KOMPAS.com - Susu evaporasi adalah salah satu jenis susu yang banyak beredar di pasar Indonesia.
Secara umum, jenis susu ini merupakan produk susu yang telah melalui pemrosesan khusus untuk menghilangkan sebagian besar air di dalamnya.
Sebagian besar kandungan air yang hilang tersebut membuat tampilan dan tekstur susu evaporasi sekilas menyerupai kental manis.
Terlebih, susu evaporasi biasanya dijual dalam kemasan kalengan yang semakin mirip dengan kental manis.
Namun demikian, susu evaporasi berbeda dengan kental manis, baik dari segi nutrisi maupun manfaatnya.
Baca juga: Tanda-tanda Alergi Susu Sapi, Apa Saja?
Apa itu susu evaporasi?
Dilansir dari laman Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), susu evaporasi adalah produk susu cair yang diperoleh dengan cara menghilangkan sebagian air dari susu segar, susu rekonstitusi, atau susu rekombinasi.
Proses menghilangkan sebagian air tersebut dilakukan melalui evaporasi atau penguapan, maupun proses lain, sehingga diperoleh produk susu dengan tingkat kepekatan tertentu.
Biasanya, proses pembuatan susu evaporasi diawali dengan memanaskan susu segar dalam wadah tertutup bertekanan rendah.
Dikutip dari Healthline, pemanasan dengan menggunakan suhu tinggi tersebut akan menyebabkan kandungan air dalam susu menguap.
Baca juga: Produk Susu Nol Gula Sukrosa tapi Tinggi Laktosa, Sehatkah Dikonsumsi?
Proses evaporasi dengan cara memanaskan itu membuat sekitar 60 persen kandungan air menguap dan menghasilkan produk lebih kental.
Warna produk susu ini juga lebih kekuningan dibandingkan susu segar bertekstur cair biasa.
Dengan lebih dari separuh kandungan air yang dihilangkan, komposisi nutrisi susu evaporasi tetap utuh, menjadikannya produk susu kaya nutrisi.
Ditambah, konsentrasi susu yang kental memungkinkan pengawetan dalam waktu lama, yang meningkatkan umur simpan produknya.
Baca juga: 6 Efek Samping Minum Susu Sebelum Tidur yang Jarang Diketahui
Kandungan susu evaporasi
Secara internasional, komposisi nutrisi susu evaporasi diatur dalam Codex Alimentarius terbitan Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO PBB).
Di Indonesia, BPOM telah mengatur susu evaporasi harus memiliki beberapa karakteristik dasar, mencakup:
- Kadar lemak susu tidak kurang dari 7,5 persen
- Total padatan susu tidak kurang dari 25 persen
- Kadar protein tidak kurang dari 5,5 persen.
Sementara itu, Amerika Serikat melalui Code of Federal Regulations (CFR) mengatur bahwa jenis susu ini harus mengandung:
- Minimal 6,5 persen lemak susu
- Minimal 23 persen total padatan susu
- Minimal 16,5 persen padatan susu bukan lemak.
Baca juga: Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi
Meski sama-sama bertekstur kental, susu evaporasi dan kental manis adalah dua jenis produk yang berbeda.
Kental manis mengandung banyak tambahan gula, sehingga umumnya tidak layak disebut sebagai susu.
Jika dibandingkan, dua sendok makan kental manis berukuran 30 militer mengandung 122 kalori, 3 gram protein, 3 gram lemak, dan 20 gram gula.
Kandungan gula tersebut hampir sama dengan satu cangkir atau 240 mililiter susu evaporasi utuh, yakni 25 gram gula.
Baca juga: Apakah Susu Dicampur Vitamin C 1000 Aman Dikonsumsi? Ini Penjelasan Ahli
Sementara, satu cangkir susu evaporasi menawarkan 338 kalori, 17 gram protein, 25 gram karbohidrat, dan 19 gram lemak.
Secara umum, susu evaporasi juga mengandung banyak mineral penting, seperti kalsium (50 persen dari nilai harian), magnesium (15 persen nilai harian), dan seng (18 persen nilai harian).
Mineral kalsium diperlukan tubuh untuk mendukung kesehatan tulang, sedangkan magnesium berperan penting dalam kesehatan otak, jantung, dan otot.
Tubuh juga memerlukan mineral seng untuk proses pencernaan, pertumbuhan, dan fungsi kekebalan tubuh yang baik.
Baca juga: Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara
Manfaat dan kegunaan susu evaporasi
Masih dari Healthline, manfaat dan kegunaan susu evaporasi adalah menambah berat badan maupun asupan mineral.
Berat badan yang kurang merupakan faktor risiko terjadinya infeksi, demensia, dan bahkan kematian.
Konsumsi susu evaporasi dapat membantu menambah berat badan secara sehat karena konsentrasi nutrisinya yang tinggi dan minim tambahan gula.
Baca juga: 5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui
Asupan gula berlebihan sendiri berhubungan erat dengan peningkatan penyakit kronis, seperti penyakit jantung dan diabetes tipe 2.
Dikutip dari Food Network, selain diminum langsung, susu evaporasi juga dapat digunakan dalam berbagai masakan, seperti sup dan tambahan oatmeal.
Alih-alih kental manis, produk susu ini menjadi pilihan lebih sehat untuk dicampurkan dalam banyak hidangan manis atau gurih.
Susu evaporasi juga dapat ditambahkan ke dalam kopi atau teh sebagai pengganti krim kental, krimer, maupun gula.
Baca juga: Susu Sapi Disebut Paling Sehat, Pakar: Dibanding Sufor dan Susu Hewan, ASI yang Terbaik!
Efek samping susu evaporasi, bisa picu keracunan?
Meski kaya nutrisi dan manfaat, susu evaporasi berpotensi menjadi masalah bagi orang-orang dengan intoleransi laktosa atau alergi susu sapi.
Laktosa adalah jenis karbohidrat utama yang ditemukan dalam susu dan produk susu. Orang dengan intoleransi laktosa kekurangan enzim laktase, yang dibutuhkan untuk mencerna laktosa.
Kondisi tersebut mengakibatkan penderita mengalami gejala sakit perut, kembung, atau diare setelah mengonsumsi susu dan produk susu.
Beberapa peneliti berpendapat, orang dengan intoleransi laktosa dapat menoleransi hingga 15 gram laktosa per hari, sekitar 1–2 cangkir susu.
Namun, susu evaporasi mungkin mengandung dua kali lipat lebih banyak laktosa dibandingkan susu segar, mengingat kandungan karbohidratnya yang lebih tinggi.
Baca juga: 7 Manfaat Minum Susu Campur Kayu Manis untuk Kesehatan yang Jarang Diketahui
Di sisi lain, alergi susu sapi adalah reaksi kekebalan tubuh terhadap protein yang terkandung dalam susu sapi.
Artinya, sistem pertahanan tubuh pengidap justru menyerang protein yang terkandung pada susu hanya dalam beberapa menit atau jam setelah mengonsumsi.
Alergi susu sapi merupakan salah satu alergi makanan paling umum yang menyerang anak-anak, sekitar 3 persen anak di negara maju.
Lantaran protein susu tetap utuh saat diproduksi, serta kandungan protein per cangkir yang lebih banyak dibandingkan susu segar, susu evaporasi mungkin tidak cocok untuk orang yang menderita alergi.
Oleh karena itu, orang-orang pengidap intoleransi laktosa maupun alergi susu sapi harus menghindari produk susu, termasuk susu evaporasi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.