Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tentara Israel Dikecam, Pakai Emblem "Greater Israel" yang Caplok Wilayah Palestina dan Arab Saudi

Baca di App
Lihat Foto
X
Tangkapan layar unggahan disertai foto menampilkan Tentara Israel atau Israel Defence Force (IDF) menggunakan badge Greater Israel atau Israel Raya.
|
Editor: Mahardini Nur Afifah

KOMPAS.com - Unggahan disertai foto yang menampilkan tentara Israel atau Israel Defence Force (IDF) menggunakan badge atau emblem "Greater Israel" alias Israel Raya, viral di media sosial.

Unggahan tersebut dimuat oleh akun X (sebelumnya Twitter) @suppressednws, pada Selasa (18/6/2024).

Dalam foto, tampak emblem Greater Israel yang menampilkan peta wilayah Israel lebih besar ketimbang negaranya saat ini, karena mencaplok sejumlah wilayah. 

Wilayah Greater Israel tersebut terlihat turut memuat seluruh wilayah Lebanon, Yordania, dan Palestina, serta sebagian wilayah Suriah, Irak, Kuwait, Arab Saudi, dan Mesir.

Bahkan sebagian kecil wilayah Turkiye paling selatan juga ikut masuk ke dalam wilayah Greater Israel tersebut.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: PBB Masukkan Israel ke “Blacklist” Negara yang Melakukan Pelanggaran Kekerasan terhadap Anak-anak

Tuai kemarahan publik

Hingga Kamis (18/6/2024), unggahan tersebut sudah dilihat lebih dari 583.000 kali dan mendapat setidaknya 1.000 likes.

Selain itu, hal tersebut juga menuai kemarahan dari sejumlah warganet melalui kolom komentar di unggahan itu.

“Agak ngeri. Setop mengambil tanah lain, bung,” tulis warganet lainnya.

Baca juga: Deretan Negara yang Tak Menerima Warga Israel, Terbaru Maladewa

Tentang Greater Israel

Dikutip dari MiddleEastMonitor, Rabu (19/6/2024), konsep Greater Israel ini berakar pada interpretasi atau penafsiran tertentu pada ideologi Zionis.

Kepercayaan itu menyatakan, ada “tanah yang dijanjikan” dalam Alkitab yang terbentang dari Sungai Nil di Mesir hingga Sungai Eufrat di Irak, serta dari Sungai Litani di Lebanon hingga Madinah di Arab Saudi.

Penafsiran ini telah lama menjadi isu kontroversial, yakni sejak berdirinya negara pendudukan Israel pada tahun 1948 silam.

Berseberangan dari kepercayaan yang dianut sejumlah kalangan, banyak orang mengkritisi Greater Israel sebagai pembenaran Israel untuk perluasan wilayah semata. 

Mereka juga mengecam aksi Israel tersebut sebagai bentuk pelanggaran kedaulatan beberapa negara tetangga.

Lebih lanjut, konsep Greater Israel ini mencerminkan ambisi jangka panjang kaum sayap kanan Israel yang mendukung perluasan perbatasan mereka.

"Pada akhirnya perbatasan kami akan membentang dari Lebanon, gurun pasir yang luas yaitu Arab Saudi dan kemudian dari Mediterania ke Eufrat," ucap Politisi Israel, Avi Lipkin, dilansir dari TrtWorld, Rabu (19/6/2024).

Baca juga: Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi