Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pola Makan dan Resep Panjang Umur Warga Jepang, Apa Rahasianya?

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Shutterstock/gontabunta
Ilustrasi makanan jepang atau washoku.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Jepang dikenal menjadi negara yang memiliki angka harapan hidup tinggi. 

Berdasarkan laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2019, angka harapan hidup di Jepang mencapai 84,6 tahun.

Angka ini jauh di atas rata-rata angka harapan hidup dunia yang berada pada usia 72,6 tahun.

Dengan lebih dari 29 persen penduduknya berusia 65 tahun ke atas, Jepang secara konsisten dikenal sebagai negara dengan lansia yang sehat. Lalu apa rahasianya? 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Ilmuwan China Ungkap Makanan yang Bisa Menjadi Rahasia Panjang Umur

Resep panjang umur masyarakat Jepang

Masyarakat Jepang memiliki makanan yang menjadi rahasia menurunkan risiko kematian akibat penyakit seperti kanker sekaligus resep umur panjang.

Penduduk Jepang sehari-hari terbiasa makan ikan kecil seperti ikan teri dan sarden. Menu makanan inilah yang dikaitkan dengan penurunan risiko kematian akibat kanker dan banyak penyakit lainnya. 

Di Jepang, ikan biasanya dimakan utuh termasuk kepala dan organ dalamnya. Ini berarti orang yang mengonsumsinya akan memperoleh lebih banyak zat gizi mikro, seperti kalsium, dan vitamin A.

Studi dari Sekolah Pascasarjana Kedokteran Nagoya University di Jepang yang diterbitkan dalam jurnal Public Health Nutrition menemukan, memakan ikan kecil utuh bisa menjadi cara sederhana untuk meningkatkan harapan hidup seseorang.

Baca juga: 10 Kebiasaan dan Makanan yang Bisa Bikin Umur Panjang, Apa Saja?


Studi manfaat makan ikan utuh

Peneliti utama Dr. Chinatsu Kasahara mengatakan, studi yang dilakukan timnya bertujuan mencari tahu efek konsumsi ikan berukuran kecil terhadap kesehatan.

"Saya tertarik dengan topik ini karena saya punya kebiasaan makan ikan kecil sejak kecil. Sekarang saya memberikannya kepada anak-anak saya," ujar Kasahara.

Pihaknya melakukan studi yang melibatkan 80.802 responden berusia 35 hingga 69 tahun di seluruh Jepang. Selama rata-rata sembilan tahun, kebiasaan mereka makan ikan akan diamati.

Mereka dikelompokkan menjadi empat kelompok berdasarkan seberapa sering mengonsumsi ikan kecil, yakni 1-3 kali sebulan, 1-2 kali seminggu, dan lebih dari tiga kali seminggu.

Contoh ikan kecil yang dimakan termasuk ikan teri, capelin Atlantik, ikan smelt Jepang, makarel kecil, dan sarden kering kecil.

Studi menemukan, wanita yang mengonsumsi ikan kecil setidaknya satu hingga tiga kali sebulan lebih kecil kemungkinan meninggal akibat kanker dan penyebab lain dibandingkan wanita yang jarang mengonsumsi ikan.

Selama sembilan tahun pengamatan, terdapat 2.482 responden yang meninggal termasuk 1.495 kematian akibat kanker.

Dari jumlah tersebut, wanita yang makan ikan kecil 1–3 kali per bulan lebih panjang umur daripada wanita yang jarang makan ikan.

Tren serupa juga terjadi di kalangan pria meskipun hasilnya tidak terlalu signifikan. Walau hanya dilakukan kepada orang Jepang, temuan ini dapat diterapkan bagi warga negara lain.

Baca juga: 7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

Manfaat makan ikan kecil utuh

Menurut Kasahara, ikan kecil mudah dimakan semua orang dan dapat dikonsumsi utuh. Nutrisi dan zat aktif fisiologis yang unik pada ikan kecil juga membantu menjaga kesehatan.

Ikan kecil menjadi komponen pola makan yang sehat karena sumber zat gizi mikro yang baik seperti kalsium, vitamin, dan asam lemak jika dikonsumsi bersama tulang dan organnya, dilansir dari New York Post (16/6/2024).

Para peneliti menyebut ikan kecil utuh punya efek anti-tumor dari vitamin A dan D serta asam lemak omega-3. Kandungan ini terbukti menurunkan tekanan darah, mengurangi peradangan, dan mendukung fungsi otak.

Kandungan tersebut juga berkontribusi terhadap pencegahan penyakit tidak menular, termasuk penyakit kardiovaskular dan kanker.

Tulang, mata dan organ dalam ikan juga tempat penyimpanan sebagian besar zat gizi mikro, termasuk kalsium dan vitamin A.

Tidak seperti ikan besar yang tulang dan organnya dibuang, ikan kecil lebih bermanfaat karena dapat dikonsumsi utuh. Ini membuat zat gizi makro dan mikronya terserap tubuh lebih optimal.

Walaupun bermanfaat, peneliti menyoroti manfaat ikan kecil utuh tidak terlalu signifikan bagi pria.

Ini mungkin terjadi karena jumlah responden pria yang terbatas dan faktor lain seperti porsi ikan kecil yang dikonsumsi terlalu sedikit.

Para penulis mencatat keterbatasan lain dari penelitian ini termasuk mereka tidak menyadari adanya perubahan dalam kebiasaan makan dan faktor gaya hidup para responden selama periode penelitian.

Responden mungkin tidak akurat melaporkan konsumsi ikan kecil mereka. Selain itu, area penelitian terbatas hanya di Jepang sehingga perlu penelitian tambahan di daerah lainnya.

Meski begitu, para peneliti tetap menyarankan makan ikan kecil utuh untuk mengurangi risiko kematian akibat semua penyakit terutama kanker bagi wanita maupun pria.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi