KOMPAS.com - Daun kelor menjadi populer berkat kandungan nutrisinya yang dipercaya bisa mendukung kesehatan tubuh.
Menurut Dinkes Bandung, daun kelor mengandung antioksidan dan berbagai macam vitamin dan mineral seperti vitamin B6, B2, C, A, zat besi, dan magnesium.
Selain itu, semangkuk daun kelor (sekitar 21 gram) juga mengandung protein nabati sebanyak 2 gram.
Daun kelor bisa dikonsumsi dalam kondisi segar utuh atau dalam bentuk suplemen.
Namun ternyata, menurut penelitian, pengonsumsian suplemen daun kelor yang tak sesuai petunjuk dokter justru bisa membahayakan tubuh, terkait kondisi kesehatan tertentu.
Lantas, apa saja bahaya suplemen daun kelor?
Baca juga: 6 Suplemen yang Berpotensi Memicu Jerawat, Apa Saja?
Suplemen daun kelor bisa membahayakan tubuh
Ahli hepatologi Cyriac Abby Philips mengatakan, daun kelor mempunyai kandungan kalsium oksalat yang tergolong tinggi, berkisar antara 430-1.050 miligram (mg) per 100 gram.
Jumlah tersebut melebihi daun bayam, yang rata-rata mengandung kalsium oksalat sebesar 750 mg per 100 gram.
Dikutip dari EconomicTimes, diketahui bahwa peningkatan asupan oksalat dikaitkan dengan terjadinya peningkatan risiko batu ginjal.
Abby Philips mencatat, suplementasi kelor ini juga memiliki potensi dalam kerusakan genetik dan peningkatan risiko pembentukan kanker.
Menurutnya, suplemen daun kelor tidak berkontribusi dalam mengurangi atau mencegah depresi, serta tidak bisa mengatasi demensia atau penyakit parkinson yang dialami seseorang.
Selain itu, suplemen ini juga tidak meningkatkan sistem kekebalan tubuh atau kesehatan organ genital.
Baca juga: Ketahui, Ini 8 Suplemen yang Bisa Sebabkan Sakit Perut
Abby Philips menambahkan, suplemen kelor juga tidak memberikan hasil positif dalam masalah kanker atau infeksi.
"Daun dan biji kelor bergizi sebagai bagian dari diet seimbang, mirip dengan sayuran lain yang memiliki nilai gizi yang sama,” ucap dia.
“Namun, sangat penting untuk memperlakukan kelor sebagai sayuran dan bukan sebagai obat,” lanjutnya.
Ia kemudian mengingatkan soal bahaya konsumsi rutin suplemen daun kelor dalam bentuk bubuk yang sangat pekat, karena hal itu dapat menimbulkan risiko pada kesehatan tubuh.
Tak hanya itu, dilansir dari Health, peneliti menemukan bahwa mengonsumsi daun kelor dapat menyebabkan komplikasi pencernaan seperti diare.
Konsumsi kelor dalam dosis tinggi juga membuat seseorang memiliki risiko mengalami keracunan.
Akar dan kulit batang kelor diketahui mengandung alkaloid (senyawa alami yang melindungi tanaman) yang dapat menjadi racun.
Menelan alkaloid dalam jumlah yang banyak sehingga berpotensi jadi racun dapat menyebabkan gejala seperti mual, muntah, serta kelumpuhan dalam kasus yang ekstrem.
Baca juga: Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing
Lihat Foto
Ilustrasi suplemen kelor.
Bereaksi dengan obat dan kondisi tubuh tertentu
Tak sampai di situ, suplementasi daun kelor juga diketahui dapat bereaksi dengan obat-obatan tertentu yang sedang dikonsumsi rutin.
Obat-obatan yang bereaksi dengan suplemen daun kelor yakni antidiabetes, substrat P-glikoprotein (obat untuk kondisi jantung seperti aritmia dan angina, serta HIV), substrat sitokrom P450 3A4 (obat untuk HIV), Levoxyl (untuk mengobati hipotiroidisme), dan Viramune (untuk mengobati HIV).
Mengonsumsi daun kelor dalam bentuk suplemen atau bubuk mungkin juga tidak aman bagi orang yang sedang hamil.
Orang dengan hipotiroidisme juga harus berhati-hati mengonsumsi suplemen ini karena kelor dapat mengurangi kadar hormon tiroid.
Baca juga: 4 Mitos tentang Suplemen yang Banyak Beredar
Cara aman konsumsi daun kelor
Dicukil dari laman BKPP Demak, bagian tanaman kelor yang harus dihindari adalah akarnya. Beberapa studi menyatakan bahwa akar kelor bisa berpotensi menjadi racun.
Sedangkan bagian tanaman lainnya hanya akan berbahaya jika dikonsumsi secara berlebihan dan dalam jangka waktu lama secara terus-menerus.
Meskipun dapat dikatakan aman, namun konsumsi daun kelor sebaiknya tidak berlebihan, terutama jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu seperti diabetes.
Pengonsumsian suplemen daun kelor juga sebaiknya sesuai petunjuk dokter, khususnya bagi orang-orang yang tengah mengonsumsi jenis obat tertentu.
Selain itu, cara paling aman untuk mengonsumsi daun kelor adalah dalam bentuk segar, yaitu dijadikan olahan sayur, seperti kata Abby Phillips.
Baca juga: Ramai soal Efek Samping Daun Kelor, Apa Kata Dokter?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.