Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Makam Mbah Moen di Mekkah Tak Pernah Sepi Peziarah...

Baca di App
Lihat Foto
MCH 2024
Makam KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen di Al Ma'la Mekkah ramai dikunjungi peziarah, di antaranya jemaah haji Indonesia.
Penulis: Khairina
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

MEKKAH, KOMPAS.com – Makam ulama Indonesia, KH Maimoen Zubair di Al Ma'la, Mekkah ramai dikunjungi peziarah, termasuk jemaah haji Tanah Air.

Tempat peristirahatan terakhir Mbah Moen, sapaan KH Maimoen Zubair ini selalu ramai dikunjungi jemaah, terutama selepas shalat Subuh.

Jarak kompleks pemakaman Al Ma'la tak begitu jauh dari Masjidil Haram, hanya sekitar 1 kilometer di sebelah utara Kabah. Dari terminal bus Syib Amir, jemaah haji bisa berjalan kaki sekitar 500 meter.

Untuk mencari makam Mbah Moen di kompleks pemakaman pun tidak sulit. Peziarah bisa bertanya kepada petugas kebersihan di makam tersebut.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Setiap hari jemaah dari Indonesia datang menanyakan makam Mbah Moen," ujar Abdurrahman, petugas kebersihan di kompleks pemakaman Al Ma'la, Senin (10/6/2024) seperti dilaporkan jurnalis Kompas.com anggota Media Center Haji (MCH) 2024 Khairina.

Baca juga: Cerita Rokiah, Jemaah Haji Difabel Indonesia yang Berangkat Seorang Diri, Kini Bertemu Sahabat Baru

Makam Mbah Moen berada di nomor 151, baris keempat. Kalau ada batu yang sudah pudar catnya, itulah makam Mbah Moen.

Pagi itu, ada sepuluh orang duduk bersimpuh mengitari makam Mbah Moen. Mereka membaca surat Yasin dan tahlil.

"Saya ke sini sowan Mbah Moen sekaligus ziarah ke makam Siti Khadijah (istri Nabi Muhammad SAW)," ujar Ali Mas'ud, jamaah haji asal Batang, Jawa Tengah.

Ali sering berkunjung ke makam Mbah Moen, karena sudah beberapa kali umrah. Di musim haji kali ini saja, ia sudah tiga kali berkunjung ke makam pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Rembang, Jawa Tengah itu.

Meski bukan santri Ponpes Al-Anwar, ia mengaku kerap menghadiri pengajian Mbah Moen.

"Mbah Moen dulu sering datang ke Batang untuk pengajian. Saya selalu hadir," kata Ali.

Baca juga: 8 Warga Sulbar Diduga Jadi Korban Penipuan, Daftar Haji Plus Diberangkatkan Pakai Visa Kerja

Sementara, jemaah haji asal Demak, Karsono, juga terlihat khusyuk berdoa di makam Mbah Moen. Ia datang bersama lima rekannya yang sama-sama berasal dari Demak.

"Tadi saya kirim Al Fatihah untuk Mbah Moen. Saat berangkat ke sini dipesani orang-orang untuk ziarah ke makam Mbah Moen," kata Karsono.

Saking ramainya peziarah yang datang ke makam Mbah Moen, peziarah dari negara lain sampai penasaran.

"Itu makam siapa kok ramai," tanya salah seorang peziarah asal Turki.

Untuk diketahui, Mbah Moen wafat pada 6 Agustus 2019, pukul 04.17 Waktu Arab Saudi (WAS) di Rumah Sakit An Noer, Makkah, karena sakit.

Baca juga: Bawa Kerikil dalam Koper, Jemaah Haji Indonesia Diperiksa Petugas Bandara

 

Tahun lalu, makam Mbah Moen sebenarnya dibongkar oleh pengelola makam. Hal ini sesuai kebijakan Arab Saudi yang dilakukan setiap 3-4 tahun di makam di Ma'la dibongkar untuk diisi jenazah lainnya.

Namun, saat dibongkar, jasad Mbah Moen masih utuh.

Kebijakan pemerintah Arab Saudi, bila jasad masih utuh, makam tidak akan dibongkar. Karenanya, jasad Mbah Moen masih berada di kompleks pemakaman Al Ma'la sampai detik ini.

Tak jauh dari makam Mbah Moen, sekitar 50 meter, ada makam istri Nabi Muhammad SAW, Siti Khadijah.

Makam istri pertama Rasulullah itu dipagari. Peziarah tidak bisa masuk ke makam tersebut. Peziarah hanya bisa berdiri dan mengirim doa dari balik pagar.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi