KOMPAS.com - Zaman Batu adalah periode yang dimulai sejak manusia memproduksi peralatan pertama dari batu dan berakhir dengan penggunaan perunggu.
Karena batas kronologis Zaman Batu didasarkan pada perkembangan teknologi, bukan rentang tanggal aktual, panjangnya bervariasi di berbagai wilayah di dunia.
Waktu global paling awal untuk dimulainya Zaman Batu adalah 2,5 juta tahun yang lalu di Afrika dan berakhir sekitar 3300 SM, yang merupakan awal Zaman Perunggu di Near East.
Baca juga: Sejarah Mudik, Sudah Ada sejak Zaman Majapahit, Populer Saat Lebaran
Asal-usul istilah Zaman Batu
Dilansir dari laman World History Encyclopedia, istilah "Stone Age (Zaman Batu)" dicetuskan pada akhir abad ke-19 M oleh sarjana Denmark Christian J. Thomsen.
Ia juga merupakan ahli barang antik yang menemukan kerangka kerja untuk mempelajari masa lalu manusia, yang dikenal sebagai "Sistem Tiga Zaman".
Dasar dari kerangka kerja ini adalah teknologi yang digunakan manusia saat itu, yang berputar di sekitar gagasan tiga periode yang berurutan: Zaman Batu, Zaman Perunggu, dan Zaman Besi.
Baca juga: Zaman Modern, Mengapa Polisi Masih Menunggang Kuda Saat Bertugas?
Thomsen muncul dengan ide ini setelah memperhatikan bahwa artefak yang ditemukan di situs arkeologi menunjukkan keteraturan dalam hal bahan yang dibuatnya.
Alat-alat yang terbuat dari batu selalu ditemukan di lapisan terdalam, artefak perunggu di lapisan di atas lapisan terdalam, dan artefak besi ditemukan paling dekat dengan permukaan.
Meski diyakini awal dimulainya Zaman Batu adalah 2,5 juta tahun yang lalu, ada bukti yang menunjukkan bahwa batas 2,5 juta tahun untuk pembuatan alat dari batu mungkin telah diundur lebih jauh.
Beberapa peneliti mengklaim bahwa perkakas batu paling awal bahkan mungkin berasal dari masa yang lebih awal, yakni 3,4 juta tahun yang lalu.
Baca juga: Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer
Periode Zaman Batu
Zaman Batu dibagi menjadi tiga periode berbeda yakni Zaman Paleolitikum, Mesolitikum, dan Neolitikum.
1. PaleolitikumPaleolitikum atau Zaman Batu Tua dimulai dari produksi artefak batu pertama, sekitar 2,5 juta tahun lalu, hingga akhir Zaman Es terakhir, sekitar 9.600 SM.
Zaman Paleolitik juga lebih umum dikaitkan dengan budaya dan gaya hidup para pemburu-pengumpul yang memproduksi peralatan tersebut.
Disebut zaman Batu Tua karena peralatan batunya masih dibuat secara kasar, tidak diasah atau dipoles. Manusia menggunakannya untuk mengumpulkan makanan.
Manusia di Paleolitikum hidup secara nomaden (berpindah-pindah) dan belum tahu cara beternak dan bercocok tanam.
Baca juga: 7 Raja Paling Populer dalam Sejarah Peradaban Manusia, Siapa Saja?
2. MesolitikumMesolitikum atau Zaman Batu Pertengahan dimulai pada akhir periode yang dikenal sebagai periode dingin terakhir, yang menandai berakhirnya Zaman Es, sekitar 9.600 SM.
Dikutip dari laman Britannica, budaya material Mesolitikum dicirikan oleh inovasi dan keragaman yang lebih besar daripada yang ditemukan pada zaman Paleolitikum.
Meskipun secara budaya dan teknologi melanjutkan masyarakat Paleolitikum, budaya Mesolitikum mengembangkan beragam adaptasi lokal terhadap lingkungan khusus
Periode Mesolitikum berakhir ketika pertanian dimulai. Dan karena pertanian berkembang pada waktu yang berbeda di berbagai wilayah di dunia, tidak ada tanggal tunggal untuk akhir periode Mesolitikum.
Di Eropa barat laut misalnya, Mesolitikum dimulai sekitar 8000 SM dan berlangsung hingga sekitar 2700 SM. Dan di wilayah lain, masa Mesolitikum bisa berbeda.
Baca juga: Mengenal Mitos Atlantis, Kota dengan Peradaban Maju yang Hilang di Dasar Laut
3. NeolitikumNeolitikum atau zaman Batu Baru merupakan tahap akhir evolusi budaya atau perkembangan teknologi di kalangan manusia prasejarah.
Mengutip laman History, manusia Neolitik menggunakan perkakas batu seperti nenek moyang mereka di Zaman Batu, yang hidup marginal dalam kelompok kecil.
Peralatan batu sudah dibentuk dengan cara dipoles atau diasah, dan muncul kerajinan seperti tembikar dan menenun.
Masyarakat juga mulai bergantung pada tumbuhan atau hewan peliharaan, serta memiliki pemukiman permanen.
Baca juga: 5 Kecelakaan Penerbangan Luar Angkasa Paling Terkenal Sepanjang Sejarah
Titik awal Neolitikum masih diperdebatkan, karena berbagai belahan dunia mencapai tahap Neolitik pada waktu yang berbeda, namun secara umum diperkirakan sekitar 10.000 SM .
Munculnya pertanian memisahkan masyarakat Neolitikum dari nenek moyang Paleolitikum (zaman Batu Tua).
Hal ini kemudian dikenal dengan istilah Revolusi Neolitik atau Revolusi Pertanian, yang menggambarkan perubahan masif dan penting.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.