KOMPAS.com - Chikungunya adalah virus yang menyebar melalui gigitan nyamuk dan menyebabkan gejala seperti demam dan nyeri sendi bagi penderitanya.
Dilansir dari laman Cleveland Clinic, chikungunya adalah virus yang menyebar ke manusia melalui gigitan nyamuk, khususnya melalui nyamuk Aedes aegypti dan nyamuk Aedes albopictus.
Meski spesies nyamuk yang menyebarkan virusnya sama, chikungunya dan demam berdarah adalah dua penyakit yang berbeda.
Sejauh ini belum ada obat untuk mengobati chikungunya, sehingga perawatan berfokus pada mengelola gejala penderitanya.
Kebanyakan orang sembuh dari penyakitnya dalam waktu sekitar satu minggu, namun ada pula yang mengalami gejala nyeri sendi yang bertahan lama.
Baca juga: Mengenal Penyakit Gondongan, Berikut Penyebab dan Gejala yang Perlu Anda Waspadai
Gejala chikungunya
Pada pasien yang bergejala, timbulnya penyakit chikungunya biasanya terjadi 4 sampai 8 hari (kisaran 2–12 hari) setelah digigit oleh nyamuk yang terinfeksi.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), gejala chikungunya ditandai dengan demam yang tiba-tiba, sering kali disertai nyeri sendi yang parah.
Nyeri sendi tersebut bisa melemahkan dan biasanya berlangsung selama beberapa hari, namun bisa juga berkepanjangan berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun.
Baca juga: Cara Menaikkan Trombosit bagi Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD)
Tanda dan gejala umum chikungunya termasuk:
- demam, kadang disertai nyeri sendi
- pembengkakan sendi
- nyeri otot
- sakit kepala
- mual
- kelelahan
- ruam.
Baca juga: Muncul Virus B Mematikan di Hong Kong, Ini Gejala dan Penularannya
Karena gejala-gejala ini tumpang tindih dengan infeksi lain, termasuk demam berdarah dan virus Zika, kasus-kasus dapat salah didiagnosis.
Oleh karena itu, ketika Anda mengalami demam disertai beberapa gejala di atas, segera hubungi dokter untuk memastikannya.
Penyebab utama chikungunya
Chikungunya disebabkan oleh virus yang termasuk dalam kelompok virus yang disebut alphavirus, dan dapat ditemukan di banyak belahan dunia.
Penyakit ini disebabkan oleh virus chikungunya (CHIKV) yang ditularkan oleh nyamuk, suatu virus RNA dalam genus alphavirus dari keluarga Togaviridae.
Dilansir dari laman Pusat Pengendalian Penyakit AS (CDC), Anda dapat tertular virus chikungunya ketika digigit oleh nyamuk yang sebelumnya menggigit orang lain yang terinfeksi.
Baca juga: Penyebab dan Gejala Meningitis yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Sakit Kepala
Orang yang terinfeksi virus chikungunya memiliki tingkat virus yang cukup tinggi dalam darahnya (viremia) selama beberapa hari pertama, dan cukup untuk menularkan virus ke nyamuk.
Karena tingginya kadar virus dalam darah, penyebarannya juga dapat terjadi melalui:
- Transfusi darah
- Menangani darah yang terinfeksi di laboratorium
- Mengambil darah dari pasien yang terinfeksi
Virus chikungunya tidak menyebar dari satu orang ke orang lain melalui batuk, bersin, atau sentuhan.
Baca juga: Mengenal Penyebab dan Gejala Penyakit Autoimun yang Perlu Diwaspadai
Kebanyakan pasien pulih sepenuhnya dari infeksi, namun sejumlah kasus komplikasi mata, jantung, dan neurologis telah dilaporkan akibat infeksi virus chikungunya.
Kebanyakan pasien merasa lebih baik dalam waktu seminggu. Namun, nyeri sendi bisa parah dan melumpuhkan serta mungkin berlangsung selama berbulan-bulan.
Setelah seseorang pulih, bukti yang ada menunjukkan bahwa mereka cenderung kebal terhadap infeksi di masa depan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.