Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Balon Berlanjut, Kini Korut Kirimkan Hello Kitty dan Cacing ke Korsel

Baca di App
Lihat Foto
KEMENTERIAN PERTAHANAN KOREA SELATAN via AFP
Benda-benda tak dikenal ini diyakini berasal dari balon sampah Korea Utara yang melintasi perbatasan antar-Korea, ditemukan di salah satu jalan di Seoul, Korea Selatan, antara 1-2 Juni 2024.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Korea Utara (Korut) kembali mengirimkan balon berisi barang bekas dari karakter animasi dan cacing parasit ke Korea Selatan (Korsel) pada Senin (24/6/2024).

Dikutip dari BBC, Senin (24/6/2024), barang yang dikirimkan berupa kaus kaki, baju bekas, dan baju anak yang sudah disayat dan ditambal.

Pakaian bekas tersebut menampilkan karakter animasi seperti Hello Kitty, Mickey Mouse, dan Winnie the Pooh yang dianggap sebagai “pakaian barat” yang dilarang di Korut dan dulu pernah dikirim oleh Korsel.

Selain pakaian, Korut juga ikut mengirim tanah berisi jejak kotoran manusia dan parasit yang diduga digunakan sebagai pengganti pupuk kimia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Analisis terhadap beberapa paket balon tersebut mendeteksi adanya cacing gelang, cacing cambuk, dan cacing kremi dalam tanah.

Kementerian Unifikasi Korsel meyakinkan masyarakat bahwa risiko tertular parasit dalam paket tersebut cukup rendah.

Baca juga: Vladimir Putin Temui Kim Jong Un, Kunjungi Korut Lagi setelah 24 Tahun: Apa Misinya?


Alasan Korut kembali kirim balon ke Korsel

Dilansir dari Reuters, Senin (24/6/2024), seminggu sebelumnya Korut telah memperingatkan bahwa mereka akan mengirimkan balon dalam jumlah lebih banyak yang berisi sampah.

Korut mengirim "paket" tersebut sebagai bentuk balasan atas kampanye pembelot Korut dan aktivis Korsel.

Para aktivis, secara rutin mengirimkan balon yang berisikan makanan, obat-obatan, uang, sekaligus kritikan kepada para pemimpin Korut.

Seorang pejabat kementerian Korsel menyatakan, limbah yang dikirim mengungkapkan keadaan ekonomi negara tersebut yang menyedihkan.

Aksi pelepasan balon tersebut menegaskan adanya “sikap permusuhan” dari Korut terhadap Korsel.

Baca juga: Usai Kirim Balon Sampah, Korut Buka Lahan 40 Km dari Perbatasan Korsel

Perang propaganda Korut-Korsel meningkat

Korut dan Korsel baru-baru ini meningkatkan aktivitas perang propaganda yang terjadi di lintas perbatasan negara.

Saat Korut mengirim sampah ke wilayah Korsel, maka Korsel juga membalasnya dengan menyiarkan lagu-lagu pop dan berita ke perbatasan dengan pengeras suara kuat.

Seorang aktivis di Korea Selatan menjelaskan bahwa minggu ini ia telah menerbangkan lebih banyak balon yang membawa selebaran propaganda ke Korut.

Militer Korea Selatan baru-baru ini memperingatkan masyarakat agar tidak menyentuh balon putih dan kantong plastik yang menempel di dalamnya karena mengandung “sampah dan sampah kotor.”

Rangkaian perang balon tersebut dimulai pada bulan Mei ketika setidaknya 260 balon yang membawa sampah dijatuhkan di Korea Selatan.

Hal tersebut membuat pihak berwenang memperingatkan penduduknya untuk tetap tinggal di dalam rumah.

Selain propaganda anti-Pyongyang, para aktivis di Korea Selatan sebelumnya telah meluncurkan balon yang membawa barang-barang, termasuk uang tunai dan konten media yang dilarang.

Para aktivis bahkan mengirimkan Choco Pies, yaitu makanan ringan asal Korsel yang dilarang di Korut.

Pada Mei 2024, sebuah kelompok aktivis yang berbasis di Korea Selatan mengeklaim telah mengirimkan 20 balon yang membawa selebaran anti-Pyongyang dan stik USB berisi musik K-pop dan video musik melintasi perbatasan.

Baca juga: Terdampak Balon Isi Sampah dari Korut, Warga Korsel Bingung Minta Ganti Rugi ke Siapa

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi