Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Fakta Truk BBM Terbakar di Tol Ngawi, Terdengar Ledakan Beberapa Kali

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/SUKOCO
Sebuah truk tangki pertamina terbakar di Tol Ngawi-Kertosono KM 580 masuk Desa Jururejo Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi. Penyebeb kebakaran diduga berasal dari kampas rem yang berada di bagian sebelah kiri belakang kendaraan yang terbakar sehuingga menyambar muatan pertalite.
|
Editor: Mahardini Nur Afifah

KOMPAS.com - Sebuah truk tangki pengangkut bahan bakar minyak (BBM) dengan nomor polisi N 9731 UF milik PT Sinar Wahana Surya terbakar di Tol Ngawi-Kertosono KM 580 Desa Jururejo, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Selasa (25/6/2024) malam.

Berdasarkan video amatir yang beredar di media sosial, truk BBM terbakar tersebut terlihat dilalap api disertai dengan asap tebal yang membumbung tinggi.

Api tersebut kian membesar dan sulit dipadamkan. Selain itu, muncul beberapa kali suara ledakan dari truk yang terbakar tersebut.

Sementara itu, petugas Pemadam Kebakaran Kabupaten Ngawi mengerahkan 3 unit kendaraan pemadam kebakaran untuk memadamkan api yang membakar truk BBM tersebut.

“Kami kerahkan 3 unit mobil pemadam dengan 6 tangki. Butuh sekitar 1 jam utuk pemadaman karena mobil tangki berisi minyak,” ujar Kukuh Junianto, petugas pemadam Kebakaran Kabupaten Ngawi, dikutip dari Kompas.com, Selasa.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut fakta-fakta truk BBM terbakar di Tol Ngawi-Kertosono pada Selasa malam:

Baca juga: Inilah Alasan Harga BBM dan Tarif Listrik Juni Masih Sama dengan Mei 2024


1. Dugaan penyebab

Sopir truk tangki BBM, Sugeng Priyatno menyampaikan bahwa sumber api kemungkinan berasal dari kampas rem yang terbakar.

"Api berasal dari belakang sebelah kiri, dari kampas rem. Kami sudah coba padamkan pakai APAR, tapi sampai 3 APAR tidak bisa padam,” kata Sugeng.

Ia menambahkan, saat itu truk tersebut muatan 16 ton BBM jenis Pertalite dari Madiun, yang rencananya akan dibawa ke rest area di tol.

Sementara itu, Area Manager Communication Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Region Jatimbalinus, Ahad Rahedi menyatakan, pihaknya masih menyelidiki penyebab kebakaran truk BBM tersebut.

"Dugaan awal sumber api akan ditelusuri bersama dengan Dinas Damkar. Namun, percikan api terjadi pada waktu mobil sedang dalam perjalanan," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa.

Baca juga: Resmi, Berikut Rincian Harga BBM Pertamina per 1 Juni 2024

2. Distribusi BBM di Madiun tidak terganggu

Ahad memastikan, penyaluran BBM di seluruh Jawa Timur, terutama di Madiun tidak terkena dampak terbakarnya truk tangki BBM tersebut.

"Saat ini pelayanan distribusi BBM dari Fuel Terminal (FT) Madiun tidak terganggu akibat dampak insiden terbakarnya truk pengangkut BBM tersebut," kata dia.

Ia menambahkan, Pertamina bersama Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Ngawi sudah berkoordinasi untuk tindakan penanganan dan pencegahan yang diperlukan.

Ahad menyampaikan, saat kejadian, truk tangki dengan nomor polisi N 9731 UF milik PT Sinar Wahana Surya itu sedang dalam pengiriman untuk melakukan pengisian produk BBM.

3. Tidak ada korban jiwa

Ahad mengatakan bahwa tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

Sementara itu, pihaknya masih menghitung estimasi perkiraan kerugian materiil yang timbul akibat insiden terbakarnya truk BBM tersebut.

Menurut dia, kerusakan berupa 1 unit mobil tangki berukuran 24 KL Produk Pertalite, 1 tabung APAR (ukuran isi 9 Kg) yang habis terpakai dalam upaya memadamkan kobaran api di mobil tangki yang terbakar tersebut.

"Kami juga secara sigap selalu berupaya untuk memastikan seluruh sarana armada distribusi dalam kondisi sesuai standar yang berlaku guna memastikan pendistribusian dalam kondisi aman dan selamat agar kejadian yang seperti ini tidak terjadi kembali," imbuhnya.

Baca juga: Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU Self Service, Bagaimana Solusinya?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi