Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolda Jateng Ahmad Luthfi, Bukan Lulusan Akpol tapi Jadi Jenderal

Baca di App
Lihat Foto
DOKUMEN POLRESTA PATI
Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi saat menyambangi Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Kamis (20/6/2024).
|
Editor: Yefta Christopherus Asia Sanjaya

KOMPAS.com - Sosok Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Tengah (Jateng) Irjen Pol Ahmad Luthfi tengah menjadi perhatian publik akhir-akhir ini.

Hal itu bermula dari banyaknya spanduk dan poster bergambar wajah Ahmad Luthfi yang menunjukkan dirinya bakal maju Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jateng 2024.

Spanduk dan poster bernada Ahmad Luthfi akan nyagub dapat ditemui di berbagai kabupaten/kota di Jateng, seperti Semarang, Solo, dan Magelang.

Di sisi lain, Partai Amanat Nasional (PAN) juga sudah menyatakan kesiapannya mengusung jenderal bintang dua tersebut sebagai calon Gubernur Jateng.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski begitu, belum banyak orang yang mengetahui bahwa sosok Ahmad Luthfi yang digadang-gadang maju sebagai calon Gubernur Jateng 2024 bukanlah lulusan Akademi Kepolisian (Akpol).

Lantas, seperti apa perjalanan karier Ahmad Luthfi?

Baca juga: Kapolda Ahmad Luthfi Segera Jadi Irjen Kemendag, Bagaimana Nasibnya pada Pilkada Jateng 2024?

Perjalanan karier Kapolda Jateng Ahmad Luthfi

Dilansir dari Kompas.com, Senin (10/6/2024), Ahmad Luthfi lahir di Surabaya, Jawa Timur (Jatim) pada 22 November 1966.

Ia memulai kariernya di kepolisian ketika masuk Sekolah Perwira (Sepa) Militer Sukarela (Milsuk) Polri pada tahun 1989

Pada saat itu, Ahmad Luthfi bisa masuk Sepa Milsuk karena ia mempunyai latar belakang intelijen keamanan.

Setelah menamatkan pendidikan di Sepa Milsuk, Ahmad Luthfi melanjutkan studinya di Sekolah Lanjutan Perwira (Selapa) pada 2000.

Pendidikan Ahmad Luthfi berlanjut di Sekolah Staf dan Pimpinan (Sespim) Polri pada 2005.

Dua tahun setelahnya, ia masuk Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas).

Baca juga: Kisah Timur Pradopo, Pagi Masih Bintang 2, Malam Jadi Calon Kapolri

Termasuk “Geng Solo”

Ahmad Luthfi yang masuk bursa calon Gubernur Jateng ternyata memiliki hubungan dekat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hal tersebut bermula ketika ia ditugaskan sebagai Wakil Kepala Kepolisian Resor (Wakapolres) Solo pada 2011.

Pada saat itu, Jokowi masih menjabat sebagai Wali Kota Solo sebelum maju Pilkada DKI Jakarta bersama Basuki Tjahaja Purnama.

Pada 2015, Ahmad Lutfi mengemban tugas baru sebagai Kapolresta Solo dengan pangkat komisaris besar (kombes) setelah dipromosikan oleh Markas Besar Polri.

Perjalanan karier Ahmad Luthfi berlanjut sebagai Analisis Kebijakan Madya Bidang Sosial Budaya Badan Intelijen Keamanan (Baintelkam) Polri pada 2017.

Tidak lama setelahnya, ia diangkat menjadi Wakapolda Jateng pada 2018 dengan pangkat brigadir jenderal (brigjen) atau jenderal bintang satu.

Setelah itu, ia mendapat kenaikan pangkat menjadi inspektur jenderal (irjen) sebagai Kapolda Jateng dengan dua bintang tersemat di pundak.

Baca juga: Listyo Sigit Prabowo Jadi Kapolri Terlama di Era Jokowi

Bukan lulusan Akpol

Saat ditunjuk menjadi Kapolda Jateng, sosok Ahmad Luthfi cukup menyita perhatian publik karena tugas baru ini diemban ketika Polri melakukan mutasi besar-besaran pada 2020.

Sebanyak 520 perwira tinggi dan menengah, dengan sembilan Kapolda dimutasi oleh Jenderal (Pol) Idham Azis yang pada saat itu menjabat sebagai Kapolri.

Selain itu, sosok Ahmad Luthfi juga diperbincangkan publik karena ia menjadi Kapolda Jateng pertama yang bukan lulusan Akpol.

Menurut Neta S Pane yang pada 2020 menjabat sebagai Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), mutasi Polri pada 2020 menunjukkan ada tiga gerbong besar yang bergerak.

”Yakni naiknya orangnya (Presiden) Jokowi menjadi Kapolda Jawa Tengah, naiknya orang-orangnya Kapolri Idham Azis, di antaranya menjadi Kapolda Kalimantan Tengah dan Kapolda Jawa Timur, serta naiknya orangnya (Kepala Badan Intelijen Negara) Budi Gunawan menjadi jenderal bintang tiga,” ujar Neta dikutip dari Kompas.id, Jumat (1/5/2020).

Neta mengatakan, dari tiga gerbong tersebut, penunjukkan Ahmad Luthfi menjadi yang paling fenomenal.

Ia menilai, melesatnya karier Ahmad Luthfi bermula saat ia menjadi panitia pengamanan pernikahan putri Presiden Joko Widodo di Solo pada 2017.

Pada saat itu, Neta menduga, Jokowi sengaja mempersiapkan Ahmad Luthfi sebagai Kapolri di masa yang akan datang menggantikan Idham.

Namun, Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo yang akhirnya dilantik menjadi pengganti Idham sebagai Kapolri.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi