La Nina akan muncul dan memengaruhi iklim di DIY,” ujar dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.