Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kucing Langka Lynx Iberia Tak Lagi Masuk Daftar Hewan Terancam Punah

Baca di App
Lihat Foto
The Guardian/Antonio Liebana
Seekor Lynx Iberia
|
Editor: Mahardini Nur Afifah

KOMPAS.com - Salah satu kucing paling langka di dunia, lynx Iberia, tidak lagi digolongkan sebagai satwa terancam punah oleh Union for Conservation of Nature (IUCN), Kamis (20/6/2024).

Dikutip dari BBC, Kamis, IUCN mengubah status lynx Iberia dari yang awalnya terancam punah menjadi rentan punah.

Perubahan status konservasi tersebut terjadi setelah ada lonjakan jumlah kucing langka ini secara signifikan di Spanyol dan Portugal.

Untuk diketahui, populasi kucing liar ini meningkat dari 62 ekor lynx Iberia dewasa pada tahun 2001 menjadi 648 pada tahun 2022.

Jumlah tersebut jika digabungkan dengan lynx usia muda, diperkirakan total populasinya melebihi 2.000 ekor.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peningkatan tersebut merupakan hasil dari upaya konservasi yang dilakukan koalisi mitra, pemerintah Spanyol dan Portugal, lembaga swadaya masyarakat satwa liar, Uni Eropa, serta masyarakat lokal selama dua dekade.

"Pemulihan spesies kucing terbesar yang pernah dicapai melalui konservasi,” ucap Ketua konservasi lynx Iberia, Francisco Javier Salcedo Ortiz.

Baca juga: Ratusan Monyet Mati dan Terancam Punah di Meksiko, Diduga karena Gelombang Panas

Mengenal lynx Iberia

Lynx Iberia (Lynx pardinus) adalah kucing liar asal Eropa Selatan. Hewan langka ini kali pertama ditemukan saat abad ke 19 di Spanyol, Portugal, dan Perancis Selatan.

Berbeda dari kucing domestik atau rumahan, kucing lynx memiliki perawakan yang lebih besar dengan berat antara sepuluh hingga 13 kilogram. Tingginya juga bisa 88 sampai 100 centimeter (cm).

Kucing ini mudah dikenali karena memiliki bulu berwarna kuning kecoklatan dengan bintik-bintik hitam.

Ciri khasnya ada pada janggut yang bertengger di sekitar wajahnya dan jumbai telinga hitam yang menonjol.

Dikutip dari laman World Widelife Fund, 90 persen sumber makanan lynx Iberia berasal dari kelinci liar.

Jika tidak menemukan kelinci, hewan ini juga biasa memakan bebek, rusa muda, dan ayam hutan.

Baca juga: Peneliti BRIN Temukan DNA Harimau Jawa yang Punah 2003

Hampir punah sejak abad ke-20

Jumlah populasi lynx Iberia terus menurun selama abad ke-20. Ribuan ekor dibunuh karena hukum era Perancis saat itu melarang adanya makhluk yang dianggap 'hama'.

Sementara sebagian binatang lainnya punah akibat kehilangan pasokan makanan, yaitu kelinci hutan yang mati terserang penyakit.

Akibatnya pada awal tahun 2000-an, hanya tersisa dua populasi pembiakan lynx Iberia di dunia, yakni di Spanyol selatan.

Jumlah populasinya ketika itu hanya 100 ekor dengan 25 betina yang bisa berkembang biak.

Baca juga: Dinyatakan Punah 200 Tahun Lalu, Paus Abu-abu Terlihat di Perairan Pantai Massachusetts

Konservasi lynx Iberia terus berlanjut

Meski lynx Iberia kini sudah tidak lagi terancam punah, tetapi upaya konservasinya akan terus berlanjut.

Mengingat statusnya yang rentan punah bisa berubah kapan saja, proses masih akan terus berjalan.

“Kami sudah setengah jalan dari rencana yang telah kami tetapkan,” kata Pakar lynx di WWF Spanyol, Ramón Pérez de Ayala, dikutip dari The Guardian, Kamis.

Ia menargetkan, pada tahun 2040 populasi lynx betina bisa mencapai 750 ekor dari yang sekarang hanya 406 ekor.

Ia menyebutkan, pelestarian lynx Iberia bukanlah hal yang mudah. Banyak faktor yang bisa mengancam populasi binatang ini.

"Poulasi lynx masih bisa terancam penyakit, tabrakan tidak sengaja di jalan, atau berkurangnya populasi kelinci yang merupakan sumber makanan utama," tambahnya.

Terpisah, Kepala Unit Daftar Merah IUCN, Craig Hilton-Taylor mengatakan faktor perubahan iklim juga bisa mengancam keberadaan kucing liar ini.

Perubahan iklim mengakibatkan terjadinya peningkatan kebakaran di kawasan Mediterania yang merupakan habitat dari lynx Iberia.

Namun, melihat keberhasilan konservasi yang telah dilakukan, Hilton-Taylor optimistis mereka bisa mengembalikan jumlah populasi lynx Iberia seperti sedia kala.

“Dalam 100 tahun ke depan, kami mungkin bisa memulihkan lynx sepenuhnya di habitat aslinya. Ini adalah kesuksesan besar, tapi jalan masih panjang untuk mengembalikan spesies ini ke kondisi semula.” katanya.

Baca juga: Ikan Pari Jawa dan Deretan Hewan yang Dinyatakan Punah Sepanjang 2023

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi