KOMPAS.com - Obat herbal adalah obat yang bahan aktifnya terbuat dari bagian tumbuhan, seperti daun, akar, kulit, buah, biji, dan bunga.
Penggunaan obat herbal sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu, bahkan sebelum ditemukannya pengobatan konvensional.
Saat ini, sebagian besar masyarakat menggunakan obat herbal sebagai pengobatan alternatif, baik untuk mengobati kondisi ringan dan sedang, atau langkah awal sebelum minum obat konvensional.
Menurut WHO, 88 persen negara menggunakan obat herbal. Dan tercatat bahwa 40 persen obat farmasi dan obat-obatan penting, termasuk aspirin dan artemisinin, berasal dari obat herbal.
Baca juga: 5 Teh Herbal Ini Cocok untuk Menurunkan Kolesterol, Apa Saja?
Dari sekian banyak jenis obat herbal yang ada, berikut adalah beberapa obat herbal yang cukup umum digunakan di dunia:
1. Ginseng
Dilansir dari laman Healthline, ginseng merupakan tanaman obat yang akarnya biasanya direndam untuk dijadikan teh atau dikeringkan untuk dijadikan bubuk.
Ini sering digunakan dalam pengobatan tradisional Tiongkok untuk mengurangi peradangan dan meningkatkan kekebalan, fungsi otak, dan tingkat energi.
Beberapa penelitian pada tabung reaksi dan hewan menunjukkan bahwa senyawa uniknya, yang disebut ginsenosides, memiliki sifat pelindung saraf, antikanker, antidiabetes, dan mendukung kekebalan.
Baca juga: Tidak Perlu Obat Tidur, Berikut 5 Teh Herbal yang Bisa Mengatasi Insomnia
2.Ginkgo biloba
Ginkgo biloba, adalah obat herbal yang berasal dari pohon maidenhair. Ia telah digunakan dalam pengobatan tradisional Chila selama ribuan tahun.
Ginko mengandung berbagai antioksidan kuat yang diduga memberikan beberapa manfaat kesehatan, seperti mengobati penyakit jantung, demensia, kesulitan mental, dan disfungsi seksual.
Baca juga: Dikira Tanaman Hias, Ternyata Herbal yang Ampuh Menyembuhkan Penyakit
3. Elderberry
Elderberry adalah obat herbal kuno yang biasanya dibuat dari buah tanaman Sambucus nigra yang dimasak.
Obat herbal ini telah lama digunakan untuk meredakan sakit kepala, nyeri saraf, sakit gigi, pilek, infeksi virus, dan sembelit.
Saat ini, obat herbal elderberry umum dipasarkan sebagai pengobatan untuk gejala yang berhubungan dengan flu dan pilek.
Baca juga: 8 Rebusan Herbal Ampuh untuk Mengobati Asam Urat, Ada Jahe dan Kunyit
4. Kunyit
Kunyit telah digunakan selama ribuan tahun dalam masakan dan obat-obatan. Tanaman ini disebut memiliki sifat anti-inflamasinya yang kuat.
Kurkumin merupakan senyawa aktif utama dalam kunyit yang dapat mengobati sejumlah kondisi, termasuk peradangan kronis, nyeri, sindrom metabolik, dan kecemasan.
Suplemen kunyit dan kurkumin secara luas dianggap aman, namun dosis yang sangat tinggi dapat menyebabkan diare, sakit kepala, atau iritasi kulit.
Baca juga: Jarang Diketahui, Ini Potensi Manfaat Konsumsi Kunyit Putih Setiap Hari
5. Echinacea
Echinacea atau coneflower adalah tanaman berbunga yang populer dijadikan obat herbal yang telah lama digunakan oleh penduduk asli Amerika.
Dikutip dari laman Better Health, echinacea bermanfaat untuk merangsang sistem kekebalan tubuh dan membantu tubuh dalam melawan infeksi.
Obat herbal ini juga disebut dapat mengobati berbagai penyakit, termasuk luka, luka bakar, sakit gigi, sakit tenggorokan, dan sakit perut.
Baca juga: 9 Tanaman Herbal Penurun Berat Badan dan Cara Membuatnya
6. Jahe
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa jahe bermanfaat dalam mengobati mual, termasuk mabuk perjalanan dan morning sickness.
Jahe mengandung berbagai senyawa bermanfaat dan telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengobati pilek, mual, migrain, dan tekanan darah tinggi.
Penggunaan modernnya yang paling umum adalah untuk menghilangkan mual yang berhubungan dengan kehamilan, kemoterapi, dan operasi medis.
Baca juga: 6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?
7. Hypericum perforatum
Hypericum perforatum umumnya dikenal sebagai St John's Wort. Bunganya yang kecil berwarna kuning biasanya digunakan untuk membuat teh, kapsul, atau dijadikan ekstrak.
Penelitian menunjukkan obat herbal ini sama efektifnya dengan beberapa obat antidepresan dalam mengobati depresi ringan hingga sedang.
Secara historis, ini digunakan untuk membantu penyembuhan luka dan meringankan insomnia, depresi, dan berbagai penyakit ginjal dan paru-paru.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.