Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Baca di App
Lihat Foto
FREEPIK/FREEPIK
Ilustrasi sampo.
|
Editor: Mahardini Nur Afifah

KOMPAS.com - Sebuah unggahan berisi anjuran menghindari pemakaian sampo yang mengandung SLS dan SLES agar rambut tidak rontok, ramai di media sosial.

Unggahan tersebut dimuat oleh akun X (sebelumnya Twitter) @ohmybeautybank, pada Kamis (30/5/2024).

Hingga Sabtu (1/6/2024), unggahan tersebut sudah dilihat lebih dari 264.900 kali dan setidaknya 3.000 akun menyukai unggahan tersebut.

Dalam unggahan dicantumkan foto berupa tangkapan layar dari obrolan pengunggah bersama seorang dokter.

Dokter pun merekomendasikan untuk hindari produk yang mengandung SLS, SLES, serta alkohol agar rambut tidak rontok.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasalnya, beberapa bahan komposisi sampo tersebut dapat menyebabkan kulit kepala kering, iritasi, gatal, serta rambut rontok.

Baca juga: Tanaman Makanan Ular Bisa Diolah Jadi Sampo Alami, Benarkah?

Sementara dalam jangka panjang, pemakaian sampo tersebut dikatakan dapat memengaruhi folikel atau kantong kelenjar rambut, sehingga pertumbuhan rambut terganggu.

Dengan mengikuti rekomendasi itu, pengunggah menyebut bahwa kerontokan rambut yang dialaminya berkurang signifikan.

“CAPEKKK BANGETT sama rontok. akhirnya konsultasi sama spkk estetika!!! hasil mengganti produk utama daily buat rambut alias shampoo jadi non sls/sles kaya ini, langsung mendingan bangett!! trimakasih shampoo non sls/sles… terimkasih…” bunyi keterangan dalam unggahan.

Baca juga: Benarkah Rambut Rontok Tanda Anemia? Ini Penjelasan Dokter

Lantas, benarkah sampo mengandung SLS dan SLES bisa membuat rambut rontok? Simak penjelasan dokter berikut ini.

Penjelasan dokter soal sampo mengandung SLS dan SLES jadi penyebab rambut rontok?

Dokter spesialis kulit dan kelamin dari RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo, Ismiralda Oke Putranti membenarkan kandunga SLS dan SLES dalam sampo dapat menyebabkan rambut rontok dan masalah kulit kepala lainnya.

Lebih lanjut ia menyampaikan, SLS adalah sodium lauryl sulphate dan SLES adalah sodium laureth sulphate.

“SLS dan SLES sebenarnya bahan pembuat buih dan surfactant (surface-active agent) yang sering terdapat pada sampo, sabun, dan beberapa perawatan pembersih lainnya,” ujar Ismiralda saat dihubungi Kompas.com, Jumat (31/5/2024).

Menurut Ismiralda, pengguna sampo mengandung SLS dan SLES, dalam kondisi kulit kepala normal, bisa membuat kulit kepalanya lebih kering, rambut lebih kaku, dan kasar.

Terlebih jika pengguna sampo tersebut memiliki jenis kulit kepala yang lebih sensitif. Ia menyebut, dampaknya bisa lebih parah.

“Reaksi pasca-penggunaan sampo tersebut akan lebih berat bahkan menyebabkan iritasi kulit, peradangan kulit lebih lanjut, dan kerontokan rambut,” tutur dia.

Sementara alkohol yang ada di sampo, bertindak sebagai pelarut SLS dan SLES untuk meminimalkan efek samping zat tersebut.

Alkohol yang ada di sampo ini biasanya juga sering digunakan sebagai bahan campuran pewangi.

Meskipun dapat meminimalkan efek samping SLS dan SLES, bukan berarti kandungan alkohol di sampo tidak memicu masalah.

“Tapi alkohol sendiri terkadang juga dapat menimbulkan reaksi iritasi,” ungkap Ismiralda.

Ia menurutkan, jika pengguna sampo mengandung SLS, SLES, atau alkohol mengalami reaksi iritasi berat, maka dampaknya bisa membuat rambut rontok parah.

Baca juga: Cukur Rambut Halus di Wajah Disebut Bisa Cerahkan Kulit, Ini Kata Dokter

Saran penggunaan sampo untuk rambut rontok

Meski ada potensi efek samping jadi penyebab rambut rontok, Ismiralda menyebutkan, kandungan SLS dan SLES pada sampo umumnya masih dalam konsentrasi yang cukup aman.

Namun, kata dia, perlu diperhatikan penggunaannya sebaiknya disesuaikan dengan saran penggunaan dan keamanan produk, untuk mengantisipasi efek samping tersebut.

“Yang tidak diperkenankan apabila memakai dalam jumlah yang terlalu banyak dan didiamkan di atas kulit kepala dan rambut terlalu lama. Itu yang menyebabkan terjadinya reaksi iritasi,” jelas dia.

Kemudian, Ismiralda menganjurkan orang yang baru keramas dengan sampo, terutama yang mengandung SLS dan SLES, untuk segera menggunakan pelembap rambut.

Hal tersebut dilakukan agar menjaga kulit kepala tetap terhidrasi, serta mengurangi reaksi iritasi pada kulit kepala.

“(Rekomendasi penggunaan) untuk sampo dua hari sekali dengan takaran kurang lebih sebesar uang logam,” ucap dia.

Sementara bagi pemilik rambut rontok parah atau kulit kepala sangat kering, ia tetap menyarankan agar tetap memilih dan menggunakan sampo non-SLS/SLES untuk meminimalkan risiko rambut rontok.

Baca juga: Benzena dalam Sampo Kering Disebut Picu Kanker, Apa Itu?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi