KOMPAS.com - Video sekuriti mal Plaza Indonesia, Jakarta Pusat memukul anjing K-9, beredar di media sosial.
Video itu salah satunya dibagikan akun media sosial X atau Twitter, @moonchildfams pada Kamis (6/6/2024).
Sekuriti bernama Nasarius kemudian meminta maaf atas tindakan yang dia lakukan.
"Saya Nasrius, Saya sebagai pribadi meminta maaf. Maafkan saya, itu anjing saya," kata dia sambil berlinang air mata, diberitakan Kompas.com, Senin (10/6/2024).
Pukul anjing untuk selamatkan kucing
Dalam rekaman video, Nasarius mengklarifikasi aksi pemukulan tersebut. Menurutnya, dia memukul anjing untuk menyelamatkan anak kucing yang diterkam. Dia tidak berniat menyakiti anjing itu.
"Saya pukul dia karena terpaksa supaya dia berhenti terkam anak kucing. Saya sayang dia, itu anjing saya," jelas Nasarius.
Nasarius dikabarkan tidak bekerja lagi di Plaza Indonesia setelah pengelola mal mengakhiri kontrak vendor jasa keamanan K-9 sekuriti.
Lalu, bolehkah anjing K-9 dipukul untuk mendisiplinkannya?
Baca juga: Viral Video Sekuriti Plaza Indonesia Disebut Pukuli Anjing Penjaga, Ini Kata Pengelola dan Polisi
Anjing K-9 dipukul agar disiplin
Kepala Seksi Veteriner Ditpolsatwa Korsabhara Baharkam Polri, AKBP Drh Djoko Soetikno menjelaskan sistem pelatihan dari anjing K-9 ada dua cara, yaitu untuk memberikan pujian atau reward dan teguran atau punishment.
Dia menyebutkan, anjing K-9 yang mendapatkan pujian akan diberi hadiah berupa makanan. Selain itu, anjing mendapatkan pujian lisan atau pujian sentuhan dengan mengelus leher atau dadanya.
Sebaliknya, petugas akan memberi teguran atau punishment kepada anjing dengan menggunakan nada suara keras.
Jika anjing K-9 belum mau menuruti perintah, pawang dapat menghentakkan atau menarik tali penuntunnya.
"Memang untuk teguran dengan pemukulan tidak diperbolehkan atau dihindari karena dapat menimbulkan trauma pada K9. Contoh, K9 jadi takut," kata Djoko saat dihubungi Kompas.com, Senin (10/6/2024).
Pihaknya menambahkan, ada beberapa jenis anjing yang dapat digunakan untuk membantu tugas polisi.
Jenis anjing K-9 umumnya anjing German Shepherd, Belgian Malinois, Dutch Shepherd, Doberman Pincher, serta Rotweiller Retriever.
Baca juga: Sederet Jenis Anjing Pelacak Detasemen K-9 Polri
K-9 serang hewan lain
Sementara itu, anjing yang akan dijadikan K-9 juga harus menjalani pelatihan. Materi pelatihannya berupa ketaatan/obedient dan ketangkasan.
Materi pelatihan ketaatan berupa cara duduk, tiarap, berdiri, jalan di samping pawang, serta bergerak maju-mundur. Materi ketangkasan berupa melompati rintangan, jalan di jembatan.
Selain itu, anjing dapat diberi materi khusus tergantung kebutuhan. Misalnya, anjing K-9 penjaga dilatih cara menjaga, mengawal orang, dan menangkap atau proteksi orang.
Materi proteksi K-9 termasuk cara menggigit dan melepas gigitan.
"Selanjutnya, materi tambahan melatih K-9 agar tidak menyerang hewan lain," lanjut Djoko.
Terkait K-9 yang menyerang manusia atau hewan lain meskipun sudah dilatih, dia menilai anjing tersebut sedang dalam kondisi tidak prima, stres, berada dalam kondisi lingkungan yang tidak nyaman, atau punya bawaan dari induk yang suka menyerang.
Jika anjing menyerang manusia atau hewan lain seperti kucing, K-9 tidak serta-merta diberhentikan dari pekerjaannya.
"Pada dasarnya untuk menjaga kemampuan (K-9) tetap bagus, (anjing dan pawang) harus latihan rutin tetap dilaksanakan," kata Djoko.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.