Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Sapi Kurban Presiden Jokowi, Berat 934 Kg, Harganya Hampir Rp 100 Juta

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO
Sapi Satrio Bimo yang dibeli Presiden Joko Widodo, milik warga Pleret, Bantul, DI Yogyakarta. Senin (10/6/2024)
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengurbankan sapi bernama Satrio Bimo pada Idul Adha 1445 Hijriah/2024. Sapi tersebut memiliki berat 934 kilogram dan harganya hampir Rp 100 juta. 

Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) sebelumnya resmi menetapkan hari raya Idul Adha atau 10 Zulhijah 1445 Hijriah jatuh pada Senin (17/6/2024).

Dikutip dari Antara, Senin (10/6/2024), Satrio Bimo merupakan sapi jenis Peranakan Ongole (PO) milik warga asal Padukuhan Depok, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Satrio Bimo tersebut terpilih di antara sembilan sapi lainnya yang diajukan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul untuk menjadi sapi hewan kurban presiden.

Baca juga: Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1445 H Jatuh pada Senin 17 Juni 2024

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Sapi Satrio Bimo jadi hewan kurban Presiden Jokowi

Satrio Bimo adalah sapi jenis peranakan Ongole berwarna putih dengan punuk di punggungnya. Sapi tersebut saat ini berumur tiga tahun.

Sapi Satrio Bimo memiliki berat 934 kilogram dengan panjang badan 2,5 meter dan tinggi 1,7 meter.

Pemiliknya, Zuli Nuryanto (45) mengungkapkan pihak istana membeli Satrio Bimo dengan harga hampir Rp 100 juta.

Zuli yang sehari-hari bertugas sebagai anggota Polsek Sewon Bantul dengan pangkat Aipda ini mengaku bangga hewan ternaknya menjadi kurban Presiden Jokowi.

"Bangga kami bisa melayani beliau (Joko Widodo). Kami peternak lokal bangga sapi ini masuk dan terpilih sebagai sapi kurban RI 1," katanya, dikutip dari Kompas.com, Senin.

Satrio Bimo dibeli saat baru berusia 10 bulan dari Kapanewon Banguntapan, Bantul, DI Yogyakarta. Awalnya, Zuli membeli Satrio Bimo untuk dirawat dan diikutkan kontes sapi.

Menurutnya, saat ini jarang ada sapi jenis Ongole berukuran besar dengan bobot hampir 1.000 kilogram. Oleh karena itu, Zuli merawat Satrio Bimo sebaik mungkin.

"Sapi itu saya beri nama Satrio Bimo. Nama itu saya pilih dengan harapan ketika besar bisa gagah, karena kan itu nama dari pewayangan," tuturnya.

Ajukan tiga, lolos seleksi Satrio Bimo

Zuli menceritakan awal mula sapinya dipilih jadi kurban Presiden Jokowi. Hal itu bermula saat Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul mencari sapi untuk hewan kurban Jokowi. Dia pun mendaftarkan empat sapi miliknya pada 3 Mei 2024.

"Sebenarnya saat proses seleksi itu saya mengajukan tiga sapi. Jenisnya PO dan limousin. Tapi, yang lolos hanya satu ini. Jadi yang tidak lolos seleksi itu sekarang saya jual di Jakarta," jelas dia.

DKPP Bantul lalu mendaftarkan sepuluh sapi milik para peternak Kabupaten Bantul untuk diseleksi tim pemerintah DI Yogyakarta dan Sekretariat Kepresidenan RI. Di antara sapi-sapi itu, Satrio Bimo yang terpilih sebagai hewan kurban Jokowi.

Zuli belum tahu di mana Satrio Bimo akan disembelih. Hingga saat ini,  sapi tersebut masih berada di Bantul. Dia masih menunggu informasi terkait pengirimannya oleh Kementerian Sekretariat Negara.

"Masih menunggu petunjuk dari Jakarta mau ditaruh di mana," tambah dia.

Satrio Bimo juga mendapat pengawasan ketat dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Bantul.

Baca juga: Jangan Salah Beli, Ini Ciri-ciri Hewan Kurban yang Sehat

Perawatan dan seleksi sapi Satrio Bimo

Zuli mengatakan, dia memelihara Satrio Bimo dengan memberi pakan rumput kombor berupa konsentrat dua kali sehari ditambah pemberian suplemen tiga bulan sekali.

Polisi Polsek Sewon Bantul itu beternak sapi sejak 2009. Dia merawat ternak bersama pekerjanya sepulang dinas.

Zuli menyatakan, dia merawat Satrio Bimo dengan cara yang cukup berbeda dibandingkan sapi lain. Hewan itu mendapatkan nutrisi lebih banyak dibandingkan sapi biasanya.

"Terus, comboran sapi itu juga kasih dua kali dalam sehari. Comborannya itu ada ampas tahu, nutrivit, dedak sama konsentrat. Biasanya itu saya kasih pada pagi dan sore hari," papar dia, dilansir dari Tribunnews, Senin.

Selain itu, Satrio Bimo juga diajak jalan-jalan oleh Zuli sebanyak dua kali dalam seminggu. Katanya, cara ini penting agar sapi itu bosan berada di dalam kandang.

Saat Satrio Bimo mengikuti pemilihan sapi untuk kurban Jokowi, prosesnya juga tidak dilakukan asal-asalan. Zuli menyebut sapinya mengikuti pemeriksaan darah, air liur, kotoran, serta ditimbang beratnya.

Sementara itu, Zuli mengaku Satrio Bimo merupakan sapi kedua yang dibeli untuk kurban Jokowi.

"Sapi yang saya rawat itu kan sebagian besar saya kirim ke Jakarta. Nah, kebetulan pada 2022 itu ada juga sapi yang dibeli oleh Pak Jokowi untuk kurban," imbuhnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi