Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga AS Tangkap "Channa Argus" Ikan Berkepala Ular, Hewan Apa Itu?

Baca di App
Lihat Foto
Bugwood.org/Susan Trammell
Ikan gabus utara atau Channa argus [Bugwood.org/Susan Trammell].
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Pemancing asal Misssouri, Amerika Serikat menemukan seekor ikan menyerupai ular piton di Wappapello Lake Spillway, Wayne County pada 25 Mei 2024.

Ahli biologi perikanan dari Departemen Konservasi Missouri (MDC) mengatakan ikan yang ditangkap merupakan ikan gabus utara (Channa argus).

Ikan gabus utara merupakan ikan predator invasif asli Asia. Kepala ikan ini menyerupai ular. Sementara tubuhnya tumbuh sepanjang 91 cm dengan warna dan pola kulit mirip ular piton.

Agen Konservasi MDC Wayne County, Jacob Plunkett menemukan tas berisi ikan tersebut berada di trotoar pada pukul 11 malam atau hampir empat jam setelah ikan itu dipancing dari air.

“Saat saya mengambil ikan itu, ikan itu masih hidup,” kata Plunkett.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikan gabus tersebut kemudian dibawa ke kantor Korps Insinyur Angkatan Darat AS (ACOE) setempat.

Meski bukan ikan asli AS, kemunculan ikan gabus utara dI Missouri merupakan kejadian keempat yang pernah ada sejak pertama muncul pada 2019.

Baca juga: Ramai Ikan Hias Mirip Ikan Gabus Seharga Motor, Ini Penjelasannya...


Ikan gabus mirip ular piton

Ikan gabus utara atau Chana argus merupakan salah satu dari tiga spesies ikan gabus invasif di AS. Spesies ini berasal dari Rusia, China, dan Semenanjung Korea.

Dikutip dari CBS News (5/6/2024), ikan gabus utara merupakan satu-satunya spesies yang cocok untuk bertahan hidup di perairan Amerika beriklim sedang.

Para pejabat Missouri meyakini ikan invasif ini pertama kali memasuki sungai-sungai AS setelah kecelakaan di peternakan ikan komersial di Arkansas pada 2008. Sejak itu, ikan tersebut berenang ke utara melalui perairan DAS Sungai St. Francis.

Ikan gabus utara memiliki mulut besar dan banyak gigi kecil yang tajam. Matanya terletak jauh di ujung kepala sehingga membuatnya mirip ular.

Tubuh ikan ini umumnya berwarna coklat dengan bintik-bintik coklat tua. Sirip punggung dan sirip duburnya berbentuk memanjang. Sirip perut berada di depan tubuh dekat sirip dada.

Ikan ini juga hidup di sungai yang bergerak lambat dan berlumpur, saluran drainase, sungai, kolam, waduk, dan danau.

Beda dari spesies ikan gabus lainnya, ikan gabus utara mampu hidup di atas permukaan air selama beberapa hari asalkan kulitnya tetap lembab. Jika butuh air, ikan ini mampu meluncur melintasi daratan menuju perairan.

Baca juga: Benarkah Ekstrak Ikan Gabus Efektif Bantu Terapi Covid-19?

Ikan invasif di AS

Ikan gabus utara merupakan ancaman bagi spesies asli di AS karena menjadikan ikan-ikan lain mangsa maupun pesaing untuk mendapatkan sumber daya.

Ikan ini akan memangsa serangga air, siput, krustasea, ikan lain, reptil kecil, dan terkadang burung kecil serta mamalia.

Sebagai predator puncak dalam ekosistem perairan, ikan gabus utara bersifat invasif atau jumlahnya sulit terkendali. Mereka mampu berkembang biak hingga lima kali setahun dan melepaskan sekitar 50.000 telur. Anak ikan ini tumbuh dewasa dalam waktu hanya tiga tahun.

Karena itu, keberadaannya dapat menimbulkan konsekuensi ekonomi bagi AS, serta memengaruhi pariwisata, perikanan, dan ekosistem.

Kondisi tersebut membuat ikan gabus utara termasuk dalam Daftar Spesies Terlarang Missouri. Ikan hidup dan telurnya tidak boleh diimpor, diekspor, diangkut, dijual, dibeli, atau dipelihara di sana.

Jika warga Missouri menangkap ikan gabus utara, mereka disarankan tidak melepaskannya kembali ke air karena ikan itu bisa berenang menuju perairan lebih luas.

Sebaliknya, para pejabat Missouri justru menyarankan warga membunuh ikan tersebut dengan cara memotong kepala dan membuang isi perutnya ke kantong plastik tertutup.

Ikan juga harus difoto agar dapat diidentifikasi dengan baik dan dilaporkan ke pihak berwenang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi