Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Malam 1 Suro 2024? Ini Arti dan Sejumlah Tradisinya

Baca di App
Lihat Foto
screenshoot
Malam 1 Suro 2024 akan jatuh pada Minggu 7 Juli 2024. Sebab tanggal 1 Suro atau 1 Muharram bertepatan dengan Senin 8 Juli 2024. Ini arti dan tradisi di malam 1 Suro 2024.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Malam satu Suro merupakan malam pertama pada bulan Suro dalam kalender Jawa. Penanggalan satu Suro bertepatan dengan tanggal 1 Muharram dalam kalender Hijriah Islam.

Berdasarkan Kalender Hijriah 2024 yang dirilis Kementerian Agama (Kemenag), 1 Muharram bertepatan dengan Minggu, 7 Juli 2024.

Malam satu Suro jatuh pada malam hari setelah Maghrib di hari sebelum tanggal 1 Suro. Ini berarti malam satu suro terjadi sehari sebelum 1 Muharram.

Berikut rinciannya:

Lalu, apa itu arti malam 1 Suro dan apa saja tradisinya?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Ramai soal Weton Tulang Wangi Dikaitkan dengan Satu Suro, Apa Itu?


Arti malam satu suro

Malam satu Suro adalah malam hari pertama dalam kalender Jawa. Hari ini dirayakan bersamaan dengan hari pertama dalam bulan pertama kalender Hijriah, yaitu Muharam.

Dikutip dari Tradisi Malam Satu Suro dan Pengaruhnya Tehadap Kehidupan Sosial Keagamaan Masyarakat (2022) karya Mulyani dari UIN Raden Intan Lampung, masyarakat Jawa terutama Jawa Tengah menyebut Muharram sebagai bulan Suro.

Kata "Suro" berasal dari bahasa arab "Asyura" yang berarti sepuluh atau hari kesepuluh bulan Muharram. Asyura oleh warga Jawa dibaca menjadi "Suro".

Ada juga warga beberapa daerah yang menyebutnya "Suran".

Peringatan malam satu Suro biasanya diperingati pada malam hari setelah Maghrib pada hari sebelum tanggal 1 Suro atau 1 Muharam. 

Hal ini sesuai keyakinan Jawa mengenai pergantian hari baru dimulai saat Matahari terbenam pada hari sebelumnya. 

Perayaan malam satu Suro memiliki makna sebagai peringatan tanda pergantian waktu. Ini dianggap sangat penting dan berhubungan langsung dengan siklus kehidupan, ritual, perhitungan, dan lainnya.

Dilansir dari buku Ensiklopedia Kebudayaan Wonosobo (2020) karya M. Yusuf Amin Nugroho, dkk., malam satu Suro umumnya dilakukan dengan mengadakan tirakatan.

Warga akan berkumpul untuk berdoa disertai ubarampe seperti tumpeng, ingkung, bunga, jajanan pasar, serta bubut tanpa rasa.

Baca juga: Mitos Tidak Boleh Keluar Saat Malam Satu Suro Bertentangan dengan Tradisi Keraton, Apa Sebabnya?

Tradisi malam satu Suro

Setiap daerah dapat memiliki tradisi perayaan malam satu Suro yang berbeda tergantung kebudayaannya. Berikut beberapa tradisi yang dilakoni pada malam tersebut.

1. Kirab Pusaka Keraton Surakarta

Keraton Surakarta akan mengadakan kirab pusaka menggunakan beberapa ekor kebo bernama Kebo Kyai Slamet. Acara ini dimulai tengah malam untuk mengelilingi kota diiringi punggawa dan prajurit istana.

2. Babad Cirebon

Keraton Kanoman di Cirebon akan menggelar pembacaan babad atau sejarah Cirebon pada peringatan tersebut. Kemudian, dilanjutkan berziarah ke makam Sunan Gunung Jati dan pencucian pusaka.

3. Siraman malam satu Suro

Dikutip dari Makna Ritual Penyembelihan Kambing Kendhit dalam Tradisi Suroan Di Desa Puhjajar Kecamatan Papar Kabupaten Kediri (2020), masyarakat Jawa juga memiliki tradisi berupa mandi besar menggunakan air ditambah campuran kembang pada malam satu Suro.

Ritual ini sebagai bentuk “sembah raga” (dengan tujuan menyucikan raga, sebagai acara seremonial pertanda dimulainya tirakat sepanjang bulan Suro.

Tradisi ini juga dilakukan sebagai bentuk menjaga dan menyucikan hati, pikiran, serta menjaga panca indera dari hal-hal negatif.

4. Ziarah kubur

Pada bulan Suro, masyarakat Jawa lebih sering berziarah ke makam leluhur atau orang yang pernah berjasa bagi masyarakat, bangsa, dan negara.

Ziarah dianggap sebagai tindakan konkrit dari generasi penerus untuk menghormati para leluhur sekaligus pengingat jasa dari orang-orang yang telah tiada.

5. Larung sesaji

Tradisi lain yang dilakukan pada malam satu Suro adalah larung sesaji. Ini merupakan ritual sedekah alam yang dilakukan saat ubarampe atau ragam benda-benda ritual dilarung ke laut, gunung, atau ke tempat-tempat tertentu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi