KOMPAS.com - Ada banyak cerita yang tercipta dalam penyelenggaraan ibadah haji 2024.
Salah satunya, kisah seorang warga negara Indonesia (WNI) bernama Bianca Kartika (27) yang naik haji menggunakan kuota dari Korea Selatan.
Saat berbincang dengan Kompas.com, Senin (10/6/2024), Bianca mengaku bisa berangkat haji dengan kuota Korea Selatan karena telah lama tinggal di Negeri Ginseng tersebut.
Menurutnya, setiap negara memiliki kuota untuk ibadah haji bagi masyarakat yang tinggal di negaranya.
Karena warga Korea Selatan yang beragama Islam merupakan minoritas, kuota itu pun banyak dimanfaatkan oleh pendatang.
“Itu (kuota) yang memanfaatkan enggak hanya dari Indonesia, tetapi (warga) negara lain juga. Tapi yang terbanyak memang WNI yang ada di Korea Selatan,” jelas Bianca saat dihubungi Kompas.com, Senin (10/6/2024).
Baca juga: Bawa Kerikil dalam Koper, Jemaah Haji Indonesia Diperiksa Petugas Bandara
WNI tidak bisa sembarangan pakai kuota haji Korsel
Untuk menggunakan kuota haji dari Korea Selatan, Bianca mengungkapkan bahwa syaratnya tidak mudah dan tidak bisa sewaktu-waktu bisa langsung berangkat.
Syarat utamanya adalah mereka sudah menetap dan memiliki izin tinggal.
Apabila hanya berkunjung sesaat atau berstatus wisatawan, WNI tidak dapat ikut menggunakan kuota haji dari Korea Selatan.
“Ya syaratnya tinggal di Korea (Selatan), sudah punya kartu penduduk seperti KTP Korea, dan sudah punya izin tinggal di Korea,” jelas Bianca.
Bianca menuturkan bahwa suaminya sudah tinggal selama delapan tahun, sementara dirinya sudah empat tahun.
Oleh karena itu, ia bersama suaminya dapat menggunakan kuota haji dari Korea Selatan secara legal.
Tak seperti di Indonesia yang antre hingga puluhan tahun, Bianca mengaku baru mendaftar haji pada Februari 2024 dan bisa melaksanakan haji pada tahun yang sama.
Menurutnya, biaya perjalanan haji melalui Korea Selatan sebesar 12 juta won atau sekitar Rp 142 juta.
Baca juga: Cerita Rokiah, Jemaah Haji Difabel Indonesia yang Berangkat Seorang Diri, Kini Bertemu Sahabat Baru
Pengalaman haji pakai kuota dari Korea Selatan
Meski demikian, Bianca merasa senang karena perjalanannya dalam menunaikan ibadah haji berjalan lancar dan dipermudah.
Titik keberangkatan dari Korea Selatan juga berpengaruh pada jenis makanan yang akan diterima oleh jemaah haji.
“Kalau jemaah Indonesia biasanya disiapkan makanan Indonesia. Tapi kalau kita, makanannya lebih ke Turkiye (atau) Timur Tengah selama ibadah,” jelas Bianca.
Selain itu, durasi ibadah haji yang didapatkan juga cenderung lebih singkat daripada jemaah haji asal Indonesia.
Sebab, dia hanya melaksanakan kegiatan haji selama 21 hari. Durasi kegiatan yang dipersingkat adalah ketika berada di Madinah.
“Biasanya kalau di Madinah itu bisa sampai 20 hari, kalau kami cuma lima hari saja. Sedangkan ibadah intinya di Mekkah tetap sama,” tutur Bianca.
Baca juga: Fitur, Manfaat, dan Cara Penggunaan Aplikasi Kawal Haji Kementerian Agama
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.