Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaesang Larang Grace Natalie Aktif di PSI Usai Jadi Komisaris MIND ID, Kenapa?

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Dian Erika
Wakil Ketua Dewan Pemimpin Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (15/5/2024).
|
Editor: Yefta Christopherus Asia Sanjaya

KOMPAS.com - Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep mengatakan bahwa Grace Natalie tidak boleh aktif di PSI.

Pernyataan itu dilontarkan oleh Kaesang setelah Grace diangkat menjadi komisaris BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia, MIND ID, lewat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar Senin (10/6/2024).

Kaesang menambahkan, Ketua Dewan Pembina PSI Giring Ganesha bakal mencabut keanggotaan Grace yang selama ini menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina PSI.

“Ya mau enggak mau harus tidak aktif,” kata Kaesang ketika dijumpai di Kantor Dewan Pimpinan Pusat PSI, Jakarta, dikutip dari Kompas.com, Rabu (12/6/2024).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, apa alasan Grace tidak boleh aktif di PSI usai menjadi Komisaris MIND ID? Berikut penjelasan Kaesang.

Baca juga: Grace Natalie Jadi Komisaris MIND ID, Berapa Gaji dan Tunjangannya?

Alasan Grace Natalie tidak boleh aktif di PSI

Kaesang menjelaskan, ada aturan yang melarang pengurus partai politik menjadi anggota komisaris atau dewan pengawas pada badan usaha milik negara (BUMN).

Larangan tersebut diatur dalam Pasal 55 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 Tahun 2022.

“Anggota Komisaris dan Dewan Pengawas dilarang menjadi pengurus partai politik dan/atau calon/anggota legislatif, calon kepala/wakil kepala daerah dan/atau kepala/wakil kepala daerah,” bunyi pasal tersebut.

Kaesang menyampaikan, pihaknya harus menyesuaikan dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) partai terkait pencabutan Grace sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina PSI.

Namun, ia menegaskan bahwa dirinya tidak bisa mencabut jabatan Grace sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina PSI karena hal ini hanya dapat dilakukan oleh Giring.

Baca juga: Karier Grace Natalie Melejit Usai Pilpres 2024, Terima 2 Jabatan Kurang dari Sebulan

Grace Natalie disebut layak jadi Komisaris MIND ID

Kaesang menyatakan, ia akan tetap mendukung Grace walau ia sudah tidak aktif di PSI.

Menurut Kaesang, mantan pembawa berita tersebut layak dan mampu menjabat sebagai komisaris di BUMN.

Ia juga menceritakan perjuangan Grace saat menempuh studi magister atau S-2 ke Singapura sebelum ditunjuk sebagai Komisaris MIND ID.

“Kalau tidak salah di Lee Kuan Yew School, saya kurang tahu tepatnya kalau tak salah public policy ya? Sama bisnis juga,” jelas Kaesang.

“Jadi saya rasa beliau akan mampu menjalankan tugasnya sebagai komisaris di MIND ID,” lanjutnya.

Baca juga: Gagal ke Parlemen meski Suara Tertinggi di Dapil, Grace Natalie Disebut Bisa Maju Pilgub DKI Jakarta

Alasan Grace Natalie ditunjuk sebagai Komisaris MIND ID

Penunjukkan Grace sebagai Komisaris MIND ID menjadi perbincangan publik beberapa hari ke belakang.

Sebabnya, banyak kalangan menilai, terjadi bagi-bagi jabatan komisaris BUMN bagi pihak yang mendukung Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raya, atau karena berpihak kepada Jokowi.

Kendati publik mempertanyakan penunjukkan Grace sebagai Komisaris MIND ID, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, sudah dilakukan seleksi dan fit and proper test dalam penunjukkan komisaris perusahaan BUMN.

Proses tersebut, lanjut Arya, dilakukan agar didapat sosok yang kompeten untuk menduduki posisi sebagai komisaris di BUMN.

“Pasti ada prosesnya, fit and proper test, dicarikan sesuai dengan kebutuhan, (lihat) latar belakangnya, berbagai latar belakang kita ambil. Jadi semuanya pasti okelah,” ujar Arya dikutip dari Kompas.com, Rabu.

Terkait masuknya nama Grace ke dalam jajaran Komisaris MIND ID, Arya menjelaskan, perusahaan pelat merah ini membutuhkan figur yang dapat melakukan pendampingan dan pengawasan dengan kemampuan memahami media.

Hal tersebut tidak bisa dilepaskan dari banyaknya isu yang mendera anggota holding BUMN, seperti dugaan kasus korupsi PT Timah dan PT Antam.

Baca juga: Suara PSI Melonjak di Sirekap, Ini Respons KPU dan Grace Natalie

Rekam jejak Grace Natalie jadi pertimbangan

Arya mengatakan, BUMN sekelas MIND ID membutuhkan sosok Grace karena ia pernah menjadi jurnalis di beberapa media, seperti SCTV, ANTV, dan TVOne.

Karena alasan itulah Grace dinilai sebagai orang yang tepat untuk mengisi jabatan Komisaris MIND ID.

"Industri pertambangan kita yang dikelola MIND ID, itu membutuhkan orang yang paham mengenai support media. Ada kasus Timah, kasus Antam, itu kan butuh banget, apalagi ke depan Freeport dan sebagainya, butuh orang yang paham mengenai media juga," ucap Arya.

"Kita butuh orang di lingkungan ini (media). Seperti kasus-kasus Timah kan masih panjang ini. Ini butuh orang yang bisa nantinya men-support dalam pengawasan dan sebagainya urusan media. Dan saya rasa Ibu Grace Natalie kan enggak perlu diragukan soal itu," tambahnya.

Arya juga mengungkit latar belakang pendidikan Grace yang pernah menempuh studi di Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie (IBII) jurusan S-1 Akuntansi.

“Jadi tambang ke depan memang butuh orang-orang yang paham itu dan dia (Grace Natalie) bisa support mereka mengawal itu," tandas Arya.

Baca juga: Gerindra Akui Ada Bagi-bagi Jabatan Komisaris BUMN, Jamin Kader Punya Kapasitas

Gaji Komisaris MIND ID

Penunjukkan Grace sebagai Komisaris BUMN terjadi sebulan setelah ia diangkat sebagai Staf Khusus Presiden.

Dilansir dari Kompas.com, Rabu, Grace diperkirakan menerima gaji senilai ratusan juta sebagai Komisaris MIND ID.

Hal tersebut diatur dalam Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor Per-3/mbu/03/2023 Tahun 2023 tentang Organ dan Sumber Daya Manusia Badan Usaha Milik Negara.

Merujuk Pasal 83, komisaris BUMN berhak menerima gaji sebesar 90 persen dari gaji komisaris utama. Sedangkan, komisaris utama mendapat gaji sebesar 45 persen dari gaji direktur utama.

Sebagai contoh, Orias Petrus Moedak ketika menjabat sebagai Direktur Utama Inalum mendapat gaji sebesar Rp 325 juta per bulan.

Jika gaji Orias diambil 45 persen maka gaji Komisaris Utama Inalum sebesar 146,25 juta dan anggota dewan komisaris mendapat gaji sebanyak Rp 131,65 juta.

Itulah alasan Kaesang melarang Grace Natalie aktif di PSI beserta perkiraaan gaji komisaris BUMN.

(Sumber: Kompas.com/Adinda Putri Kintamani Nugraha, Yohana Arta Uly, Alicia Diahwahyuningtyas| Editor: Ihsanuddin, Aprillia Ika, Rizal Setyo Nugroho).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi