Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PNS
Bergabung sejak: 31 Okt 2022

Saat ini bekerja sebagai periset di Pusat Riset Bahasa, Sastra, dan Komunitas, BRIN

Makan Siang (Bergizi) Gratis

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/ERLANGGA BREGAS PRAKOSO
Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto memberi salam setibanya di kediaman Jalan Kartanegara, Jakarta Selatan, Senin (22/4/2024). Prabowo Subianto belum menanggapi hasil putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak gugatan sengketa Pilpres 2024 dari Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 1 dan 3, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD. ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso/wpa.
Editor: Sandro Gatra

KOMPAS.com menetaskan berita dengan judul “Saat Prabowo Ubah Nama Program Makan Gratis Jadi Makan Bergizi Gratis untuk anak-anak” (Kompas.com, 23/5/2024). Ada apa dengan sebuah nama?

Mengutip William Shakespeare “Apalah arti sebuah nama? Apa yang kita sebut mawar/Dengan nama lain akan berbau harum.”

Kutipan ini dapat kita temukan dalam Romeo dan Juliet, Babak II Adegan II. Lihat W. Burnett Harvey, The Challenge of the Rule of Law, 59 Michigan Law Review (1961), 603.

Kata “mawar” diberikan sebagai nama bunga yang tanaman perdu suku Rosaceae, meliputi ratusan jenis, tumbuh tegak atau memanjat, batangnya berduri, bunganya beraneka warna, seperti merah, putih, merah jambu, merah tua, berbau harum (KBBI).

Nama bunga mawar tersebut dikenal dan dipakai oleh orang Indonesia. Bagaimana dengan orang-orang di negara lain menamai bunga mawar tersebut? Orang Bulgaria, Makedonia, dan Italia juga menamainya dengan nama mawar.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbeda halnya dengan orang Swedia, Hongaria, Lituania. Secara berurutan mereka menamai bunga mawar dengan Ros, Rózsa, dan Rož.

Meski berbeda dalam penamaan, objek yang dituju tetap sama, sama-sama berkategori nomina, yakni bunga yang didefinisikan KBBI di atas.

Lantap apa hubungannya dengan Makan Siang Gratis dengan Makan Bergizi Gratis?
Jelas beda.

Kata “siang” pada frasa makan siang gratis berkategori adverbia atau kata keterangan. KBBI mendefinsikan kata siang sebagai ‘bagian hari yang terang (yaitu dari matahari terbit sampai terbenam).’

Sementara kata “bergizi” pada frasa makan bergizi gratis berkategori verba atau kata kerja. KBBI mendefinisikannya dengan ‘mengandung gizi’, alias makanan pokok yang diperlukan bagi pertumbuhan dan kesehatan badan.

Lalu di mana permasalahannya?

Ya, masalah dong. Penggunaan kata siang mengacu kepada program makan gratis yang diberikan mulai dari matahari terbit sampai terbenam. Artinya, program tersebut boleh saja diberikan pada subjek sepanjang hari mulai siang hingga sore.

Tentunya makan siang tidak mungkin diberikan saat pagi karena makanan yang diberikan pada pagi hari dinamai “sarapan” dan tidak mungkin malam hari karena orang Indonesia mengenal “makan malam”.

Program ini diberikan tergantung kondisi si subjek yang akan diberikan program makan siang gratis tersebut. Bila targetnya adalah siswa, program makan siang tentunya diberikan saat siang hari ketika mereka masih berada di sekolah.

Namun kabarnya menurut Prabowo, kalau makan siang tersebut diberikan pada siang hari, siswa banyak yang sudah pulang sekolah, kebijakan menjadi sia-sia. Sebaiknya, siswa yang masuk pagi diberikan makan pagi (Kompas.com, 23/5/2024).

Di sisi lain, Anggota Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) menyatakan bahwa nantinya program makan siang gratis akan ditujukan bagi 82,9 juta anak, termasuk yang masih belum sekolah. Lha? Makin mengaburkan makna kata “siang,” ya?

Oleh karena itu, kata siang diganti dengan kata bergizi. Sebentar, bolehkan frasa makan siang gratis dimaknai sebagai makan siang yang diberikan secara cuma-cuma, namun (maaf) tidak bergizi? Atau memang bergizi sehingga perlu ditekankan dengan dihadirkannya kata “gizi” tersebut?

Terkait gizi, pola hidangan Indonesia dikelompokkan ke dalam: 1). Bahan makanan pokok, 2). Bahan makanan lauk-pauk, 3). Bahan makanan sayur, dan 4 ). Bahan makanan buah-buah.

Keempat kelompok makanan tersebut, masing-masing dalam jumlah yang mencukupi kebutuhan badan, dikenal oleh para ahli gizi di Indonesia sebagai susunan ”empat sehat” ditambah dengan susu dalam jumlah yang mencukupi, menjadi ”lima sempurna”.

Slogan ”empat sehat, lima sempurna” ini menggambarkan susunan hidangan Indone­sia yang sanggup memberikan kesehatan gizi yang baik, dan dianjurkan kepada seluruh anggota masyarakat untuk mencapainya, terutama golongan rentan seperti bayi dan anak-anak (Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlidungan Anak, 28/12/2023).

Jelas bahwa makanan bergizi setidaknya terdiri atas makanan pokok (nasi), lauk-pauk, sayur, dan buah.

Mari kita intip menu makan siang (bergizi) gratis berdasarkan rekam jejak digital. Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Juri Ardiantoro menyatakan menu telur gratis, daging gratis, ikan gratis, ayam gratis adalah bagian dari menu makan siang anak-anak sekolah (Kompas.com, 14/1/2024).

Beberapa menu tersebut juga ditemukan saat simulasi yang dilakukan di SMP Negeri 2 Curug Tangerang dan dihadiri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Menu yang dihadirkan adalah nasi ayam tepung, nasi ayam semur telur, gado-gado, dan siomay (CNBC Indonesia, 2/3/2024). Keempat menu ini tentunya hanya boleh dipilih salah satunya saja oleh siswa mengingat anggaran untuk masing-masing siswa hanya Rp 15.000.

Secara kebahasaan, penggantian kata siang menjadi bergizi tentunya makin memperkuat pernyataan bahwa makanan yang akan diberikan secara gratis oleh pemerintah adalah makanan yang bergizi.

Sebaliknya, tidak ada yang salah bila memaknai bahwa pemerintah ingin meng-counter pendapat negatif terhadap makan siang gratis yang diberikan tidak mengandung gizi karena kata “gratis”.

Makanan mahal saja belum tentu bergizi, apalagi yang gratis, tentu hanya memberikan menu “apa adanya.”

Belum lagi bila anggaran yang sampai ke sekolah di-sunat oleh oknum yang tak bertanggung jawab (Kompas.com, 4/3/2024), makanan gratis akan makin nyungsep maknanya.

Selanjutnya, dengan ketiadaan kata siang, program makan gratis menjadi lebih fleksibel dalam pelaksanaannya.

Bagi sekolah yang menerapkan waktu belajar pagi-hingga siang hari, makan gratis dapat diberikan pagi hari. Sebaliknya, sekolah yang menerapkan waktu belajar siang hingga sore hari, program dapat diberikan siang hari.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi