Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Vitamin P atau Flavonoid dan Manfaatnya bagi Kesehatan, Apa Saja?

Baca di App
Lihat Foto
Freepik.com
Ilustrasi buah dengan kandungan flavonoid atau vitamin P.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Pernahkan Anda mendengar mengenai vitamin P? Ya, meski disebut vitamin, namun sebenarnya vitamin P merupakan nama lain dari senyawa flavonoid. 

Senyawa ini bukan seperti vitamin C atau vitamin A yang lebih banyak dikenal. 

Apa itu vitamin P atau flavonoid?

Flavonoid merupakan senyawa kimia alami berupa metabolit sekunder tanaman dan termasuk ke dalam molekul polifenol dengan 15 atom karbon yang dapat ditemukan dalam berbagai jenis tumbuhan.

Dilansir dari Lumen Learning, flavonoid pada tumbuhan berfungsi menyerap panjang gelombang cahaya ultraviolet, sinyal penyerbuk, membantu menyerap cahaya untuk fotosintesis, dan melindungi tanaman dari kerusakan fotodinamik.

Senyawa flavonoid berperan dalam memberikan warna pada beri, ceri, dan tomat. Selain itu, flavonoid juga berfungsi untuk menarik serangga dalam proses penyerbukan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Flavonoid ini diketahui juga terkandung di dalam kangkung, peterseli, seledri, teh hitam, apel, jeruk, dan lemon. Flavonoid ini juga bisa didapatkan dari suplemen.

Selain itu, flavonoid juga berperan memberi perlindungan pada tanaman dari sinar ultraviolet (UV) dan infeksi.

Flavonoid atau dikenal juga sebagai bioflavonoid pertama kali diekstraksi dari jeruk oleh ilmuwan pada tahun 1930. Senyawa ini dianggap sebagai salah satu vitamin baru sehingga kemudian diberi nama vitamin P.

Namun, nama tersebut lama-kelamaan tidak lagi digunakan oleh para ilmuwan karena flavonoid bukanlah vitamin.

 

Lalu, apa saja manfaat vitamin P atau flavonoid?

Baca juga: Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

 

Baca juga: Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Manfaat vitamin P

Dihimpun dari berbagai sumber, vitamin P atau saat ini dikenal sebagai flavonoid memiliki berbagai manfaat, antara lain:

1. Menjaga kesehatan kulit

Manfaat pertama jika seseorang mengonsumsi flavonoid yakni bermanfaat untuk menjaga kesehatan kulit, dilansir dari OnlyMyHealth.

Hal tersebut dikarenakan flavonoid mempunyai sifat fotoprotektif, yang membantu melindungi kulit dari efek berbahaya sinar UV.

2. Menjaga kesehatan otak

Mengonsumsi senyawa flavonoid juga dapat bermanfaat dalam menjaga kesehatan otak, terutama pada orang lanjut usia (lansia).

Sebab flavonoid yang bersifat antiinflamasi berperan dalam mencegah sekaligus mengatasi peradangan kronis.

Flavonoid juga memiliki potensi untuk mengurangi risiko penurunan kognitif dan gangguan neurodegeneratif.

Baca juga: Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D Saat Terpapar Sinar Matahari?

3. Menjaga kesehatan jantung

Dikutip dari ClevelandClinic, konsumsi flavonoid secara rutin juga memiliki manfaat untuk menjaga kesehatan jantung seseorang.

Sebab, senyawa ini dapat membantu meringankan masalah hipertensi atau tekanan darah tinggi. Sementara hipertensi itu sendiri meningkatkan risiko penyakit jantung.

Flavonoid juga berperan dengan membantu melebarkan pembuluh darah dan mencegah pembentukan gumpalan darah. Sehingga, peredaran darah menjadi lancar.

4. Bantu melawan kanker

Manfaat lainnya dengan mengonsumsi flavonoid yakni dapat beperan penting dalam melawan dan mencegah kanker.

Hal itu didasarkan karena flavonoid mampu meningkatkan regenerasi sel tubuh agar tetap bekerja dengan baik.

Selain itu, sifat antiinflamasi dari senyawa ini juga mencegah munculnya peradangan yang bisa meningkatkan risiko kanker.

Baca juga: Konsumsi Vitamin C Berlebihan Bisa Sebabkan Batu Ginjal, Ketahui Batas Amannya

Jenis dan sumber flavonoid

Flavonoid dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu flavonol, flavon, isoflavon, flavanol, flavanon, prosianidin, tannin, dan antosianin.

Kedelapan jenis flavonoid tersebut ditemukan pada sumber yang berbeda-beda.

Berikut adalah sumber berbagai jenis flavonoid.

  • Flavonol bersumber dari sayur-sayuran, buah-buahan, jamu, anggur, dan juga teh.
  • Flavon bersumber dari peterseli, paprika merah, seledri, kamomil, dan juga beri.
  • Isoflavon bersumber dari legume atau kacang-kacangan dan sereal.
  • Flavanon bersumber dari beri, lemon, jeruk dan jeruk bali.
  • Flavanol bersumber dari teh, kale, tomat, brokoli, beri sari buah apel, kakao, anggur, bawang merah, persik, dan sereal.
  • Prosianidin bersumber dari buah-buahan, beri, kacang-kacangan, kakao, anggur, dan sari buah apel.
  • Antosianin bersumber dari beri, anggur merah, stroberi, bawang merah, kol ungu, dan kacang merah. Tanin berumber dari kacang dan wortel.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi