Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Putuskan Tak Maju Pilkada DKI Jakarta 2024, Mengaku Sadar Diri

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA
Eks calon presiden Ganjar Pranowo ditemui di Galeri Nasional, Jakarta Pusat, Rabu (8/5/2024).
|
Editor: Yefta Christopherus Asia Sanjaya

KOMPAS.com - Mantan calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengatakan, ia tidak akan maju Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta 2024.

Hal tersebut disampaikan Ganjar merespons keputusan mantan capres nomor urut 1 Anies Baswedan yang kembali mengikuti Pilkada DKI Jakarta 2024, setelah ia mencalonkan diri sebagai DKI-1 pada 2017 lalu.

Ganjar menjelaskan, ia tidak akan mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta pada tahun ini karena sudah dua kali menjadi Gubernur Jawa Tengah (Jateng).

“Wong saya sudah dua kali jadi gubernur masa masih mau Pilkada lagi? Saya orang harus sadar diri dan tahu diri,” ujar Ganjar, ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (20/6/2024).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Tawarkan Kursi Cawagub Jakarta untuk PKS, Koalisi Prabowo Disebut Ingin Hentikan Langkah Anies

Tak ikut Pilkada DKI Jakarta 2024, apa rencana Ganjar?

Di balik keputusan tidak maju Pilkada DKI Jakarta 2024, Ganjar mengaku, ingin membantu teman-teman di daerah yang bertekad maju sebagai calon kepala daerah.

Ganjar melakukan hal itu sebagai bentuk balasan karena ia sudah mendapat dukungan saat mencalonkan diri sebagai presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Bagi mantan Gubernur Jateng 2013-2023 tersebut, Pilkada bukan hanya proses untuk mencari kemenangan, melainkan bagaimana kepala daerah menjadi pelayan masyarakat ketika sudah terpilih.

“Nanti, kalau sudah menang, bagaimana melayani masyarakat, berintegritas, tidak korupsi, ini yang menjadi persoalan lain untuk masyarakat,” imbuh Ganjar.

Ganjar mengatakan, ia masih memiliki berbagai aktivitas meski tidak akan mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Ia masih aktif di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) mengingat statusnya sebagai kader.

Selain itu, ia juga mempunyai aktivitas lain dalam kegiatan sosial, masyarakat, dan sempat mendapat tawaran untuk berkegiatan di bidang lingkungan, anak, pendidikan, dan kesehatan.

“Bahkan ada yang ngomong, ‘Pak Ganjar, ayo kita dorong yuk keluarga miskin yang tidak mampu tetap bisa punya akses pendidikan, kita yang bantu',” kata Ganjar.

Baca juga: Jawaban Anies soal Isu Duet dengan Kaesang, Mengaku Ingin Fokus ke Koalisi

Minta PDI-P tak paksakan Anies

Lebih lanjut, Ganjar meminta PDI-P untuk membicarakan dan bernegosiasi dengan Anies bila ingin mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 ini pada Pilkada 2024.

Ia juga mengingatkan agar PDI-P tidak memaksakan diri untuk mendukung Anies jika keduanya tidak menemukan kesamaan.

Untuk diketahui, Anies menjadi salah satu nama dari 10 sosok yang bakal diusung PDI-P sebagai calon Gubernur DKI Jakarta 2024.

Sampai saat ini, Anies baru mendapat dukungan dari Partai Kebangkkitan Bangsa (PKB).

“Nah itu yang musti diobrolkan dan mudah-mudahan bisa bernegosiasi,” kata Ganjar dikutip dari Kompas.com, Senin (17/6/2024).

“Tapi seandainya tidak cocok, menurut saya, tidak usah dipaksakan,” tambahnya.

Baca juga: Dulu Berseberangan, Apa yang Membuat PDI-P Kini Melirik Anies Baswedan?

PDI-P utamakan kader internal

Ganjar mengatakan, ada peluang PDI-P mengusung calon Gubernur DKI Jakarta 2024 dari luar partai atau non-kader.

Hal tersebut dinilai Ganjar sebagai bentuk keterbukaan PDI-P, namun partai berlambang banteng moncong putih ini akan terlebih dahulu melihat kemampuan dari kader internal.

Bila PDI-P menemukan kader internal yang sesuai maka sosok tersebut akan dicalonkan sebagai kepala daerah.

Kalaupun partai tersebut mendukung sosok dari eksternal, harus ada kesepakatan yang dibuat agar calon kepala daerah yang diusung dapat konsisten.

“Kalau tidak kami pasti akan bersepakat, membuat kesepakatan seandainya kami mengusung calon dari luar apa kemudian kesepakatan yang bisa kami ambil, nilai-nilai demokrasi, secara ideologis lah. Bagaimana kami bersikap terhadap situasi yang sekarang makin tidak mudah,” jelas Ganjar dikutip dari Kompas.com, Senin.

Baca juga: 3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi