Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batu Kuno Ungkap Alasan Bolos Kerja 3.200 Tahun Lalu, Istri Berdarah dan Membalsam Mayat Kerabat

Baca di App
Lihat Foto
British Museum
Ostrakon atau serpihan batu dari Mesir Kuno memuat ukiran tulisan yang mengungkapkan alasan cuti kerja sekitar 3.200 tahun lalu.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Sebagian pekerja kerap mengambil cuti dengan alasan beragam, mulai dari ingin beristirahat, sakit, liburan, atau ada keperluan keluarga seperti hajatan.

Bukan hanya di masa modern, pelaksanaan cuti bekerja juga diterapkan oleh para buruh pada zaman Mesir Kuno.

Bahkan, sebuah pecahan batu atau yang biasa disebut ostrakon dari Mesir Kuno memuat ukiran tulisan yang mengungkapkan alasan cuti kerja para pekerja sekitar 3.200 tahun lalu.

Baca juga: Ilmuwan Akhirnya Tahu Bagaimana Cara Orang Mesir Kuno Membangun Piramida

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Batu Mesir Kuno ungkap alasan pekerja cuti

Dikutip dari laman The British Museum, ostrakon dengan keterangan "Tahun 40 Ramses II" mencantumkan daftar kehadiran di tempat kerja selama 280 hari dalam setahun.

Ditulis dengan aksara hieratik Kerajaan Baru Mesir, ostrakon turut memuat musim dan tanggal atau hari, misalnya "bulan ke-3 musim panas, hari ke-20".

Sebagai informasi, Kerajaan Baru Mesir adalah periode dalam sejarah Mesir Kuno antara abad ke-16 Sebelum Masehi (SM) hingga abad ke-11 SM, meliputi masa dinasti ke-18, ke-19, dan ke-20.

Daftar kehadiran di tempat kerja yang dimaksud sendiri terjadi pada dinasti ke-19 di bawah pimpinan Ramses II yang sering dianggap sebagai Firaun terbesar, terkuat, dan paling terkenal dari periode Kerajaan Baru.

Dilansir dari Huffington Post, Kamis (23/5/2024), ostrakon tersebut diproduksi pada 1250 SM dan berisi daftar 40 nama yang disusun dalam kolom di tepi kanan setiap sisinya.

Di sebelah kiri kolom-kolom tersebut diikuti tanggal-tanggal yang ditulis dengan warna hitam dalam garis horizontal alias mendatar.

Tidak sampai di situ, di atas sebagian besar tanggal terdapat kata atau frasa yang ditulis dengan "tinta" berwarna merah.

Tulisan merah itu menunjukkan alasan mengapa pekerja tidak masuk kerja pada tanggal tersebut.

Baca juga: Orang Mesir Kuno Cukur Alis Saat Kucingnya Mati, Masa Berkabung hingga Rambut Kembali Tumbuh

Sakit jadi alasan paling umum tidak bekerja

Hampir mirip seperti masa kini, alasan paling umum yang membuat para pekerja mengambil cuti adalah sakit.

Selain itu, penyebab paling umum berikutnya adalah pergi bersama atasan guna melakukan pekerjaan pribadi untuknya.

Masa itu, praktik menjalankan pekerjaan pribadi untuk bos memang tidak dilarang asalkan tidak terlalu sering atau dilakukan dalam jumlah sedang.

Ostrakon yang ditemukan di situs bersejarah Deir el-Medina, Mesir, ini pun mencantumkan beragam alasan unik untuk membolos kerja.

Misalnya, meluangkan waktu seharian untuk menyeduh bir yang beberapa kali muncul dalam daftar presensi.

Menariknya, salah satu daftar menuliskan alasan tidak bekerja adalah minum bersama Khonsu, dewa bulan di Mesir Kuno.

"Penduauu: Pada bulan pertama Musim Semi, hari ke-14, (minum bersama Khonsu)," tertulis dalam ukiran batu pada baris milik pekerja dengan nama Penduauu.

Ada pula alasan membalsam kerabat yang meninggal dunia untuk dijadikan mumi. Praktik ini lumrah terjadi lantaran orang Mesir Kuno tidak hanya mengawetkan jasad Firaun saja.

Baca juga: Mengapa Orang Mesir Kuno Terobsesi dengan Kucing? Ini Alasannya

Beragam alasan unik untuk bolos kerja

Daftar juga menunjukkan, banyak pekerja yang diberi waktu istirahat karena alasan istri atau anak perempuan "berdarah".

Frasa "berdarah" tersebut disinyalir merupakan menstruasi, bagian dari siklus bulanan yang ditandai dengan keluarnya darah dari vagina.

Pekerja bernama Huynefer tampak malang karena harus mengambil total enam cuti sepanjang tahun dengan alasan sakit.

Pada bulan ke-3 musim panas hari ke-3 dan ke-5, misalnya, dia tercatat tak masuk kerja karena menderita gangguan pada matanya.

Di sisi lain, ada Seba yang terpaksa tak masuk kerja pada bulan ke-4 musim semi hari ke-17 lantaran digigit kalajengking.

Pekerja bernama Amenemwia pun harus bolos kerja pada bulan ke-2 musim dingin hari ke-16 karena dia "memperkuat pintu", yang kemungkinan untuk meningkatkan keamanan.

Sementara itu, dalam setahun, setidaknya empat pekerja yaitu Sawadjyt, Wennefer, Aapehti, dan Paherypedjet harus meninggalkan pekerjaan karena "mempersembahkan kepada Tuhan".

Alasan tersebut berkaitan dengan ritual libating atau libation, yakni meminum minuman seremonial untuk menghormati Tuhan atau leluhur.

Tidak hanya itu, cuti untuk mengerjakan pekerjaan serabutan, seperti "mengambil batu untuk juru tulis" dan "membuat obat" juga muncul dalam daftar.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi