KOMPAS.com - Media sosial diramaikan dengan video yang menampilkan benda misterius diduga merupakan meteor jatuh.
Peristiwa meteor jatuh itu disebut melintas di langit Sumatera Selatan pada Minggu (9/6/2024) tengah malam.
Fenomena meteor jatuh itu juga tidak sengaja terekam kamera warga yang tengah melakukan siaran langsung.
"Tak sengaja terekam cahaya (Meteor) Melintas di langit saat live berlangsung. Kejadian 9 Juni 2024 Waktu Tengah Malam 23.48 WIB. Lokasi Live saat kejadian Desa Lebung Hitam, Kecamatan Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir, SumSel," tulis @sican_cs, Senin (10/6/2024).
Lantas, benarkah benda misterius yang melintas di langit Sumatera Selatan itu adalah meteor jatuh?
Baca juga: Meteor Biru Melintasi Langit Spanyol dan Portugal, Ini Penjelasan Badan Antariksa Eropa
Penjelasan Astronom
Astronom amatir Indonesia dari The Ekliptika Institute, Marufin Sudibyo membenarkan bahwa benda misterius yang melintas di langit Sumatera Selatan itu adalah meteor jatuh.
Fenomena itu terjadi pada Minggu (9/6/2024) tengah malam. Namun, ia tidak bisa mendeteksi lokasi meteor itu jatuh.
"Terlalu kecil jadi tidak terlacak," kata dia, saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (11/6/2024).
Menurutnya, benda itu merupakan meteor terang (fireball), dengan warna kebiruan yang menunjukkan emisi cahaya dari atom-atom nikel di dalam meteor.
Ia menjelaskan, meteor terang adalah meteor dengan tingkat cahaya lebih besar dari Venus.
"Sayangnya jenisnya tidak terdeteksi. Mutu rekamannya kurang bagus untuk mendeduksi estimasi kecepatan meteor," kata dia.
Baca juga: Meteor Biru Melintasi Langit Spanyol dan Portugal, Ini Penjelasan Badan Antariksa Eropa
Ia menduga, kecerlangan atau magnitudo meteor-terang itu lebih kecil dari Bulan purnama.
"Jadi ada di antara -8 hingga -12," terangnya.
Hal itu diketahui dari cahaya meteor yang tidak menyebabkan saturasi pada rekaman video.
Marufin memastikan, fenomena meteor jatuh pada Kamis (9/6/2024) malam itu tidak berdampak apa pun bagi Bumi.
"Dampaknya tidak ada karena terlalu kecil," terang dia.
Dilihat dari data kecerlangan atau magnitudo meteor jatuh itu, kemungkinan kecepata benda langit tersebut awalnya adalah 20 km per detik, seperti umumnya meteor yang memasuki atmosfer Bumi.
Baca juga: Viral Video Cahaya di Langit Yogya, Benarkah Ada Meteor yang Jatuh?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.