Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Caroline Saskia Tanoto
Suasana sekitar Stadium Gelora Bung Karno sebelum konser NCT Dream dimulai
|
Editor: Mahardini Nur Afifah

KOMPAS.com - Penggunaan Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) untuk menggelar acara konser musik jelang pertandingan sepak bola oleh tim nasional (timnas) kerap menjadi sorotan.

Diketahui, grup Kpop NCT Dream, Sabtu (18/5/2024) lalu, menggelar konser bertajuk 2024 NCT DREAM WORLD TOUR <THE DREAM SHOW 3 : DREAM( )SCAPE> in JAKARTA, di GBK. 

Padahal, GBK dijadwalkan menjadi tempat pelaksanaan Kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Timnas Indonesia Vs Irak, pada 6 Juni 2024.

Selanjutnya, stadion tersebut juga menjadi lokasi pertandingan kualifikasi pertandingan sepak bola antara Indonesia vs Filipina, pada 11 Juni 2024.

Waktu pelaksanaan konser dan pertandingan sepak bola yang berdekatan, alias kurang dari sebulan ini, kerap membuat publik menyoroti kondisi lapangan GBK yang rusak setelah konser.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"H-18 laga pertama lanjutan FIFA WCQ 2026 antara #timnas Indonesia kontra Irak. Begini kondisi rumput lapangan SUGBK setelah konser NCT Dream semalam. Rumputnya bopeng-bopeng," tulis akun @luarlapangan_id pada unggahannya, Minggu (19/5/2024).

"Harga tiket elite, kualitas rumput syulit," komen pengguna akun @Generasiosing, Minggu (19/5/2024).

Lalu, bagaimana tanggapan pengelola mengenai kualitas lapangan GBK dan prosedur penanganannya pasca-konser menjelang pertandingan Timnas?

Baca juga: Cara Beli dan Harga Tiket Indonesia Vs Irak dan Filipina Kualifikasi Piala Dunia 2026


Upaya rehabilitasi lapangan GBK pasca-konser

Direktur Umum Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK), Hadi Sulistia menyampaikan, kondisi lapangan Stadion Utama GBK pascakonser musik sebelum pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 secara umum masih baik. 

"Secara visual memang terlihat ada bekas tapak. Namun, kondisi tersebut merupakan hal yang wajar karena selama kegiatan musik, seluruh area rumput lapangan SUGBK sudah dilindungi," ujar dia, lewat keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Kamis (23/5/2024).

Hadi menuturkan, manajemen GBK menerapkan ketentuan prosedur dan penanganan rumput lapangan saat GBK digunakan untuk konser musik, sesuai standar internasional.

Prosedur penanganan itu berupa menutup lapangan berumput GBK menggunakan lapisan pelindung rumput atau grass cover berstandar internasional selama acara berlangsung.

"GBK telah menggunakan penutup/pelindung rumput dengan standar tertinggi di dunia yang juga dipergunakan di stadion ternama termasuk Wembley Stadium," tambah dia.

Sebelum diterapkan, Hadi juga memastikan pihak manajemen telah menjalankan langkah uji coba penutupan lapangan SUGBK.

Dia menambahkan, lapisan pelindung rumput segera dibuka setelah konser berakhir. Ini membuat durasi penutupan rumput lebih pendek daripada batas waktu maksimal saat proses uji coba.

"Setelah pelindung rumput dibuka, tim pengelola rumput langsung melakukan perawatan intensif sesuai standar operasional terhadap area lapangan GBK," tegas Hadi.

Tak hanya lapangan GBK yang menjadi area penonton, manajemen juga memastikan panggung utama konser dibangun di luar area lapangan.

"Ini tujuannya untuk menjaga rumput GBK agar tidak menahan beban berlebihan," kata Hadi.

Baca juga: Warganet Keluhkan Harga Tiket Laga Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang Mahal, PSSI: Kami Minta Maaf

Pengelolaan lapangan SUGBK

Hadi melanjutkan, pihak manajemen GBK mengelola rumput lapangan stadion sesuai Standar Operasional Prosedur terbaru sejak April 2024.

Proses pengelolaan dilakukan PPKGBK dengan masukan langsung dari Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), serta dukungan ahli rumput profesional.

"Proses pemeliharaan dilakukan sangat detail, termasuk di antaranya pengecekan warna daun, tingkat keasaman (Ph) tanah, pemupukan, penyiraman, hingga potensi hama dan penyakit." tutur dia.

Hadi mengungkapkan, verifikasi PSSI sebelum konser musik mengungkapkan kondisi rumput mendekati 80 persen lebih baik daripada saat pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Maret lalu.

Verifikasi tersebut, katanya, menunjukkan selama ini tidak ada hambatan yang mengganggu proses perbaikan lapangan SUGBK. Karena itu, dia berharap rumput segera membaik selama seminggu ke depan.

"Proses pemeliharaan masih akan terus menerus dilakukan selama 24 jam setiap harinya untuk mencapai level ideal," imbuh dia.

Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026 di GBK, Hadi memastikan pihaknya berkoordinasi intens dengan PSSI.

Federasi itu bahkan dijadwalkan kembali meninjau lapangan dan verifikasi kesiapan SUGBK beberapa hari ke depan.

“Sebagai bentuk dukungan manajemen terhadap prestasi olahraga nasional di mata dunia, kami akan terus berupaya dan berkomitmen penuh untuk menjaga kualitas venue GBK hingga mencapai kondisi ideal sesuai standar yang ditetapkan” pungkas Hadi.

Baca juga: Berapa Kapasitas GBK dan JIS yang Jadi Lokasi Kampanye Akbar Prabowo dan Anies?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi