Unggahan tersebut diposting oleh akun @TheFigen_ pada Rabu (19/6/2024).
“A rare pink Dolphin spotted off the coast of North Carolina! (sebuah lumba-lumba berwarna merah muda terlihat di lepas pantai Carolina utara). Hingga Jumat (21/6/2024), postingan tersebut telah dilihat 28 juta pengguna akun X, disukai lebih dari 400 ribu, dan diposting ulang sebanyak 41.000 kali.Foto lumba-lumba berwana pink di Amerika Serikat (AS) tersebut lantas mengundang perdebatan mengenai keaslian hewan ini.
Ada yang meragukan foto binatang ini rekayasa menggunakan AI atau kecerdasan buatan. Ada juga yang menyebut binatang ini asli.
Lantas, apakah lumba-lumba berwarna pink benar-benar ada? Simak penjelasan pakar berikut ini.
Baca juga: Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains
Benarkah ada lumba-lumba berwarna pink?
Peneliti Mamalia Laut di Pusat Oseanografi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Sekar Mira membenarkan keberadaan lumba-lumba berwarna pink tersebut.
“Iya bener lho ada lumba-lumba yang warna pink. So cute isn’t it?,” ucapnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (21/6/2024) malam.
Sekar menjelaskan, lumba-lumba pink itu merupakan spesies Sousa chinensis atau lumba-lumba bungkuk.
Disebut demikian, karena jika diperhatikan dengan seksama di bagian sirip punggung hewan ini terdapat semacam punuk yang dari kejauhan tampak seperti orang membungkuk.
Lebih lanjut Sekar menyampaikan, pink bukanlah warna asli lumba-lumba tersebut. Warna merah muda ini muncul akibat pemudaran warna.
“Warnanya awalnya kelabu, lalu memudar. Dapat jadi pink seiring bertambahnya usia,” kata dia.
Baca juga: Benarkah Lumba-lumba Suka Memperkosa dan Membunuh?
Lumba-lumba pink termasuk hewan langka
Sekar menyebutkan, lumba-lumba bungkuk Indo-Pasifik ini termasuk jenis hewan yang langka.
Tak hanya langka, International Union for Conservation of Nature (IUCN) juga mendaftarkan hewan ini sebagai daftar satwa yang terancam punah.
Faktor penyebabnya, karena Sousa chinensis hidup terlalu dekat dengan pantai, sehingga kerap terjerat jaring ikan atau jaring anti-hiu.
Selain itu, lumba-lumba ini juga termasuk hewan yang cukup sering diburu, meski tidak dalam skala besar. Warnanya yang cantik membuat sejumlah orang ingin memeliharanya.
Scousa chinensis berkembang biak setiap setahun sekali dengan melahirkan satu anak. Namun, Scousa chinensis yang masih anak-anak belum memiliki warna pink, melainkan kelabu kehitaman.
Sehingga butuh waktu cukup lama untuk melihat lumba-lumba ini berwarna pink. Akibatnya, popilasinya di masa depan pun terancam.
"Kalau kita tidak bisa mengurangi tekanan lingkungan untuk populasi tersebut, bahkan diprediksi oleh IUCN tahun 2030 populasinya akan berkurang 30 persen," kata Sekar dikutip dari Kompas.com (3/9/2021).
Baca juga: Rusia Kerahkan Lumba-lumba dalam Perang, Apa Tujuannya?
Mengenal Scouca chinensis
Dikutip dari laman World Wildlife Fund, Sousa chinensis biasanya hidup di daerah tropis dan subtropis, karena mencari air yang hangat.
Biasanya hewan ini ditemukan di perairan yang suhunya lebih hangat dari 15 derajat Celsius pada kedalaman rata-rata 20 meter (m).
Lumba-lumba ini memiliki ukuran sedang, dengan panjang antara 1,8 hingga 3 meter dan berat 250 hingga 285 kilogram (kg) saat dewasa. Mereka memakan berbagai jenis ikan dan menjadi mangsa beberapa ikan hiu.
Mamalia ini umumnya hidup secara berkelompok kecil. Dalam satu kelompok, terdiri dari segala usia, tetapi biasanya didominasi oleh Sousa chinensis dewasa.
Umur lumba-lumba bungkuk Indo-Pasifik terhitung cukup panjang di alam liar, bisa mencapai 40 tahun atau lebih.
(Sumber: Dandy Bayu Bramasta | Editor: Inggriesd Dwi Wedhaswary)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.