KOMPAS.com - Multiple sclerosis adalah penyakit neurologis paling umum yang berpotensi melumpuhkan otak dan sumsum tulang belakang (sistem saraf pusat).
Biasanya penyakit multiple sclerosis menyerang orang dewasa dengan timbulnya gejala yang terjadi antara usia 20 hingga 40 tahun.
Dilansir dari laman Mayoclinic, pada multiple sclerosis, sistem kekebalan menyerang selubung pelindung (myelin) di sistem saraf pusat (otak, saraf optik, dan sumsum tulang belakang).
Mielin adalah zat yang menyusun selubung pelindung (myelin sheath) yang melapisi serabut saraf (akson). Kondisi tersebut menyebabkan masalah komunikasi antara otak dan seluruh tubuh.
Baca juga: Mengenal Penyebab dan Gejala Penyakit Autoimun yang Perlu Diwaspadai
Pada akhirnya, penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan permanen atau kerusakan pada serabut saraf.
Multiple sclerosis adalah penyakit kronis yang mempengaruhi orang secara berbeda. Sejumlah kecil penderita akan mengalami perjalanan penyakit ringan dengan sedikit atau bahkan tidak ada kecacatan sama sekali.
Sedangkan sebagian lainnya akan mengalami penyakit yang terus memburuk dan menyebabkan peningkatan kecacatan seiring berjalannya waktu.
Baca juga: Mengenal Penyakit Infeksi Arbovirus, Berikut Penyebab dan Gejalanya
Penyebab multiple sclerosis
Belum jelas apa yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang selubung mielin. Diduga akibat gen yang diwarisi dari orang tua atau faktor luar yang dapat memicu kondisi tersebut.
Dilansir dari laman Layanan Kesehatan Nasional UK, beberapa faktor yang diduga sebagai kemungkinan penyebab multiple sclerosis:
- Gen: Multiple sclerosis tidak diturunkan secara langsung, namun orang-orang yang mempunyai hubungan keluarga dengan seseorang yang mengidap penyakit ini lebih mungkin mengembangkannya
- Kurang sinar matahari dan vitamin D: Multiple sclerosis lebih sering di negara-negara yang jauh dari garis khatulistiwa.
- Merokok: Orang yang merokok dua kali lebih mungkin terkena multiple sclerosis dibandingkan mereka yang tidak merokok.
- Obesitas remaja: Orang yang mengalami obesitas selama masa remajanya memiliki peningkatan risiko terkena multiple sclerosis.
- Infeksi virus: Infeksi, terutama yang disebabkan oleh virus Epstein-Barr (yang menyebabkan demam kelenjar), mungkin memicu sistem kekebalan tubuh, sehingga menyebabkan multiple sclerosis pada beberapa orang.
- Jenis kelamin: Perempuan 2 hingga 3 kali lebih mungkin terkena multiple sclerosis dibandingkan laki-laki, meski alasannya tidak jelas.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami lebih lanjut tentang mengapa multiple sclerosis terjadi dan apakah ada tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegahnya.
Baca juga: 10 Jenis Penyakit Autoimun Paling Umum, Salah Satunya Diabetes Tipe 1
Gejala multiple sclerosis
Pengalaman multiple sclerosis bisa berbeda pada setiap orang, sehingga sulit diprediksi. Permulaan dan durasi gejala biasanya bergantung pada tipe spesifiknya.
Namun bisa dimulai dalam beberapa hari dan hilang dengan cepat atau berkembang lebih lambat dan bertahap selama bertahun-tahun.
Baca juga: 7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet
Menurut National Institute of Neurological Disorders and Stroke NIH, gejala awal penyakit multiple sclerosis sering kali meliputi:
- Masalah penglihatan seperti penglihatan kabur atau ganda
- Neuritis optik, yang menyebabkan nyeri pada gerakan mata dan kehilangan penglihatan dengan cepat
- Kelemahan otot, seringkali pada tangan dan kaki, dan kekakuan otot disertai kejang otot yang menyakitkan
- Kesemutan, mati rasa, atau nyeri pada lengan, kaki, badan, atau wajah
- Kecanggungan, terutama kesulitan menjaga keseimbangan saat berjalan
- Masalah kontrol kandung kemih
- Pusing yang terputus-putus atau terus-menerus.
Baca juga: 7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya
Multiple sclerosis juga dapat menyebabkan gejala di kemudian hari, seperti:
- Kelelahan mental atau fisik yang menyertai gejala awal saat serangan
- Perubahan suasana hati seperti depresi atau kesulitan dalam ekspresi atau kontrol emosi
- Disfungsi kognitif seperti masalah konsentrasi, melakukan banyak tugas, berpikir, belajar, atau kesulitan mengingat atau menilai.
Kelemahan otot, kekakuan, dan kejang mungkin cukup parah sehingga memengaruhi cara berjalan atau berdiri.
Dalam beberapa kasus, multiple sclerosis menyebabkan kelumpuhan sebagian atau seluruhnya, terutama pada individu yang tidak diobati atau memiliki penyakit lanjut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.